Pasar Diminta Jangan Panik Menyikapi Gejolak Ekonomi Global

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, market tidak perlu panik akibat guncangan yang melanda perekonomian global.

Deputi Gubernur Senior BI Destry Damayanti mengatakan, guncangan tersebut hanya bersifat sementara dan sesaat.

Meski demikian, BI akan selalu berada di pasar untuk mewaspadai pergerakan atau instabilitas yang terjadi di sektor keuangan.

"Kemudian kalau dilihat dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkesinambungan, dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial akan berusaha membuka ruang berkaitan dengan likuiditas domestik juga. Sehingga akan memberikan ruang sektor tumbuh," kata Destry di Jakarta, Rabu (7/8/2019).

Sementara untuk menjaga inflasi, BI juga mempunyai Kantor Perwakilan (KPW) sebanyak 46 kantor wilayah yang berkomitmen tinggi menjaga inflasi di daerah agar terkendali.

"Kita kan juga ada Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID). Kita harapkan dengan masuknya BI dalam tim TPID dan TPIP, BI bisa lebih berkontribusi dalam menjaga stabilitas harga," katanya.

Masalah inflasi atau stabilitas harga bukan hanya fenomena moneter tapi ada fenomena yang berkaitan sektor rill atau sisi pasok. Jadi, BI akan dan telah melakukan berbagai macam bauran kebijakan.

Seperti diketahui, gejolak perekonomian global yang masih berlangsung antara lain dipicu perang dagang antara dua negara adidaya, Amerika Serikat (AS) dan China.