Faisal Basri: Indonesia Akan Defisit Energi USD80 Miliar di Tahun 2021

Senin, 29 Juli 2019 - 06:18 WIB
Faisal Basri: Indonesia...
Faisal Basri: Indonesia Akan Defisit Energi USD80 Miliar di Tahun 2021
A A A
JAKARTA - Ekonom senior dari Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Faisal Basri, mengatakan Indonesia akan mengalami defisit energi pada tahun 2021 mendatang.

Menurut Faisal, defisit ini terjadi akibat lambatnya pemanfaatan energi baru terbarukan, terus menurunnya produksi minyak dan gas bumi nasional, serta lesunya industri pertambangan batu bara karena turunnya harga komoditas.

"Jika pemerintah tidak melakukan langkah antisipasi dalam mengatasi defisit energi, maka Indonesia akan mengalami defisit energi sebesar USD80 miliar atau 3% dari Produk Domestik Bruto. Ini defisit sudah didepan mata," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (28/7/2019).

Menurut Faisal, program biofuel yang dilakukan pemerintah belum bisa mengantisipasi defisit energi. Pasalnya, seiring meningkatnya pembangunan maka Indonesia memerlukan kebutuhan energi yang juga tinggi.

Indonesia merupakan konsumen energi terbesar diantara negara-negara berkembang (emerging market), dimana tumbuh 4,9% pada 2018. Sementara itu, pertumbuhan penduduk bertambah 1% setiap tahun.

Dan kata Faisal, program B20 dan B20 yang selama ini digadang-gadang pemerintah, baru bisa mengurangi impor solar sekitar 20%, itu pun jika program tersebut terlaksana 100%.

Karena itu, Faisal menyarankan agar pemerintah perlu melakukan langkah yang konkret. Salah satunya memajukan penggunaan energi baru dan terbarukan.

"Yang bisa kita lakukan adalah memajukan penggunaan energi terbarukan. Agar terhindar dari krisis energi yang sudah di depan mata, sudah saatnya kita ekspansi ke luar negeri lewat Merger dan Akusisi (M&A). Cadangan minyak China meningkat terus karena melakukan akuisisi ladang-ladang minyak di berbagai negara," jelasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6805 seconds (0.1#10.140)