Pertamina Siapkan Kompensasi bagi Warga Terdampak Tumpahan Minyak
Pertamina Siapkan Kompensasi bagi Warga Terdampak Tumpahan Minyak
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menegaskan bertanggung jawab penuh terkait peristiwa kebocoran gas disertai tumpahan minyak di sekitar anjungan lepas pantai YY PHE ONWJ di wilayah Karawang, Jawa Barat. Untuk saat ini Pertamina sedang melakukan verifikasi data bersama pihak-pihak terkait untuk kompensasi bagi nelayan atau warga terdampak.
"Kita saat ini sedang menguatkan verifikasi data bagi warga terimbas dengan pemda dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," ujar Direktur Pertamina Dharmawan Samsu di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2019 bertajuk "Making Geothermal the Energy of Today" di JCC, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Menurut dia, penanganan dampak tumpahan minyak di sekitar anjungan masih terus dilakukan. Pertamina bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemda dan berbagai pihak terkait terus berupaya mengatasi dampak tumpahan minyak sampai tuntas.
Dia mengatakan, selain wajib memberikan kompensasi, Pertamina juga berpotensi kehilangan produksi minyak atas peristiwa tersebut. Dia menyebut Blok Offshore North West Java (ONWJ) ditargetkan berproduksi di kuartal IV/2019 sebesar 33.000 barel per hari (bph). Namun, dengan kondisi saat ini, produksi terancam turun. "Dengan kejadian tersebut kita harus cari lagi. Kita sedang lakukan kajian mendalam cari penggantinya," ujar Dharmawan Samsu.
"Kita saat ini sedang menguatkan verifikasi data bagi warga terimbas dengan pemda dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)," ujar Direktur Pertamina Dharmawan Samsu di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2019 bertajuk "Making Geothermal the Energy of Today" di JCC, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Menurut dia, penanganan dampak tumpahan minyak di sekitar anjungan masih terus dilakukan. Pertamina bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), pemda dan berbagai pihak terkait terus berupaya mengatasi dampak tumpahan minyak sampai tuntas.
Dia mengatakan, selain wajib memberikan kompensasi, Pertamina juga berpotensi kehilangan produksi minyak atas peristiwa tersebut. Dia menyebut Blok Offshore North West Java (ONWJ) ditargetkan berproduksi di kuartal IV/2019 sebesar 33.000 barel per hari (bph). Namun, dengan kondisi saat ini, produksi terancam turun. "Dengan kejadian tersebut kita harus cari lagi. Kita sedang lakukan kajian mendalam cari penggantinya," ujar Dharmawan Samsu.
(fjo)
Explore More