Harga Minyak Tergelincir Karena Kekhawatiran Perlambatan Ekonomi Global
A
A
A
NEW YORK - Harga minyak mentah tergelincir pada perdagangan Selasa karena kekhawatiran perlambatan ekonomi global akan mengurangi permintaan, meski OPEC telah memutuskan memperpanjang pemotongan pasokan hingga Maret 2020.
Mengutip Reuters, Selasa (2/7/2019), harga minyak mentah berjangka internasional, Brent turun 33 sen atau 0,5% menjadi USD64,73 per barel pada pukul 00:34 GMT. Senada, harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) berkurang 48 sen atau 0,8% menjadi USD58,61 per barel.
Analis pasar senior di bursa berjangka OANDA, New York, Edward Moya, mengatakan langkah OPEC melakukan pemangkasan produksi kini tidak lagi bertuah.
"Setelah lebih dari 2 tahun pemangkasan produksi, efek dari pemangkasan produksi kehilangan tenaga. Perang dagang yang masih berlanjut dan bank sentral global diharapkan memberi stimulus baru karena aktivitas ekonomi dalam tren yang terus turun," ujarnya.
Sebelumnya pada Senin kemarin, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan memperpanjang pemangkasan produksi hingga Maret 2020, demi menopang harga minyak mentah.
OPEC dijadwalkan bertemu dengan Rusia dan negara produsen lainnya yang bukan anggota pada Selasa ini, untuk membahas pengurangan pasokan lebih lanjut ditengah melonjaknya produksi minyak AS.
Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat dengan Arab Saudi untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak 1,2 juta barel per hari hingga Desember 2019 atau Maret 2020.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyambut kesepakatan itu, dan mengatakan kemungkinan besar akan diperpanjang hingga sembilan bulan mendatang.
Produksi minyak Amerika Serikat mencapai rekor bulanan 12,16 juta barel per hari pada April lalu, meski produksi minyak serpih (shale oil) AS diperkirakan menurun dibanding tahun lalu. Kenaikan produksi minyak AS telah menekan harga minyak mentah belakangan ini.
Mengutip Reuters, Selasa (2/7/2019), harga minyak mentah berjangka internasional, Brent turun 33 sen atau 0,5% menjadi USD64,73 per barel pada pukul 00:34 GMT. Senada, harga minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) berkurang 48 sen atau 0,8% menjadi USD58,61 per barel.
Analis pasar senior di bursa berjangka OANDA, New York, Edward Moya, mengatakan langkah OPEC melakukan pemangkasan produksi kini tidak lagi bertuah.
"Setelah lebih dari 2 tahun pemangkasan produksi, efek dari pemangkasan produksi kehilangan tenaga. Perang dagang yang masih berlanjut dan bank sentral global diharapkan memberi stimulus baru karena aktivitas ekonomi dalam tren yang terus turun," ujarnya.
Sebelumnya pada Senin kemarin, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) memutuskan memperpanjang pemangkasan produksi hingga Maret 2020, demi menopang harga minyak mentah.
OPEC dijadwalkan bertemu dengan Rusia dan negara produsen lainnya yang bukan anggota pada Selasa ini, untuk membahas pengurangan pasokan lebih lanjut ditengah melonjaknya produksi minyak AS.
Presiden Rusia Vladimir Putin sepakat dengan Arab Saudi untuk memperpanjang pengurangan produksi minyak 1,2 juta barel per hari hingga Desember 2019 atau Maret 2020.
Menteri Energi Arab Saudi Khalid al-Falih menyambut kesepakatan itu, dan mengatakan kemungkinan besar akan diperpanjang hingga sembilan bulan mendatang.
Produksi minyak Amerika Serikat mencapai rekor bulanan 12,16 juta barel per hari pada April lalu, meski produksi minyak serpih (shale oil) AS diperkirakan menurun dibanding tahun lalu. Kenaikan produksi minyak AS telah menekan harga minyak mentah belakangan ini.
(ven)