Kartu Tani Siap Digunakan di Bandung Barat
A
A
A
JAKARTA - Kartu Tani untuk pupuk bersubsidi di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, siap untuk diimplementasikan. Pasalnya, infrastruktur yang dibutuhkan untuk penggunaan kartu tani sudah tersedia setelah dibangun Bank Mandiri sejak 2017.
"Sampai dengan bulan Agustus 2019, Bank Mandiri telah menerima data e-RDKK sebanyak 24.570 petani Kabupaten Bandung Barat dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan telah memproses Kartu Tani," ujar Regional Government Project Head Bank Mandiri, Sugiharto, Jumat (9/8/2019).
Saat ini, kartu yang telah didistribusikan sebanyak 11.535 kartu dan yang sedang dalam proses pendistribusian dan pencetakan sebanyak 7.320 kartu.
"Kami juga sudah memasang EDC Kartu Tani di 75 kios pupuk yang berada di Kabupaten Bandung Barat, dan kios tersebut telah menerima pelatihan mengenai tata cara mengoperasikan EDC Kartu Tani untuk pembelian pupuk bersubsidi," ujarnya.
Pada Rapat Koordinasi di awal Agustus 2019 yang bersama Dinas Pertanian Bandung Barat, Distributor, Kios Pupuk dan Bank Mandiri. Pada rapat tersebut disepakati bahwa implementasi Kartu Tani untuk penebusan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bandung Barat akan dimulai selambatnya pada tanggal 1 Oktober 2019.
"Saat ini pendataan petani kedalam sistem e-RDKK masih terus dilakukan oleh Dinas Pertanian," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat segera memberlakukan Kartu Tani untuk menyalurkan berbagai bantuan kepada para petani. Hal itu dilakukan agar bantuan dari pemerintah tepat sasaran.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat, Ida Nurhamida, mengungkapkan saat ini tengah dilakukan sosialisasi dan pendataan para petani. Nantinya, hanya yang memiliki Kartu Tani yang akan mendapatkan bantuan.
"Syaratnya cukup mudah, hanya melampirkan fotokopi KTP dan KK, nanti diproses melalui penyuluh pertanian di tingkat kecamatan," kata Ida.
Ida mengungkapkan, saat ini tercatat sekitar 50.000 petani dari 1.610 kelompok tani di Bandung Barat yang terdaftar di database Sistem Penyuluhan Pertanian. Mereka akan diverifikasi kembali oleh penyuluh di setiap kecamatan untuk mendapatkan Kartu Tani.
Kartu Tani tersebut bisa digunakan untuk mengakses berbagai bantuan pemerintah, seperti pupuk bersubsidi hingga alat mesin pertanian.
"Dengan adanya kartu ini, kami harap bantuan-bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran," katanya.
Sejauh ini, menurut Ida, Pemkab juga rutin memberikan bantuan kepada para petani melalui kelompok tani. Bantuan tersebut di antaranya berupa traktor, pompa air, rice transplantor, dan handsprayer.
"Sampai dengan bulan Agustus 2019, Bank Mandiri telah menerima data e-RDKK sebanyak 24.570 petani Kabupaten Bandung Barat dari Kementerian Pertanian (Kementan) dan telah memproses Kartu Tani," ujar Regional Government Project Head Bank Mandiri, Sugiharto, Jumat (9/8/2019).
Saat ini, kartu yang telah didistribusikan sebanyak 11.535 kartu dan yang sedang dalam proses pendistribusian dan pencetakan sebanyak 7.320 kartu.
"Kami juga sudah memasang EDC Kartu Tani di 75 kios pupuk yang berada di Kabupaten Bandung Barat, dan kios tersebut telah menerima pelatihan mengenai tata cara mengoperasikan EDC Kartu Tani untuk pembelian pupuk bersubsidi," ujarnya.
Pada Rapat Koordinasi di awal Agustus 2019 yang bersama Dinas Pertanian Bandung Barat, Distributor, Kios Pupuk dan Bank Mandiri. Pada rapat tersebut disepakati bahwa implementasi Kartu Tani untuk penebusan pupuk bersubsidi di Kabupaten Bandung Barat akan dimulai selambatnya pada tanggal 1 Oktober 2019.
"Saat ini pendataan petani kedalam sistem e-RDKK masih terus dilakukan oleh Dinas Pertanian," ujarnya.
Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Bandung Barat segera memberlakukan Kartu Tani untuk menyalurkan berbagai bantuan kepada para petani. Hal itu dilakukan agar bantuan dari pemerintah tepat sasaran.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Bandung Barat, Ida Nurhamida, mengungkapkan saat ini tengah dilakukan sosialisasi dan pendataan para petani. Nantinya, hanya yang memiliki Kartu Tani yang akan mendapatkan bantuan.
"Syaratnya cukup mudah, hanya melampirkan fotokopi KTP dan KK, nanti diproses melalui penyuluh pertanian di tingkat kecamatan," kata Ida.
Ida mengungkapkan, saat ini tercatat sekitar 50.000 petani dari 1.610 kelompok tani di Bandung Barat yang terdaftar di database Sistem Penyuluhan Pertanian. Mereka akan diverifikasi kembali oleh penyuluh di setiap kecamatan untuk mendapatkan Kartu Tani.
Kartu Tani tersebut bisa digunakan untuk mengakses berbagai bantuan pemerintah, seperti pupuk bersubsidi hingga alat mesin pertanian.
"Dengan adanya kartu ini, kami harap bantuan-bantuan dari pemerintah bisa tepat sasaran," katanya.
Sejauh ini, menurut Ida, Pemkab juga rutin memberikan bantuan kepada para petani melalui kelompok tani. Bantuan tersebut di antaranya berupa traktor, pompa air, rice transplantor, dan handsprayer.
(ven)