Perkuat Wisata Bahari, Pelni Luncurkan Kapal Pinisi Pelita Arunika
A
A
A
LABUAN BAJO - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memperkuat bisnis wisata bahari dengan meluncurkan Kapal Layar Motor (KLM) Pelita Arunika di destinasi wisata Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (23/7/2019).
Peresmian kapal Pinisi Pelita Arunika dilaksanakan di dermaga penyeberangan milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Labuan Bajo oleh Direktur Utama PT Pelni (Persero) Insan Purwarisya L. Tobing, bersama dengan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah serta Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula.
Pengelolaan KLM Pelita Arunika ditangani anak usaha PT Pelita Indonesia Djaya (PIDC) atau Pelni Service yang telah mendirikan perusahaan di bidang pariwisata, PT Pelni Wisata Jaya (PWJ).
Produk pertama PWJ adalah pengoperasian dan layanan wisata bahari dengan KLM Pelita Arunika. Sebelum dioperasikan, kapal buatan dalam negeri tersebut telah diuji coba dan kini aktif melayani wisatawan di Labuan Bajo dan sekitar Pulau Komodo.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro mengatakan, pengoperasian kapal pinisi akan mendukung bisnis wisata bahari Pelni yang pada tahun 2019 ini menawarkan 9 destinasi wisata bahari dalam bentuk paket wisata full service (tidak termasuk tiket pesawat).
“Kehadiran KLM Pelita Arunika akan semakin menunjang bisnis Pelni di bidang pariwisata," terang Yahya.
Sebelumnya, Pelni juga sukses mendorong Kepulauan Karimunjawa menjadi daerah tujuan wisata andalan di Jawa Tengah. Selain itu, Pelni juga terus menekuni bisnis Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) di atas kapal.
Dengan adanya anak perusahaan yang menangani wisata bahari, Pelni yakin bahwa bisnis wisata bahari yang telah dirintis sejak 2014 akan semakin berkembang.
“Tahun 2019 ini kami menawarkan 9 paket wisata bahari ke Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Banda Neira, Pulau Komodo, Sabang, Wakatobi, Togean, Tanjung Puting, dan Danau Kelimutu," paparnya.
Penyelenggaraan wisata bahari Pelni dikemas dengan memanfaatkan kapal sebagai sarana transportasi sekaligus hotel terapung untuk akomodasi, mandi, makan, ibadah dan tidur di kapal.
Dengan mengemas paket wisata bahari menjadikan Pelni memiliki kemampuan dalam berbisnis wisata untuk mendukung program pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan ke Indonesia.
“Beberapa destinasi wisata bahari disiapkan sebagai alternatif wisatawan mengunjungi Indonesia. Pelni mengambil peran di wisata bahari. Fasilitas di KLM Pelita Arunika cukup lengkap, seperti kamar tidur dengan pendingin udara dan kamar mandi di setiap kamar tidur," ungkapnya.
Paket yang telah ditawarkan diantaranya paket Pulau Komodo di Labuan Bajo. Pelayanan wisata nantinya sudah termasuk tiket pesawat, penginapan, makan, diving set, asuransi dan transportasi dari dan ke Pulau Komodo.
“Untuk eksplore bawah laut kami mengoperasikan kapal pinisi agar wisatawan dapat puas menikmati sensasi wisata bahari," sebutnya.
KLM Pinisi Pelita Arunika dibangun di galangan dalam negeri di Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan. KLM berkapasitas 10 orang ini terbuat dari kayu dengan panjang 27,67 meter lebar 6,10 meter dengan kecepatan 7 knot dengan crew 6 orang yang dilengkapi dengan 5 kabin.
Kapal juga dilengkapi peralatan snorkling, diving dan alat-alat memancing termasuk instruktur untuk mendukung kegiatan wisata bahari menikmati indahnya alam bawah laut.
Peresmian kapal Pinisi Pelita Arunika dilaksanakan di dermaga penyeberangan milik PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Labuan Bajo oleh Direktur Utama PT Pelni (Persero) Insan Purwarisya L. Tobing, bersama dengan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah serta Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula.
Pengelolaan KLM Pelita Arunika ditangani anak usaha PT Pelita Indonesia Djaya (PIDC) atau Pelni Service yang telah mendirikan perusahaan di bidang pariwisata, PT Pelni Wisata Jaya (PWJ).
Produk pertama PWJ adalah pengoperasian dan layanan wisata bahari dengan KLM Pelita Arunika. Sebelum dioperasikan, kapal buatan dalam negeri tersebut telah diuji coba dan kini aktif melayani wisatawan di Labuan Bajo dan sekitar Pulau Komodo.
Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero) Yahya Kuncoro mengatakan, pengoperasian kapal pinisi akan mendukung bisnis wisata bahari Pelni yang pada tahun 2019 ini menawarkan 9 destinasi wisata bahari dalam bentuk paket wisata full service (tidak termasuk tiket pesawat).
“Kehadiran KLM Pelita Arunika akan semakin menunjang bisnis Pelni di bidang pariwisata," terang Yahya.
Sebelumnya, Pelni juga sukses mendorong Kepulauan Karimunjawa menjadi daerah tujuan wisata andalan di Jawa Tengah. Selain itu, Pelni juga terus menekuni bisnis Meeting, Incentive, Convention dan Exhibition (MICE) di atas kapal.
Dengan adanya anak perusahaan yang menangani wisata bahari, Pelni yakin bahwa bisnis wisata bahari yang telah dirintis sejak 2014 akan semakin berkembang.
“Tahun 2019 ini kami menawarkan 9 paket wisata bahari ke Kepulauan Seribu, Karimunjawa, Banda Neira, Pulau Komodo, Sabang, Wakatobi, Togean, Tanjung Puting, dan Danau Kelimutu," paparnya.
Penyelenggaraan wisata bahari Pelni dikemas dengan memanfaatkan kapal sebagai sarana transportasi sekaligus hotel terapung untuk akomodasi, mandi, makan, ibadah dan tidur di kapal.
Dengan mengemas paket wisata bahari menjadikan Pelni memiliki kemampuan dalam berbisnis wisata untuk mendukung program pemerintah mendatangkan 20 juta wisatawan ke Indonesia.
“Beberapa destinasi wisata bahari disiapkan sebagai alternatif wisatawan mengunjungi Indonesia. Pelni mengambil peran di wisata bahari. Fasilitas di KLM Pelita Arunika cukup lengkap, seperti kamar tidur dengan pendingin udara dan kamar mandi di setiap kamar tidur," ungkapnya.
Paket yang telah ditawarkan diantaranya paket Pulau Komodo di Labuan Bajo. Pelayanan wisata nantinya sudah termasuk tiket pesawat, penginapan, makan, diving set, asuransi dan transportasi dari dan ke Pulau Komodo.
“Untuk eksplore bawah laut kami mengoperasikan kapal pinisi agar wisatawan dapat puas menikmati sensasi wisata bahari," sebutnya.
KLM Pinisi Pelita Arunika dibangun di galangan dalam negeri di Tanjung Bira, Bulukumba, Sulawesi Selatan. KLM berkapasitas 10 orang ini terbuat dari kayu dengan panjang 27,67 meter lebar 6,10 meter dengan kecepatan 7 knot dengan crew 6 orang yang dilengkapi dengan 5 kabin.
Kapal juga dilengkapi peralatan snorkling, diving dan alat-alat memancing termasuk instruktur untuk mendukung kegiatan wisata bahari menikmati indahnya alam bawah laut.
(ind)