Pujon Kidul, Contoh Sukses Desa Wisata di Malang

Sabtu, 13 Juli 2019 - 12:08 WIB
Pujon Kidul, Contoh...
Pujon Kidul, Contoh Sukses Desa Wisata di Malang
A A A
MALANG - Berwisata ke Malang Raya, tak akan cukup hanya dijelajah dalam waktu sehari saja. Bahkan untuk menikmati seluruh sajian yang ada di Desa Wisata Pujon Kidul. Lantas, keseruan apa yang ditawarkan pada wisatawan?

Desa Wisata Pujon Kidul adalah salah satu destinasi unggulan di Kecamatan Pujon, Malang, Jawa Timur. Dari pusat kota, kawasan ini bisa dijangkau melalui beberapa jalur alternatif. Pertama, wisatawan bisa mengakses lewat Jalan Ir. Soekarno, dengan jarak tempuh sekitar 38,5 km, atau lebih kurang 2 jam perjalanan.

Kedua dari Jalan Raya Lawang sampai ke Malang. Jarak tempuh sekitar 36,6 km dan menghabiskan waktu perjalanan lebih kurang 2 jam. Alternatif terakhir berangkat dari Jalan Trinojoyo, dengan jarak tempuh sejauh 36,3 km, atau memakan waktu sekitar 1,5 jam.

Ketua Tim Percepatan Pengembangan Pariwisata Pedesaan dan Perkotaan Kemenpar, Vitria Ariani mengatakan, Desa Wisata Pujon Kidul menyajikan banyak spot-spot menarik untuk berfoto. Suasana pedesaan yang sejuk dan asri, bakal membuat pengunjung betah berlama-lama di sini.

“Dulu banyak sekali pengangguran di sini. Sekarang semua jadi pengusaha di sini. Dikelola oleh masyarakat sendiri. Pemasukan untuk masyarakat langsung. Kini penghasilannya Rp 14 Miliar per tahun. Dampak positif adanya penurunan angka kemiskinan, semua pelaku dan pekerja adalah masyarakat desa Pujonkidul. Dan dalam pengembangan desa wisata berasal dari Dana Desa. Sangat luar biasa,"kata Vitria. Wanita yang biasa disapa Ria itu menambahkan, banyak aktifitas yang bisa dilakukan di Desa Wisata Pujon Kidul. Wisatawan bisa memanfaatkan fasilitas outbond seperti bermain paintball, ATV, trail, dan panahan. Dengan ATV, wisatawan bisa mengelilingi perkebunan dan pertanian yang ada di sana.

Tak hanya melihat-lihat, imbuh Vitria, wisatawan juga bisa belajar mengenal dunia pertanian dan peternakan. Misalnya bertanam tomat, cabai, dan lain-lain. Ada juga peternakan sapi yang menghasilkan susu perah.

Selesai beraktifitas, wisatawan bisa nongkrong sambil minum kopi di Kafe Sawah. Kafe ini dikonsep secara kontenporer dengan sajian pemandangan alam dan suasana sawah. Sangat cocok untuk menghilangkan penat dari kesibukan sehari-hari. Kafe ini juga menjadi salah satu destinasi wisata andalan di Desa Wisata Pujon Kidul. Bahkan sedang hits di Malang.

“Sesuai namanya, kafe ini memang terletak di persawahan. Menariknya, Kafe Sawah menyediakan spot selfie yang instagramable. Ada taman bunga, jembatan, hingga bangunan yang terbuat dari bambu. Kafe Sawah juga memiliki pemandangan dengan latar belakang pegunungan. Keren sekali,” ungkapnya.

Selain Kafe Sawah, ada pula The Roudh 78. Tempat ini menawarkan berbagai kegiatan fisik yang seru. Lebih cocok untuk wisatawan yang gemar memacu adrenalin, khususnya pecinta off road. Keseruan lain, wisatawan bisa bermain paintball atau berkuda.

“The Roudh 78 memang dikonsepkan seperti Texas. Jadi, wisatawan yang ingin berkuda atau seolah-olah menjadi seorang koboy, pengelola sudah menyediakan penyewaan pakaian koboy. Termasuk menyiapkan kuda yang bisa ditunggangi,” bebernya.

Jika belum puas, Desa Wisata Pujon Kidul juga memiliki wisata alam yang sayang untuk dilewatkan. Para pecinta alam bisa malakukan hiking ke kawasan air terjun atau coban. Beberapa coban yang bisa dikunjungi di Pujon Kidul antara lain Sumber Pitu dan Coban Manan. Yang unik dari Coban Sumber Pitu, terdapat beberapa aliran air terjun yang seakan tertambat pada lerengnya.

Untuk amenitas, Desa Wisata Pujon Kidul terdapat banyak homestay yang disediakan warga. Wisatawan bisa menginap beberapa malam sambil menikmati suasana pedesaan yang sejuk dan asri. Desa Wisata Pujon Kidul sangat cocok sebagai tujuan wisata keluarga atau beramai-ramai.

Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kemenpar Ni Wayan Giri Adyani menyatakan, Pujon Kidul adalah potret sukses sebuah dewa wisata. Ini bisa menjadi contoh bagi desa yang lain untuk bangkit dan berkembang melalui sektor pariwisata.

“Kemenpar akan selalu mendorong daerah-daerah yang serius mengembangkan sektor pariwisata. Sebab, pembangunan pariwisata memang harus dilakukan dengan serius dan butuh sinergi semua pihak. Baik pemerintah pusat, daerah, swasta maupun masyarakat,” jelasnya.

Asisten Deputi Pengembangan Wisata Budaya Kemenpar Oneng Setya Harini menambahkan, salah satu bentuk dukungan pemerintah pusat antara lain dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD). Kali ini, kegiatan bertajuk ‘Pengembangan Wisata Perkotaan Malang Raya’ tersebut berlangsung di Hotel The 101 Malang OJ, Kamis (11/7).

“Dengan support kegiatan ini, Kemenpar berusaha meningkatkan pengetahuan pelaku wisata dalam pengembangan destinasi. Termasuk penyusunan story telling dan pembentukan pola perjalanan yang efektif. Serta pengemasan dan pemaketan produk wisata yang berpotensi mendatangkan wisatawan mancanegara,” bebernya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, pariwisata telah mengalami ekspasi dan diversifikasi secara berkelanjutan. Sehingga, ini menjadi salah satu sektor ekonomi terbesar yang mengalami pertumbuhan tercepat di dunia.

“Ini dibuktikan bahwa meskipun negara-negara di dunia mengalami krisis global beberapa kali, namun jumlah orang yang melakukan perjalanan wisata di tingkat internasional menunjukkan pertumbuhan yang positif dari tahun ke tahun. Peluang ini yang harus kita manfaatkan,” tandasnya.
(atk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0706 seconds (0.1#10.140)