Terimbas Perang Tarif AS-Uni Eropa, Rupiah Diprediksi Loyo
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada hari ini diperkirakan tertekan. Hal ini dipengaruhi sentimen negatif hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dengan Uni Eropa.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.100-Rp14.200 per dolar AS.
"Sentimen negatif dari perang dagang berpotensi kembali menekan rupiah. AS menekan Uni Eropa dengan menaikan tarif impor untuk barang senilai USD4 miliar. Terlihat harga emas Loco London kembali bergerak di atas USD1.400 per troy ons yang mengindikasikan para pelaku pasar kembali ke aset safe haven," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Sebagai informasi, kurs rupiah terhadap dolar AS tertekan pada perdagangan Selasa (2/7/2019). Data Yahoo Finance mencatat rupiah terdepresiasi 25 poin atau 0,17% menjadi Rp14.135 per USD, berbanding Senin lalu di Rp14.110 per USD.
Senada, data Bloomberg mengkonfirmasi rupiah pada Selasa petang ini ditutup tergerus 26 poin atau 0,19% ke level Rp14.139 per USD. Awal perdagangan, rupiah dibuka melemah 16 poin atau 0,11% menjadi Rp14.129 per USD, berbanding Senin kemarin di Rp14.112 per USD. Selasa ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.123-Rp14.146 per USD.
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya pun melemah, dengan won Korea Selatan memimpin pelemahan yaitu -0,64%, yuan China -0,37%, peso Filipina dan dolar Taiwan masing-masing -0,21%, rupiah Indonesia -0,19%, dan ringgit Malaysia -0,16%.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memperkirakan kurs rupiah pada perdagangan hari ini akan bergerak di kisaran Rp14.100-Rp14.200 per dolar AS.
"Sentimen negatif dari perang dagang berpotensi kembali menekan rupiah. AS menekan Uni Eropa dengan menaikan tarif impor untuk barang senilai USD4 miliar. Terlihat harga emas Loco London kembali bergerak di atas USD1.400 per troy ons yang mengindikasikan para pelaku pasar kembali ke aset safe haven," ujar Ariston di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Sebagai informasi, kurs rupiah terhadap dolar AS tertekan pada perdagangan Selasa (2/7/2019). Data Yahoo Finance mencatat rupiah terdepresiasi 25 poin atau 0,17% menjadi Rp14.135 per USD, berbanding Senin lalu di Rp14.110 per USD.
Senada, data Bloomberg mengkonfirmasi rupiah pada Selasa petang ini ditutup tergerus 26 poin atau 0,19% ke level Rp14.139 per USD. Awal perdagangan, rupiah dibuka melemah 16 poin atau 0,11% menjadi Rp14.129 per USD, berbanding Senin kemarin di Rp14.112 per USD. Selasa ini, rupiah diperdagangkan di kisaran Rp14.123-Rp14.146 per USD.
Rupiah dan sejumlah mata uang Asia lainnya pun melemah, dengan won Korea Selatan memimpin pelemahan yaitu -0,64%, yuan China -0,37%, peso Filipina dan dolar Taiwan masing-masing -0,21%, rupiah Indonesia -0,19%, dan ringgit Malaysia -0,16%.
(ind)