IMF Akui Ekonomi Indonesia Terus Membaik
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyambut baik hasil asesmen Dana Moneter Internasional (IMF)terhadap perekonomian Indonesia yang disampaikan dalam laporan Article IV Consultation tahun 2019. IMF menilai perekonomian Indonesia terus menunjukkan kinerja yang baik dengan pertumbuhan ekonomi stabil dan makro ekonomi yang terjaga.
"Hasil asesmen ini sebelumnya telah dibahas dalam pertemuan Dewan Direktur IMF di Washington D.C., Amerika Serikat," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
IMF menilai kebijakan yang diterapkan oleh Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas terkait telah berhasil memitigasi dampak tekanan eksternal yang terjadi sejak awal 2018.
Dewan Direktur IMF menyambut baik fokus bauran kebijakan yang ditujukan untuk mendukung stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, safeguarding buffers, serta mengatasi kerentanan. Dewan Direktur IMF juga menilai positif upaya otoritas dalam menjaga penyangga fiskal dan memperbaiki kualitas pengeluaran anggaran
Lebih lanjut, Dewan Direktur IMF mengapresiasi upaya perbaikan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, serta reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan. Ke depan, IMF menilai prospek perekonomian Indonesia tetap menjanjikan, meski juga menekankan perlunya menjaga kewaspadaan terhadap risiko khususnya dari eksternal yang masih mengemuka.
IMF juga menekankan pentingnya melanjutkan reformasi struktural, khususnya yang terkait dengan implementasi strategi penerimaan jangka menengah panjang dan pendalaman pasar keuangan.
Pandangan positif IMF tersebut sejalan dengan hasil asesmen Bank Indonesia, yang meyakini bahwa resiliensi perekonomian Indonesia semakin membaik. Dalam hal ini, Gubernur Bank Indonesia mengemukakan bahwa capaian positif perekonomian Indonesia selama 2018 hingga semester I 2019, tidak terlepas dari sinergi kebijakan dan komitmen Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas terkait.
"Kita dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," katanya.
Dalam hal ini, Bank Indonesia senantiasa mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Sementara itu, pemerintah terus melanjutkan upaya reformasi perpajakan dan meningkatkan kualitas pengeluaran anggaran terutama untuk proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Pemerintah dan Bank Indonesia juga akan terus melanjutkan upaya reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, perbaikan infrastruktur, dan pendalaman pasar keuangan.
"Hasil asesmen ini sebelumnya telah dibahas dalam pertemuan Dewan Direktur IMF di Washington D.C., Amerika Serikat," ujar Gubernur BI, Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (1/8/2019).
IMF menilai kebijakan yang diterapkan oleh Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas terkait telah berhasil memitigasi dampak tekanan eksternal yang terjadi sejak awal 2018.
Dewan Direktur IMF menyambut baik fokus bauran kebijakan yang ditujukan untuk mendukung stabilitas makro ekonomi dan sistem keuangan, safeguarding buffers, serta mengatasi kerentanan. Dewan Direktur IMF juga menilai positif upaya otoritas dalam menjaga penyangga fiskal dan memperbaiki kualitas pengeluaran anggaran
Lebih lanjut, Dewan Direktur IMF mengapresiasi upaya perbaikan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, serta reformasi di sektor pendidikan dan kesehatan. Ke depan, IMF menilai prospek perekonomian Indonesia tetap menjanjikan, meski juga menekankan perlunya menjaga kewaspadaan terhadap risiko khususnya dari eksternal yang masih mengemuka.
IMF juga menekankan pentingnya melanjutkan reformasi struktural, khususnya yang terkait dengan implementasi strategi penerimaan jangka menengah panjang dan pendalaman pasar keuangan.
Pandangan positif IMF tersebut sejalan dengan hasil asesmen Bank Indonesia, yang meyakini bahwa resiliensi perekonomian Indonesia semakin membaik. Dalam hal ini, Gubernur Bank Indonesia mengemukakan bahwa capaian positif perekonomian Indonesia selama 2018 hingga semester I 2019, tidak terlepas dari sinergi kebijakan dan komitmen Bank Indonesia, pemerintah, dan otoritas terkait.
"Kita dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," katanya.
Dalam hal ini, Bank Indonesia senantiasa mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran guna menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.
Sementara itu, pemerintah terus melanjutkan upaya reformasi perpajakan dan meningkatkan kualitas pengeluaran anggaran terutama untuk proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan.
Pemerintah dan Bank Indonesia juga akan terus melanjutkan upaya reformasi struktural untuk memperbaiki iklim investasi, perbaikan infrastruktur, dan pendalaman pasar keuangan.
(ven)