Siaga Musim Kemarau 2019, APP Sinar Mas Siagakan 3.000 Personel
A
A
A
JAKARTA - Puncak musim kemarau yang diprediksi jatuh pada Agustus-September 2019 diperkirakan akan lebih kering dari sebelumnya. APP Sinar Mas pun memperkuat sumber dayanya untuk menanggulangi potensi kebakaran hutan.
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok siap mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah mencapai Indonesia bebas asap. Sambung dia menjelaskan, kesiapan pihaknya untuk mencegah kebakaran hutan ini diharapkan akan mampu mengulang sukses tahun lalu yang bisa menekan potensi kebakaran hingga taraf minimal.
Diketahui, hingga akhir 2018 lalu, perusahaan berhasil menurunkan angka kebakaran hutan hingga mendekati target zero fire pada periode berjalan. Saat ini, hanya 0,07 % dari seluruh area konsesi pemasok APP Sinar Mas yang terdampak api akibat kebakaran.
Dia menjelaskan, ada dua inisiatif yang dilakukan Sinar Mas untuk mencegah kebakaran hutan. Pertama dengan mengembangkan system manajemen kebakaran hutan yang terintegrasi dan kedua dengan pemberdayaan masyarakat.
"Kami yakin dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, TNI-Polri, maupun masyarakat, kita mampu menjaga hutan Indonesia dari bencana karhutla, khususnya di sepanjang musim kemarau 2019 yang diprediksi lebih kering dibanding tahun sebelumnya,” katanya pada konferensi pers Strategi Sinar Mas Hadapi Musim Kemarau 2019 di Gedung Sinar Mas Land Plaza.
Sampai dengan 2018, APP Sinar Mas telah mengalokasikan lebih dari Rp1.3 triliun (USD 100 juta) dalam berbagai upaya untuk mencapai target zero fire pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan komitmen perlindungan hutan APP Sinar Mas yang tertuang dalam Kebijakan Konservasi Hutan (FCP).
Pada kesempatan yang sama, Manajer Teknologi and Data Fire Management APP Sinar Mas Gustaf Rantung menerangkan, bahwa strategi utama APP Sinar Mas tersebut terdiri dari empat pilar utama yang mencakup pencegahan, persiapan, deteksi dini, dan respons cepat. Selain itu pihaknya juga memiliki system deteksi dini di situation room yang mampu mengidentifikasi kebakaran lebih awal. Dia mengungkapkan, semua fasilitas tersebut disiagakan untuk menghadapi musim kemarau 2019.
“Untuk mengantisipasi dan menanggulangi karhutla, hingga tahun 2019 perusahaan telah memiliki lebih dari 3,000 personel regu pemadam kebakaran yang sudah tersertifikasi Manggala Agni. Selain itu, fasilitas lain yang kami miliki adalah 506 pos pantau, 102 menara api, dan lebih dari 1,000 pompa air. APP Sinar Mas juga memiliki 138 truk pemadam kebakaran, 608 kendaraan patroli, dan 10 helikopter water-bombing,” kata Gustaf.
Sementara upaya pelestarian alam dan lingkungan yang dilakukan APP Sinar Mas juga dikombinasikan dengan aspek pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sejak tahun 2016. Program ini memberikan edukasi pada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Masyarakat didukung untuk mengelola lahan dengan metode agroforestri, yakni bercocok tanam tumpangsari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, dan perikanan; juga industri kecil-menengah untuk olahan pangan, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual sebagai alternatif sumber penghasilan keluarga.
Program ini juga memberikan pelatihan kewirausahaan dan pelestarian tanaman herbal kepada penduduk perempuan yang tinggal di sekitar area konsesi perusahaan, sehingga mereka dapat mengidentifikasi, melestarikan, dan memanfaatkan berbagai tanaman herbal secara berkelanjutan. Sampai tahun 2018, telah terdapat 527 peserta perempuan dari 51 desa yang telah berpartisipasi dalam pelatihan ini.
Adapun program DMPA terbagi dalam enam pilar utama yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemetaan sumber daya secara partisipatif, transfer teknologi, perlindungan dan pengawasan kawasan hutan, pencegahan dan penyelesaian konflik, dan kemitraan pemasaran produk.
Direktur APP Sinar Mas Suhendra Wiriadinata mengatakan, APP Sinar Mas bersama seluruh mitra pemasok siap mengoptimalkan seluruh sumber daya yang ada di darat, air, dan udara untuk mendukung upaya pemerintah mencapai Indonesia bebas asap. Sambung dia menjelaskan, kesiapan pihaknya untuk mencegah kebakaran hutan ini diharapkan akan mampu mengulang sukses tahun lalu yang bisa menekan potensi kebakaran hingga taraf minimal.
Diketahui, hingga akhir 2018 lalu, perusahaan berhasil menurunkan angka kebakaran hutan hingga mendekati target zero fire pada periode berjalan. Saat ini, hanya 0,07 % dari seluruh area konsesi pemasok APP Sinar Mas yang terdampak api akibat kebakaran.
Dia menjelaskan, ada dua inisiatif yang dilakukan Sinar Mas untuk mencegah kebakaran hutan. Pertama dengan mengembangkan system manajemen kebakaran hutan yang terintegrasi dan kedua dengan pemberdayaan masyarakat.
"Kami yakin dengan persiapan yang matang dan kolaborasi yang kuat antara sektor swasta, pemerintah, baik Pusat maupun Daerah, TNI-Polri, maupun masyarakat, kita mampu menjaga hutan Indonesia dari bencana karhutla, khususnya di sepanjang musim kemarau 2019 yang diprediksi lebih kering dibanding tahun sebelumnya,” katanya pada konferensi pers Strategi Sinar Mas Hadapi Musim Kemarau 2019 di Gedung Sinar Mas Land Plaza.
Sampai dengan 2018, APP Sinar Mas telah mengalokasikan lebih dari Rp1.3 triliun (USD 100 juta) dalam berbagai upaya untuk mencapai target zero fire pada tahun 2020. Hal ini sejalan dengan komitmen perlindungan hutan APP Sinar Mas yang tertuang dalam Kebijakan Konservasi Hutan (FCP).
Pada kesempatan yang sama, Manajer Teknologi and Data Fire Management APP Sinar Mas Gustaf Rantung menerangkan, bahwa strategi utama APP Sinar Mas tersebut terdiri dari empat pilar utama yang mencakup pencegahan, persiapan, deteksi dini, dan respons cepat. Selain itu pihaknya juga memiliki system deteksi dini di situation room yang mampu mengidentifikasi kebakaran lebih awal. Dia mengungkapkan, semua fasilitas tersebut disiagakan untuk menghadapi musim kemarau 2019.
“Untuk mengantisipasi dan menanggulangi karhutla, hingga tahun 2019 perusahaan telah memiliki lebih dari 3,000 personel regu pemadam kebakaran yang sudah tersertifikasi Manggala Agni. Selain itu, fasilitas lain yang kami miliki adalah 506 pos pantau, 102 menara api, dan lebih dari 1,000 pompa air. APP Sinar Mas juga memiliki 138 truk pemadam kebakaran, 608 kendaraan patroli, dan 10 helikopter water-bombing,” kata Gustaf.
Sementara upaya pelestarian alam dan lingkungan yang dilakukan APP Sinar Mas juga dikombinasikan dengan aspek pemberdayaan masyarakat melalui program Desa Makmur Peduli Api (DMPA) sejak tahun 2016. Program ini memberikan edukasi pada masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar.
Masyarakat didukung untuk mengelola lahan dengan metode agroforestri, yakni bercocok tanam tumpangsari hortikultura (sayur dan buah), tanaman pangan, peternakan, dan perikanan; juga industri kecil-menengah untuk olahan pangan, baik untuk konsumsi sendiri maupun dijual sebagai alternatif sumber penghasilan keluarga.
Program ini juga memberikan pelatihan kewirausahaan dan pelestarian tanaman herbal kepada penduduk perempuan yang tinggal di sekitar area konsesi perusahaan, sehingga mereka dapat mengidentifikasi, melestarikan, dan memanfaatkan berbagai tanaman herbal secara berkelanjutan. Sampai tahun 2018, telah terdapat 527 peserta perempuan dari 51 desa yang telah berpartisipasi dalam pelatihan ini.
Adapun program DMPA terbagi dalam enam pilar utama yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat, pemetaan sumber daya secara partisipatif, transfer teknologi, perlindungan dan pengawasan kawasan hutan, pencegahan dan penyelesaian konflik, dan kemitraan pemasaran produk.
(akr)