Dorong Anak Muda Makin Sadar Soal Efisiensi Energi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, yang diperingati tiap 5 Juni, proyek Market Transformation for Renewable Energy and Energy Efficiency through Design and Implementation of Appropriate Mitigation Actions in Energy Sector (MTRE3) mengadakan acara UNDP SDG Talks World Environment Day: Save Energy, Stay Eco-Friendly.
National Project Manager MTRE3 Project, Boyke Lakaseru mengatakan, acara ini dibentuk untuk meningkatkan kesadaran kaum muda tentang efisiensi energi dan energi terbarukan di Indonesia. Ia menilai, peran dan pentingnya efisiensi energi dalam kehidupan sehari-hari di kalangan kaum muda amat diperlukan.
“Proyek MTRE3 berjalan selama lima tahun mulai dari 2017 hingga 2022 dengan empat wilayah kerja untuk proyek percontohan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu provinsi Riau, Jambi, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dan wilayah kerja proyek percontohan Konservasi Energi (KE) di beberapa kota besar; Jakarta, Bali, Makasar, Semarang,” kata dia dalam webinar, Jumat (4/6/2021).
Boyke menjelaskan, kegiatan yang berkaitan dalam mendorong energi berkeadilan dibutukan banyak pihak, agar tercapainya kesetaraan baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut dia, mengedepankan pentingnya hak asasi manusia dan keadilan sosial bagi perempuan maupun laki-laki, serta sudut pandang dari tiap gender, penting untuk diterapkan di berbagai bidang pembangunan untuk memastikan pencapaian tujuan sosial dan ekonomi secara seimbang dan tidak ada yang tertinggal.
“Misal saja di Jambi. Bidan di desa tertinggal pun bisa lebih mudah menolong ibu hamil untuk melahirkan bayi-nya di malam hari dengan pencahayaan yang memadai dengan adanya akses listrik di desa tersebut,” ucapnya.
Di kesempatan sama, Wakil Kepala Perwakilan ‎UNDP Indonesia, Sophie Kemkadhze mengatakan, Hari Lingkungan Hidup Sedunia dapat dijadikan momentum untuk menyoroti pentingnya kolaborasi global, dalam rangka memastikan perlindungan terhadap bumi.
Ia menuturkan, hidup di era konsumsi dan eksploitasi berlebihan dilakukan, bisa mendorong keberadaan bumi menjadi kritis. Kemudian, pandemi covid-19 yang sedang berlangsung juga telah memaksa manusia untuk melakukan perubahan, baik dari cara mengonsumsi hingga berproduksi.
“Kami merangkul era baru inovasi, di mana kami bertransisi ke tingkat emisi nol dan konsumsi energi terbarukan. Pergeseran ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs di Indonesia,” kata dia.
National Project Manager MTRE3 Project, Boyke Lakaseru mengatakan, acara ini dibentuk untuk meningkatkan kesadaran kaum muda tentang efisiensi energi dan energi terbarukan di Indonesia. Ia menilai, peran dan pentingnya efisiensi energi dalam kehidupan sehari-hari di kalangan kaum muda amat diperlukan.
“Proyek MTRE3 berjalan selama lima tahun mulai dari 2017 hingga 2022 dengan empat wilayah kerja untuk proyek percontohan Energi Baru Terbarukan (EBT), yaitu provinsi Riau, Jambi, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur, dan wilayah kerja proyek percontohan Konservasi Energi (KE) di beberapa kota besar; Jakarta, Bali, Makasar, Semarang,” kata dia dalam webinar, Jumat (4/6/2021).
Boyke menjelaskan, kegiatan yang berkaitan dalam mendorong energi berkeadilan dibutukan banyak pihak, agar tercapainya kesetaraan baik laki-laki maupun perempuan.
Menurut dia, mengedepankan pentingnya hak asasi manusia dan keadilan sosial bagi perempuan maupun laki-laki, serta sudut pandang dari tiap gender, penting untuk diterapkan di berbagai bidang pembangunan untuk memastikan pencapaian tujuan sosial dan ekonomi secara seimbang dan tidak ada yang tertinggal.
“Misal saja di Jambi. Bidan di desa tertinggal pun bisa lebih mudah menolong ibu hamil untuk melahirkan bayi-nya di malam hari dengan pencahayaan yang memadai dengan adanya akses listrik di desa tersebut,” ucapnya.
Di kesempatan sama, Wakil Kepala Perwakilan ‎UNDP Indonesia, Sophie Kemkadhze mengatakan, Hari Lingkungan Hidup Sedunia dapat dijadikan momentum untuk menyoroti pentingnya kolaborasi global, dalam rangka memastikan perlindungan terhadap bumi.
Ia menuturkan, hidup di era konsumsi dan eksploitasi berlebihan dilakukan, bisa mendorong keberadaan bumi menjadi kritis. Kemudian, pandemi covid-19 yang sedang berlangsung juga telah memaksa manusia untuk melakukan perubahan, baik dari cara mengonsumsi hingga berproduksi.
“Kami merangkul era baru inovasi, di mana kami bertransisi ke tingkat emisi nol dan konsumsi energi terbarukan. Pergeseran ini merupakan bagian dari tanggung jawab kami untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau SDGs di Indonesia,” kata dia.