Pacu Investasi, Ekonom Sebut Swasta Masih Trauma dengan BUMN
A
A
A
JAKARTA - Kurangnya peran swasta dalam upaya meningkatkan pembangunan infrastruktur, menurut Ekonom Indef Bhima Yudisthira dikarenakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dinilai terlalu mendominasi. Hal itu terlihat dari hasil riset infrastruktur oleh Bank Dunia yang menunjukkan kontribusi swasta dalam infrastruktur terus alami penurunan dari 19% ke 9%.
"Itu kecil sekali dan menunjukkan swasta belum banyak dilibatkan untuk pembangunan jalan tol, bandara bahkan pelabuhan," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (3/8/2019).
Menurutnya, pihak swasta mengeluh sulitnya berkompetisi dengan perusahaan pelat merah beserta anak-anak usahanya. Pasalnya, swasta memiliki kenangan yang pahit saat bekerja sama dengan BUMN hingga membuat swasta trauma untuk bekerja sama dengan BUMN.
"Ini menjadi karena rekanan BUMN di proyek infrastruktur beberapa menyampaikan komplain pembayaran tidak lancar. Jadi swasta mengalami trauma terlibat proyek infrastruktur," jelasnya.
Sementara itu sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta BUMN memberikan ruang untuk swasta dalam investasi di sektor infrastruktur. Hal itu untuk mendukung masuknya investasi sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Pasalnya, saat ini proyek infrastruktur didominasi oleh BUMN. Oleh sebab itu, kata dia, perlu kebijakan untuk membatasi nilai investasi BUMN dalam menggarap proyek-proyek infrastruktur.
"Itu kecil sekali dan menunjukkan swasta belum banyak dilibatkan untuk pembangunan jalan tol, bandara bahkan pelabuhan," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Selasa (3/8/2019).
Menurutnya, pihak swasta mengeluh sulitnya berkompetisi dengan perusahaan pelat merah beserta anak-anak usahanya. Pasalnya, swasta memiliki kenangan yang pahit saat bekerja sama dengan BUMN hingga membuat swasta trauma untuk bekerja sama dengan BUMN.
"Ini menjadi karena rekanan BUMN di proyek infrastruktur beberapa menyampaikan komplain pembayaran tidak lancar. Jadi swasta mengalami trauma terlibat proyek infrastruktur," jelasnya.
Sementara itu sebelumnya Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani meminta BUMN memberikan ruang untuk swasta dalam investasi di sektor infrastruktur. Hal itu untuk mendukung masuknya investasi sebanyak-banyaknya ke Indonesia. Pasalnya, saat ini proyek infrastruktur didominasi oleh BUMN. Oleh sebab itu, kata dia, perlu kebijakan untuk membatasi nilai investasi BUMN dalam menggarap proyek-proyek infrastruktur.
(akr)