Fitch Ratings Naikkan Peringkat Kredit Lippo Karawaci ke B-
A
A
A
JAKARTA - Lembaga Fitch Ratings menaikkan peringkat kredit jangka panjang mata uang asing dan lokal PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menjadi B- dari CCC+. Fitch juga menaikkan peringkat nasional jangka panjang LPKR menjadi BB+ dari BB- yang merupakan kenaikan dua tingkat. Prospek peringkat adalah Stabil.
Peningkatan kredit oleh Fitch terjadi tidak lama setelah S&P Global Ratings (S&P) menaikkan peringkat kredit jangka panjang LPKR menjadi B- dari CCC+ dengan prospek Stabil.
"Peningkatan peringkat oleh Fitch dan S&P merupakan penegasan kekuatan rencana perubahan kami hanya dalam waktu empat bulan," tegas CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Fitch menyatakan bahwa penguatan likuiditas LPKR serta terbatasnya risiko pembiayaan kembali sebagai dua dari beberapa faktor utama di balik peningkatan peringkat tersebut.
"Saat ini, kami memiliki fleksibilitas pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya operasional, beban bunga dan pembayaran utang pada saat jatuh tempo hingga akhir tahun 2020," tegas John.
Fitch belum memperhitungkan faktor penjualan Lippo Mall Puri ke dalam hal pemeringkatan tahun 2019. Namun, lembaga tersebut beropini bahwa hasil bersih dari penjualan tersebut dapat memperkuat likuiditas LPKR yang mana akan membantu perseroan memenuhi biaya operasional serta kewajiban pembayaran utang hingga akhir tahun 2021.
"Status kami sebagai perusahaan yang lebih stabil dan dikelola dengan baik tidak hanya akan mendapatkan kembali kepercayaan para pembeli, tetapi juga akan membangun kemitraan baru yang akan memperluas jangkauan kami ke lebih banyak orang Indonesia," tegas John.
Dia menambahkan, pihaknya sadar banyaknya tantangan di masa depan. Namun, kata John, LPKR akan tetap bijaksana dalam memanfaatkan peluang-peluang usaha yang muncul di bisnis hunian.
Saat ini, LPKR memiliki total aset USD3,9 miliar per 31 Maret 2019. Bisnis inti perseroan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Perseroan juga secara aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.
LPKR memiliki 1.283 hektar landbank yang siap untuk dikembangkan. Melalui dua anak perseroan publik yang tercatat di bursa, PT Lippo Cikarang Tbk dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, dimana LPKR masing-masing memiliki saham 81,0% dan 62,7%, LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar.
Selain itu, LPKR juga memiliki 51,05% saham PT Siloam International Hospitals Tbk, jaringan rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia, dengan 37 rumah sakit di 28 kota di seluruh Indonesia.
Peningkatan kredit oleh Fitch terjadi tidak lama setelah S&P Global Ratings (S&P) menaikkan peringkat kredit jangka panjang LPKR menjadi B- dari CCC+ dengan prospek Stabil.
"Peningkatan peringkat oleh Fitch dan S&P merupakan penegasan kekuatan rencana perubahan kami hanya dalam waktu empat bulan," tegas CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Fitch menyatakan bahwa penguatan likuiditas LPKR serta terbatasnya risiko pembiayaan kembali sebagai dua dari beberapa faktor utama di balik peningkatan peringkat tersebut.
"Saat ini, kami memiliki fleksibilitas pembiayaan yang memadai untuk memenuhi biaya operasional, beban bunga dan pembayaran utang pada saat jatuh tempo hingga akhir tahun 2020," tegas John.
Fitch belum memperhitungkan faktor penjualan Lippo Mall Puri ke dalam hal pemeringkatan tahun 2019. Namun, lembaga tersebut beropini bahwa hasil bersih dari penjualan tersebut dapat memperkuat likuiditas LPKR yang mana akan membantu perseroan memenuhi biaya operasional serta kewajiban pembayaran utang hingga akhir tahun 2021.
"Status kami sebagai perusahaan yang lebih stabil dan dikelola dengan baik tidak hanya akan mendapatkan kembali kepercayaan para pembeli, tetapi juga akan membangun kemitraan baru yang akan memperluas jangkauan kami ke lebih banyak orang Indonesia," tegas John.
Dia menambahkan, pihaknya sadar banyaknya tantangan di masa depan. Namun, kata John, LPKR akan tetap bijaksana dalam memanfaatkan peluang-peluang usaha yang muncul di bisnis hunian.
Saat ini, LPKR memiliki total aset USD3,9 miliar per 31 Maret 2019. Bisnis inti perseroan terdiri dari pengembangan perumahan di daerah perkotaan, lifestyle malls dan layanan kesehatan. Perseroan juga secara aktif terlibat dalam pengembangan terintegrasi, perhotelan, pengembangan dan manajemen perkotaan, serta layanan manajemen aset.
LPKR memiliki 1.283 hektar landbank yang siap untuk dikembangkan. Melalui dua anak perseroan publik yang tercatat di bursa, PT Lippo Cikarang Tbk dan PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk, dimana LPKR masing-masing memiliki saham 81,0% dan 62,7%, LPKR mengembangkan dan mengoperasikan pengembangan kota di Lippo Cikarang di Bekasi dan di Tanjung Bunga di Makassar.
Selain itu, LPKR juga memiliki 51,05% saham PT Siloam International Hospitals Tbk, jaringan rumah sakit swasta terkemuka di Indonesia, dengan 37 rumah sakit di 28 kota di seluruh Indonesia.
(ven)