Kementan Bersama Kementerian Lain Bergerak Tuntaskan Daerah Rentan Rawan Pangan

Kamis, 25 Juli 2019 - 11:38 WIB
Kementan Bersama Kementerian...
Kementan Bersama Kementerian Lain Bergerak Tuntaskan Daerah Rentan Rawan Pangan
A A A
JAKARTA - Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan), Agung Hendriadi menekankan pentingnya kerja sama antar lembaga dan kementerian terkait dalam rangka penuntasan daerah rentan rawan pangan.

Kata Agung, Kerja sama ini antara lain dengan membangun infrastruktur secara masif, mengintensifkan peta ketahanan dan kerentanan pangan atau food security and vulnerability atlas (SFVA) serta menjalankan program Obor Pangan Lestari (OPAL).

"Program Opal dibuat untuk menjaga ketahanan pangan nasional dengan pemanfaatan lahan pekarangan. Dalam hal ini kita harus melakukan sinergi pembebasan daerah rawan pangan," ujar Agung dalam acara Fokus Grup Diskusi (FGD) di Hotel Bidakara Grand Pancoran, Jakarta, Rabu (24/6/2019).

Menurut Agung, program Opal merupakan satu diantara program pengentasan kemiskinan yang sudah berjalan secara nasional baik di tingkat kota maupun kabupaten yang sangat rentan rawan pangan. Utamanya di wilayah Indonesia bagian Timur yang memiliki kendala pengairan.

"Ujungnya adalah, kita ingin semua program yang dijalankan secara sinergi ini bisa mengentaskan kemiskinan dan mengurangi stanting pada ibu hamil. Tentu ini ada kaitanya dengan asupan pangan. Makanya kita libatkan juga dari berbagai unsur, termasuk Kementerian Kesehatan," katanya.

Menurut Agung, hasil pemetaan Kementan pada kasus kerentanan rawan pangan ini diantaranya terjadi di daerah Sigi, Sulawesi Tengah. Di sana, kasus yang ditemukan bahkan sampai masuk kategori level kronis.

"Makanya kapasitas produksi pangan harus kita tingkatkan untuk mencukupi permintaan konsumsi. Tapi sudah kita inisiasi dengan program Obor Pangan Lestari seperti membangun koperasi usaha tani dan Kawasan Rumah Pangan Lestari. Semua ini menjadi upaya kita untuk meningkatkan ketersediaan pangan," katanya.

Direktur Jenderal Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Kirana Pritasari mendukung upaya Kementerian Pertanian dalam membangun penanganan kerentanan rawan pangan melalui program Opal.

"Menurut saya program ini juga ada kaitanya dengan penanganan stunting. Tentu kami sangat menyambut baik kerja sama ini untuk mendorong perubahan perilaku masyarakat, termasuk pentingnya ketahanan pangan di tingkat keluarga," katanya.

Menurut dia, penanganan stunting yang berkaitan dengan asupan pangan sangatlah penting untuk menghindari kondisi kronis, seperti penurunan tinggi badan dan penyusutan kesehatan dari rata-rata anak seusianya.

"Ini akan menjadi masalah besar bagi bangsa kita kalau kemudian generasi ini terus menjadi sumber daya manusia yang akhirnya tidak kompetitif tidak produktif dan nanti secara ekonomi akan mempengaruhi pembangunan bangsa kita," katanya.

Dari akademisi, Rektor Universitas Yarsi, Prof. Fasli Jalal juga mendukung langkah kongkrit Kementan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program Opal. Kata dia, program tersebut sudah mencakup program teknis lainya pada bidang ketahanan pangan.

"Terus terang ini sinergi yang luar biasa karena dari semua sisi sudah tersentuh, termasuk dari sisi makro yang biasanya tergantung pada kondisi lokal. Nah harapan kita, selain dari jaminan makro ini dengan dua instrumen keberdayaan masyarakat bahwa mereka sendiri yang mencukupi dulu di tingkat mereka," tukasnya.

Sekedar informasi, sinergi Fokus Grup Diskusi ini juga dihadiri Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR), Kemendesa PDT Transmigrasi, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Sosial Bappenas dan Lemhanas. Dalam paparnya, masing-masing perwakilan mendukung semua upaya penanganan rentan pangan.
(atk)
Berita Terkait
Strategi Penilaian Kinerja...
Strategi Penilaian Kinerja Kementerian Pertanian
Pengembangan Food Estate...
Pengembangan Food Estate Demi Jadikan Provinsi Kalteng Lumbung Pangan
Petani Parigi Moutong...
Petani Parigi Moutong Dimotivasi untuk Budidaya Jagung di Lahan Perkebunan Kelapa
Kabupaten Poso Dukung...
Kabupaten Poso Dukung Percepatan Tanam Melalui Sekolah Lapang
Jadikan Sektor Pertanian...
Jadikan Sektor Pertanian Sebagai Penyelamat Krisis
Kalau Bukan Penyuluh...
Kalau Bukan Penyuluh Siapa Lagi yang Bisa Menghubungkan Mentan dan Petani
Berita Terkini
Ekonomi 15 Negara Mitra...
Ekonomi 15 Negara Mitra Dagang AS yang Paling Terpukul Tarif Timbal Balik Trump
2 jam yang lalu
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
3 jam yang lalu
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
3 jam yang lalu
Pecah Rekor Lagi, Harga...
Pecah Rekor Lagi, Harga Emas Antam Tembus Rp1.826.000 per Gram
4 jam yang lalu
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan...
1,9 Juta Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Sampai Hari Pertama Lebaran
5 jam yang lalu
2 Juta Orang Sudah Mudik...
2 Juta Orang Sudah Mudik Lebaran Gunakan Kereta Api
6 jam yang lalu
Infografis
Presiden Prabowo Subianto...
Presiden Prabowo Subianto Tetapkan Cuti Bersama ASN 2025
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved