Allianz Life Bukukan Laba Bersih Rp792,7 Miliar di Tahun 2018

Rabu, 17 Juli 2019 - 17:59 WIB
Allianz Life Bukukan...
Allianz Life Bukukan Laba Bersih Rp792,7 Miliar di Tahun 2018
A A A
JAKARTA - PT Asuransi Allianz Life Indonesia membukukan laba bersih (net income) sebesar Rp 792,7 miliar di tahun 2018, atau meningkat 152% dibandingkan tahun sebelumnya.

Tingkat kepuasan nasabah terhadap pelayanan agen Allianz juga menunjukkan peningkatkan sebesar 67% per 2018, meliputi tingkat responsif agen, kemudahan untuk dihubungi, kemauan untuk membantu dan sikap kepedulian terhadap nasabah.

"Dari sisi jumlah nasabah, perusahaan mencatat pertumbuhan 4,7% dibandingkan dengan tahun 2017. Kondisi kesehatan keuangan perusahaan dapat dilihat juga dari tingkat rasio kecukupan modal atau Risk-Based Capital Ratio (RBC) yang berada pada posisi 328% per Desember 2018," ujar Head of Corporate Communications Allianz Indonesia Wahyuni Murtiani di Jakarta, Rabu (17/7/2019).

Allianz Life Indonesia sendiri telah melakukan pembayaran klaim dan manfaat sebesar Rp6,8 triliun sepanjang 2018.

Di sisi lain, Allianz Indonesia bersama dengan industri asuransi dan pihak terkait juga memberikan perhatian yang serius untuk melindungi nasabah dari penyalahgunaan klaim asuransi oleh pihak-pihak tertentu.

Untuk memudahkan nasabah dalam hal pengajuan klaim, tersedia aplikasi Allianz eAZy Claim sehingga penyelesaian klaim Asuransi kesehatan dapat dilakukan dalam waktu 2x24 jam.

Sementara itu, praktisi data driven marketing dan pengamat corporate image Godo Tjahjono menambahkan, reputasi perusahaan perlu dibangun bertahun-tahun tidak hanya di depan nasabah tetapi juga dimata pemangku kepentingan (stakeholders).

“Umumnya, perusahaan akan tangguh terhadap hoaks, karena mereka konsisten membangun reputasi dan menerjemahkan prinsip-prinsip humanistik dalam bisnisnya. Masih banyak perusahaan belum menjiwai konsep humanistik bisnis,” Ujar Godo yang juga pernah bekerja di industri asuransi.

Menurutnya, salah satu kunci menjaga corporate image adalah hubungan langsung antara representasi perusahaan, termasuk agen, dalam bersentuhan dengan nasabah dan stakeholders lainnya dalam prinsip-prinsip humanistic business yakni goodness, respect dan dignity.

Seperti juga umumnya di industri lain, ungkap Godo, informasi hoax di industri asuransi berasal dari pihak-pihak yang ingin mengambil keuntungan dari pihak lainnya dan sejauh ini dilakukan melalui berbagai tindakan penyebaran berita bohong untuk menutupi tindakan penipuan asuransi.

"Termasuk melalui kampanye gelap guna merusak citra perusahaan, antara lain membangun narasi proses klaim nasabah yang tidak mudah oleh perusahaan,” tambahnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8624 seconds (0.1#10.140)