Blibli Target Jumlah Order Produk UMKM Naik Tiga Kali Lipat di 2019

Sabtu, 27 Juli 2019 - 03:14 WIB
Blibli Target Jumlah...
Blibli Target Jumlah Order Produk UMKM Naik Tiga Kali Lipat di 2019
A A A
JAKARTA - Melihat perkembangan pesat produk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), Blibli.com memasang target tinggi untuk jumlah order produk usaha lokal. Dimana saat ini Blibli.com memiliki monthly active users dengan kisaran 15 hingga 20 juta orang dengan trafficnya sendiri bisa mencapai angka 60 juta per bulan.

"Akhir tahun ini, Blibli.com menargetkan penambahan jumlah order dengan melihat shopping cart kami cukup banyak. Karena Blibli.com semakin banyak merekrut UMKM, kami mendorong untuk memperbanyak jumlah order hingga 3,5 kali lipat lebih banyak dari tahun lalu," tutur Chief Executive Officer (CEO) Blibli.com Kusumo Martanto di Jakarta, Jumat (26/7).

Kusumo menjelaskan, bahwa Blibli.com mementingkan aspek profitability dan sustainability. Ia ingin bisnisnya tumbuh secara organik, karena menurutnya bisnis sehat dan sustainable lebih baik daripada bisnis besar tapi tidak sehat. "Itu target utama kami. Jadi kami akan terus mendorong harga kompetitif dan memaksimalkan service kami, sebagai kunci kesuksesan kami kedepannya," paparnya.

Dilihat data yang ada, Blibli.com termasuk perusahaan Business to Customer (B2C) terbesar di Indonesia. Dari awal dibentuk, Blibli menjamin bahwa barang-barang yang dijualnya merupakan original bukan KW. Service pengiriman dan pembayaran maupun teknologi yang ditawarkan pun sudah terintegrasi.

"Sebagai perusahaan yang dimiliki oleh orang Indonesia untuk orang Indonesia, kami memiliki komitmen untuk mengembangkan produk lokal. Kami pun melakukan seleksi penjual untuk menjamin legalitasnya," terang dia.

Di sisi lain Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menilai promosi maupun diskom beragam yang dilakukan Blibli.com merupakan hanya bentuk apresiasinya terhadap para pelanggan dari seluruh Indonesia. Tapi juga bentuk support oleh mitra/partner merchantnya.

"Dalam hal perang diskon, pemerintah melihat bahwa nature dari retail adalah promosi jadi ini adalah hal lumrah. Yang diawasi adalah yang sifatnya jangka panjang, karena itu tidak akan sustainable. Saat ini yang kami sedang awasi ketat melalui OJK adalah fintech peer-to-peer," tutup Rudiantara.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7833 seconds (0.1#10.140)