PLN dan University of Aberdeen Kerja Sama Tingkatkan Kemampuan Hukum Energi
A
A
A
ABERDEEN - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggandeng University of Aberdeen Skotlandia dan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang hukum energi. Pertemuan PLN, University of Aberdeen, dan UGM digelar Kamis (4/7) malam waktu Skotlandia.
Direktur Human Capital PLN Muhamad Ali mengatakan, alasan memilih University of Aberdeen karena kampus ini adalah salah satu kampus terbaik di dunia untuk bidang hukum energi. Di kota ini juga banyak law firm yang expert dalam hal energi.
Aberdeen adalah kota minyak di Eropa. Kota ketiga terbesar di Skotlandia ini menjadi pusat perusahaan perusahaan energi dunia. "Karena PLN itu kan dalam hal kontrak banyak berhubungan dengan asing selain dengan dalam negeri. Tentu konteksnya adalah energi," kata Muhamad Ali.
Selain Muhamad Ali, hadir juga pada pertemuan itu komisaris PLN Budiman dan Dekan Fakultas Hukum UGM Sigit Riyanto. Ali mengakui PLN harus memperkuat kemampuan SDM-nya dalam membuat kontrak.
Ali tidak menampik bahwa selama ini dalam hal kontrak energi dengan eksternal belum maksimal. UGM yang digandeng PLN diharapkan mampu menyeleksi pegawai PLN untuk dikirim ke University of Aberdeen. UGM juga membantu mencarikan perguruan tinggi di luar negeri.
PLN berharap kerja sama ini segera dikonkretkan. Apakah nanti dalam bentuk sekolah master (S2) atau hanya cukup kursus singkat keahlian. Namun Ali berharap, karyawan PLN yang dikirim menempuh pendidikan juga magang di salah satu law firm di Aberdeen. "(Law Firm) tidak hanya sebagai praktik langsung tapi juga untuk menjalin networking ahli hukum luar negeri. Jadi ketika ada case, bisa bertanya, " paparnya.
Sigit Riyanto seusai pertemuan dengan University of Aberdeen mengutarakan, ada dua opsi yang akan diwujudkan sebagai tindak lanjut pertemuan. Opsi pertama adalah menggelar workshop dan kursus singkat di Indonesia dengan pemberi materi dari salah seorang profesor di Aberdeen.
"Opsi kedua kita konsolidasikan waktu apakah PLN akan mengirim karyawan untuk belajar dengan minat khusus, itu sesuai kebutuhan PLN," kata Sigit. Dia mengatakan akan mewujudkan ini pada akhir Juli atau pertengahan Agustus nanti.
Sigit menjelaskan dua opsi itu saling terkait. Karena dari hasil workshop nanti akan terlihat kebutuhan dari PLN. Para pakat hukum energi nanti juga akan datang ke PLN untuk melihat langsung kebutuhannya. Karena hukum energi masih banyak sub bidangnya.
Secara umum, PLN telah menggandeng UGM sejak 17 tahun yang laku. Khusus untuk bidanb hukum energi telah berjalan dua tahun. Setiap tahun PLN mengirimkan sekitar 30 karyawannya ke UGM untuk belajar bidang hukum.
Harapannya, karyawan yang dikirim ke UGM terampil dalam bidang hukum energi. Setelah itu akan ada seleksi karyawan yang akan dikirim sekolah lanjutan ke luar negeri. Bisa menggunakan metode kursus singkat sehingga akan memperoleh pendidikan S2 plus atau double degree.
Sebelumnya, PLN telah menggandeng Universitas Groningen Belanda untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam bidang psikologi. Kerja sama ini juga menggendeng Fakultas Psikologi UGM. Di Wina, PLN menggandeng UT Wien untuk meningkatkan kemampuan dalam informatika dan big data. Di UT Wien, PLN menggandeng ITB.
Direktur Human Capital PLN Muhamad Ali mengatakan, alasan memilih University of Aberdeen karena kampus ini adalah salah satu kampus terbaik di dunia untuk bidang hukum energi. Di kota ini juga banyak law firm yang expert dalam hal energi.
Aberdeen adalah kota minyak di Eropa. Kota ketiga terbesar di Skotlandia ini menjadi pusat perusahaan perusahaan energi dunia. "Karena PLN itu kan dalam hal kontrak banyak berhubungan dengan asing selain dengan dalam negeri. Tentu konteksnya adalah energi," kata Muhamad Ali.
Selain Muhamad Ali, hadir juga pada pertemuan itu komisaris PLN Budiman dan Dekan Fakultas Hukum UGM Sigit Riyanto. Ali mengakui PLN harus memperkuat kemampuan SDM-nya dalam membuat kontrak.
Ali tidak menampik bahwa selama ini dalam hal kontrak energi dengan eksternal belum maksimal. UGM yang digandeng PLN diharapkan mampu menyeleksi pegawai PLN untuk dikirim ke University of Aberdeen. UGM juga membantu mencarikan perguruan tinggi di luar negeri.
PLN berharap kerja sama ini segera dikonkretkan. Apakah nanti dalam bentuk sekolah master (S2) atau hanya cukup kursus singkat keahlian. Namun Ali berharap, karyawan PLN yang dikirim menempuh pendidikan juga magang di salah satu law firm di Aberdeen. "(Law Firm) tidak hanya sebagai praktik langsung tapi juga untuk menjalin networking ahli hukum luar negeri. Jadi ketika ada case, bisa bertanya, " paparnya.
Sigit Riyanto seusai pertemuan dengan University of Aberdeen mengutarakan, ada dua opsi yang akan diwujudkan sebagai tindak lanjut pertemuan. Opsi pertama adalah menggelar workshop dan kursus singkat di Indonesia dengan pemberi materi dari salah seorang profesor di Aberdeen.
"Opsi kedua kita konsolidasikan waktu apakah PLN akan mengirim karyawan untuk belajar dengan minat khusus, itu sesuai kebutuhan PLN," kata Sigit. Dia mengatakan akan mewujudkan ini pada akhir Juli atau pertengahan Agustus nanti.
Sigit menjelaskan dua opsi itu saling terkait. Karena dari hasil workshop nanti akan terlihat kebutuhan dari PLN. Para pakat hukum energi nanti juga akan datang ke PLN untuk melihat langsung kebutuhannya. Karena hukum energi masih banyak sub bidangnya.
Secara umum, PLN telah menggandeng UGM sejak 17 tahun yang laku. Khusus untuk bidanb hukum energi telah berjalan dua tahun. Setiap tahun PLN mengirimkan sekitar 30 karyawannya ke UGM untuk belajar bidang hukum.
Harapannya, karyawan yang dikirim ke UGM terampil dalam bidang hukum energi. Setelah itu akan ada seleksi karyawan yang akan dikirim sekolah lanjutan ke luar negeri. Bisa menggunakan metode kursus singkat sehingga akan memperoleh pendidikan S2 plus atau double degree.
Sebelumnya, PLN telah menggandeng Universitas Groningen Belanda untuk meningkatkan kemampuan SDM dalam bidang psikologi. Kerja sama ini juga menggendeng Fakultas Psikologi UGM. Di Wina, PLN menggandeng UT Wien untuk meningkatkan kemampuan dalam informatika dan big data. Di UT Wien, PLN menggandeng ITB.
(akr)