Perang Dagang Bakal Menekan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto, mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini tidak akan berjalan mudah. Penyebabnya eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang bisa menekan ekonomi nasional.
Dan perlambatan ekonomi Indonesia ini, kata dia, juga terjadi di beberapa negara lain.
"Jadi tantangan kedepan tidak mudah. Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi negara-negara lain yang juga sudah dirilis, menunjukkan perlambatan. Pekan depan akan banyak sekali negara yang merilis kinerja perekonomian dan prediksinya juga mengalami perlambatan. Jadi ini tantangan yang tidak mudah," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Dia menambahkan perang dagang kedepannya semakin memanas. Hal itu didorong berbagai pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mengindikasikan bakal kembali menerapkan tarif impor 10% kepada produk-produk China senilai USD300 miliar.
"Kondisi tersebut menunjukkan ketidakpastian dalam perang dagang dan sulit diprediksi," jelasnya.
Dia pun berharap pemerintah bisa menggenjot investasi di Indonesia. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar sesuai target yang ditetapkan.
Dan perlambatan ekonomi Indonesia ini, kata dia, juga terjadi di beberapa negara lain.
"Jadi tantangan kedepan tidak mudah. Kalau dilihat pertumbuhan ekonomi negara-negara lain yang juga sudah dirilis, menunjukkan perlambatan. Pekan depan akan banyak sekali negara yang merilis kinerja perekonomian dan prediksinya juga mengalami perlambatan. Jadi ini tantangan yang tidak mudah," ujar Suhariyanto di Gedung BPS, Jakarta, Senin (5/8/2019).
Dia menambahkan perang dagang kedepannya semakin memanas. Hal itu didorong berbagai pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang mengindikasikan bakal kembali menerapkan tarif impor 10% kepada produk-produk China senilai USD300 miliar.
"Kondisi tersebut menunjukkan ketidakpastian dalam perang dagang dan sulit diprediksi," jelasnya.
Dia pun berharap pemerintah bisa menggenjot investasi di Indonesia. Hal ini untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia agar sesuai target yang ditetapkan.
(ven)