Dikabarkan Masuk Indeks Morgan Stanley, Fundamental LPKR Dinilai Kuat
A
A
A
JAKARTA - Kabar akan masuknya saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) indeks dinilai positif. Kabar itu muncul di pasar, setelah dilakukan penelaahan ulang atau review atas konstituen indeks tersebut.
Dalam MSCI Indeks, selain Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya, tiga negara maju juga tergabung yakni Hong Kong, Jepang dan Singapura.
Analis mengatakan, jika LPKR benar-benar masuk MSCI, maka dipastikan likuiditasnya akan semakin besar. Apalagi sebelumnya LPKR telah berhasil meraup dana segar USD787 juta (sekitar Rp11,2 triliun) dari rights issue.
Analis PT Panin Sekuritas Tbk William Hartanto menilai, jika LPKR masuk MSCI, tentu saja akan menjadi sentimen positif yang bisa mendorong investor dan pelaku pasar mengoleksi saham tersebut. Hal itu menurutnya juga memberi pesan bahwa kinerja perusahaan sangat kuat.
William menambahkan, selama ini, saham-saham yang masuk ke MSCI selalu mengalami kenaikan signifikan. "Saham-saham yang memiliki likuiditas baik selalu menjadi pilihan mereka. Kinerja fundamental perusahaan tersebut juga diperhatikan," kata William, kemarin.
Untuk diketahui, terakhir kali, MSCI merilis komposisi saham hasil tinjauan ulang yang masuk ke dalam daftar konstituen indeks MSCI Equity pada 14 Mei 2019. Komposisi ini pun mulai diterapkan pada perdagangan 28 Mei 2019. Sesuai rencana, tim riset MSCI akan kembali mengumumkan tinjauan ulang yang dilakukan setiap kuartal pada 12 Agustus 2019, dengan tanggal efektif 2 September 2019.
Kabar positif terhadap LPKR sejalan pula dengan rencana perusahaan yang akan menggunakan dana segar untuk pengembangan berbagai proyek properti yang akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seperti diketahui, industri properti memiliki efek multiplier yang signifikan terhadap banyak industri terkait.
Banyaknya investor asing yang tertarik dengan rights issue Lippo Karawaci juga dinilai menunjukkan bahwa kepercayaan global yang makin tinggi terhadap perekonomian nasional.
"Investasi masuk ke Indonesia tentu saja sangat positif karena turut menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi industri terkait untuk ikut maju. Lippo Karawaci senang dapat membantu pemerintah agar arus investasi ke dalam negeri semakin meningkat," ungkap CEO LPKR John Riady, beberapa waktu lalu.
Dalam MSCI Indeks, selain Indonesia dan beberapa negara berkembang lainnya, tiga negara maju juga tergabung yakni Hong Kong, Jepang dan Singapura.
Analis mengatakan, jika LPKR benar-benar masuk MSCI, maka dipastikan likuiditasnya akan semakin besar. Apalagi sebelumnya LPKR telah berhasil meraup dana segar USD787 juta (sekitar Rp11,2 triliun) dari rights issue.
Analis PT Panin Sekuritas Tbk William Hartanto menilai, jika LPKR masuk MSCI, tentu saja akan menjadi sentimen positif yang bisa mendorong investor dan pelaku pasar mengoleksi saham tersebut. Hal itu menurutnya juga memberi pesan bahwa kinerja perusahaan sangat kuat.
William menambahkan, selama ini, saham-saham yang masuk ke MSCI selalu mengalami kenaikan signifikan. "Saham-saham yang memiliki likuiditas baik selalu menjadi pilihan mereka. Kinerja fundamental perusahaan tersebut juga diperhatikan," kata William, kemarin.
Untuk diketahui, terakhir kali, MSCI merilis komposisi saham hasil tinjauan ulang yang masuk ke dalam daftar konstituen indeks MSCI Equity pada 14 Mei 2019. Komposisi ini pun mulai diterapkan pada perdagangan 28 Mei 2019. Sesuai rencana, tim riset MSCI akan kembali mengumumkan tinjauan ulang yang dilakukan setiap kuartal pada 12 Agustus 2019, dengan tanggal efektif 2 September 2019.
Kabar positif terhadap LPKR sejalan pula dengan rencana perusahaan yang akan menggunakan dana segar untuk pengembangan berbagai proyek properti yang akan menciptakan lapangan pekerjaan baru. Seperti diketahui, industri properti memiliki efek multiplier yang signifikan terhadap banyak industri terkait.
Banyaknya investor asing yang tertarik dengan rights issue Lippo Karawaci juga dinilai menunjukkan bahwa kepercayaan global yang makin tinggi terhadap perekonomian nasional.
"Investasi masuk ke Indonesia tentu saja sangat positif karena turut menggerakkan ekonomi, menciptakan lapangan kerja dan memberikan kesempatan bagi industri terkait untuk ikut maju. Lippo Karawaci senang dapat membantu pemerintah agar arus investasi ke dalam negeri semakin meningkat," ungkap CEO LPKR John Riady, beberapa waktu lalu.
(fjo)