Penyebab Blackout, JK Sebut Terlambat Bangun Infrastruktur
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) mendesak PT PLN (Persero) memperbaiki sistem jaringan kelistrikan dengan mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan melalui program 35.000 megawatt (MW). Hal itu sebagai solusi jangka panjang supaya kejadian pemadaman total (blackout) di separuh Jawa baru-baru ini tidak terulang sehingga merugikan masyarakat, bisnis dan industri.
“Blackout itu terjadi karena keterlambatan proses pembangunan infrastruktur. Untuk itu, tambah power, tambah transmisi dan perbaiki sistem,” ujar JK saat membuka acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2019 bertajuk ‘Making Geothermal the Energy of Today’ di JCC, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur baik itu pembangkit, transmisi dan gardu induk tujuannya untuk memperkuat sistem jaringan listrik tetap sehat. Selain itu, imbuhnya, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan juga bertujuan untuk mem-backup jalur lain jika terjadi kerusakan atau perawatan.
“PLN perlu menjaga kesehatan listrik dan pembangunan secara terus menerus tidak ada akhirnya. Itu kenapa tidak ada akhirnya, karena penduduk terus bertambah dan alasan lain ialah pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Berdasarakan catatan tahun ini akan beroperasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi dengan kapasitas 1.000 megawatt (MW) dan PLTU Jawa 7 berkapasitas 1.000 MW. Disusul tahun depan PLTU Batang 2x1000 MW dan PLTU Tanjung Jati B Unit 1 dan 2 berkapasitas 2x1000 MW pada 2021.
Untuk transmisi rencananya akan dibangun sepanjang 47.543,2 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk 113.504 megavolt ampere (MVA). Terhitung sampai Mei 2019, PLN telah mengoperasikan transmisi 16.483 kms, sementara 13.620 kms dalam tahap prakonstruksi, dan 17.439 kms dalam proses konstruksi.
Terkait pembangunan gardu induk, perseroan telah mengoperasikan 61.223 MVA, memasuki tahap konstruksi 26.291 MVA, dan yang baru memasuki pra konstruksi sebesar 25.990 MVA. Adapun salah satu proyek jalur transmisi baru yang cukup penting dibangun PLN ialah jalur transmisi 500 kilovolt (kV) di jalur utara.
Konstruksi proyek tersebut dibagi beberapa seksi mulai dari Tanjung Jati-TX, Ungaran-Batang, Batang-Mandirancan 1 dan 2, Mandirancan-Indramayu dan Indramayu-Cibatu Baru. Jalur transmisi dibangun sepanjang 614 kilometer (km) mampu menyalurkan listrik mencapai 6.000 MW.
“Blackout itu terjadi karena keterlambatan proses pembangunan infrastruktur. Untuk itu, tambah power, tambah transmisi dan perbaiki sistem,” ujar JK saat membuka acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2019 bertajuk ‘Making Geothermal the Energy of Today’ di JCC, Jakarta, Selasa (13/8/2019).
Menurut dia, pembangunan infrastruktur baik itu pembangkit, transmisi dan gardu induk tujuannya untuk memperkuat sistem jaringan listrik tetap sehat. Selain itu, imbuhnya, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan juga bertujuan untuk mem-backup jalur lain jika terjadi kerusakan atau perawatan.
“PLN perlu menjaga kesehatan listrik dan pembangunan secara terus menerus tidak ada akhirnya. Itu kenapa tidak ada akhirnya, karena penduduk terus bertambah dan alasan lain ialah pertumbuhan ekonomi,” kata dia.
Berdasarakan catatan tahun ini akan beroperasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Cilacap Ekspansi dengan kapasitas 1.000 megawatt (MW) dan PLTU Jawa 7 berkapasitas 1.000 MW. Disusul tahun depan PLTU Batang 2x1000 MW dan PLTU Tanjung Jati B Unit 1 dan 2 berkapasitas 2x1000 MW pada 2021.
Untuk transmisi rencananya akan dibangun sepanjang 47.543,2 kilometer sirkuit (kms) dan gardu induk 113.504 megavolt ampere (MVA). Terhitung sampai Mei 2019, PLN telah mengoperasikan transmisi 16.483 kms, sementara 13.620 kms dalam tahap prakonstruksi, dan 17.439 kms dalam proses konstruksi.
Terkait pembangunan gardu induk, perseroan telah mengoperasikan 61.223 MVA, memasuki tahap konstruksi 26.291 MVA, dan yang baru memasuki pra konstruksi sebesar 25.990 MVA. Adapun salah satu proyek jalur transmisi baru yang cukup penting dibangun PLN ialah jalur transmisi 500 kilovolt (kV) di jalur utara.
Konstruksi proyek tersebut dibagi beberapa seksi mulai dari Tanjung Jati-TX, Ungaran-Batang, Batang-Mandirancan 1 dan 2, Mandirancan-Indramayu dan Indramayu-Cibatu Baru. Jalur transmisi dibangun sepanjang 614 kilometer (km) mampu menyalurkan listrik mencapai 6.000 MW.
(akr)