BRI Cetak Laba Bersih Rp16,16 Triliun di Semester I
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasi mencapai Rp16,16 triliun pada periode semester I/2019 atau naik 8,19% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, kenaikan laba tersebut seiring dengan kenaikan aset perseroan mencapai Rp1.288,20 triliun atau tumbuh 11,70%.
"Kami juga mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp945,05 Triliun atau tumbuh 12,78%," kata Suprajarto saat paparan kinerja BRI Kuartal II/2019 di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Adapun proporsi DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35%.
Tidak hanya pembiayaan, BRI juga turut berperan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM.
Sampai pertengahan tahun 2019, pembiayaan Bank BRI mendukung 1,1 juta pelaku UMKM sukses naik kelas. Sekitar 65% dari jumlah tersebut didominasi oleh pelaku UMKM yang mengajukan pembiayaan mikro.
"Komitmen BRI untuk terus menggarap segmen UMKM mampu menjadi tulang punggung kinerja perseroan yang positif dan berkelanjutan," ungkapnya.
Direktur Utama BRI Suprajarto mengatakan, kenaikan laba tersebut seiring dengan kenaikan aset perseroan mencapai Rp1.288,20 triliun atau tumbuh 11,70%.
"Kami juga mampu menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar Rp945,05 Triliun atau tumbuh 12,78%," kata Suprajarto saat paparan kinerja BRI Kuartal II/2019 di Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Adapun proporsi DPK BRI masih didominasi oleh dana murah (CASA) berupa tabungan dan giro dengan komposisi mencapai 57,35%.
Tidak hanya pembiayaan, BRI juga turut berperan dalam memberikan pendampingan dan pelatihan kepada para pelaku UMKM.
Sampai pertengahan tahun 2019, pembiayaan Bank BRI mendukung 1,1 juta pelaku UMKM sukses naik kelas. Sekitar 65% dari jumlah tersebut didominasi oleh pelaku UMKM yang mengajukan pembiayaan mikro.
"Komitmen BRI untuk terus menggarap segmen UMKM mampu menjadi tulang punggung kinerja perseroan yang positif dan berkelanjutan," ungkapnya.
(ind)