Pasca Gempa 7,4 SR, ASDP Merak Pastikan Penyeberangan Berjalan Normal
A
A
A
CILEGON - Pasca gempa berkekuatan 7,4 Skala Ricter (SR) yang mengguncang Sumur Banten, Jumat malam (2/8/2019) sekitar pukul 19.03 WIB, PT ASDP Merak memastikan aktivitas penyeberangan aman. Hal ini melihat kondisi Pelabuhan Merak sampai saat ini dari hasil koordinasi PT ASDP Merak dengan iBMKG, Basarnas, BPTD, KSOP, KSKP, Pol Air, Lanal Banten, Operasional Pelabuhan dan kapal tetap berjalan normal.
"Kami berkoordinasi dan tetap memonitor dan terus mengamati kondisi pasang surut air dan sebagainya untuk memastikan kondisi tetap aman untuk aktivitas penyeberangan," kata Imelda Alini, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Sebelumnya, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat Indonesia Tsunami Early Warning System langsung mengeluarkan peringatan dini 1 terhadap daerah yang berpotensi tsunami lima menit setelah gempa terjadi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi. Pusat gempa bumi, diterangkan berada di laut. Wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah pesisir selatan Banten, Jawa Barat, dan Lampung yang pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter.
Batuan berumur Kuarter serta batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi. "Penyebab gempa bumi, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kasbani dalam keterangan tertulis.
"Kami berkoordinasi dan tetap memonitor dan terus mengamati kondisi pasang surut air dan sebagainya untuk memastikan kondisi tetap aman untuk aktivitas penyeberangan," kata Imelda Alini, Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).
Sebelumnya, Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) lewat Indonesia Tsunami Early Warning System langsung mengeluarkan peringatan dini 1 terhadap daerah yang berpotensi tsunami lima menit setelah gempa terjadi.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, kondisi geologi daerah terdekat pusat gempa bumi. Pusat gempa bumi, diterangkan berada di laut. Wilayah yang berdekatan dengan pusat gempa bumi adalah pesisir selatan Banten, Jawa Barat, dan Lampung yang pada umumnya disusun oleh batuan sedimen berumur Kuarter.
Batuan berumur Kuarter serta batuan berumur Tersier yang telah mengalami pelapukan bersifat urai, lepas, belum kompak dapat bersifat memperkuat efek guncangan gempa bumi. "Penyebab gempa bumi, berdasarkan lokasi pusat gempa bumi dan kedalamannya, gempa bumi berasosiasi dengan aktivitas penunjaman Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia," kata Kasbani dalam keterangan tertulis.
(akr)