Kemenpar Gelar Inaugural Sambut Penerbangan Malindo Sydney-Denpasar

Jum'at, 16 Agustus 2019 - 12:53 WIB
Kemenpar Gelar Inaugural...
Kemenpar Gelar Inaugural Sambut Penerbangan Malindo Sydney-Denpasar
A A A
SYDNEY - Seksinya pariwisata Bali tak pernah henti menghipnotis dunia. Masifnya Bali mendatangkan wisatawan membuat banyak maskapai berebut untuk masuk ke dalamnya. Termasuk juga Malindo Air yang membuka rute penerbangan baru Sydney-Denpasar, Kamis, (15/8/2019).

Menyambut pembukaan rute baru tersebut, Kementerian Pariwisata (Kemenpar) langsung action. Acara Inaugural pun digelar menyambut rute terbaru tersebut. Menurut Staf Khusus Menteri Bidang Infrastruktur Pariwisata, Kemenpar Judi Rifajantoro, sebuah selebrasi inaugural di Intercontinental Hotel Sydney disiapkan khusus menyambut penerbangan tersebut.

Turut hadir dalam acara tersebut Secretary General Ministry of Transport Malaysia, Datuk Mohd Khairul Adib Bin Abd Rahman, serta CEO Malindo Air, Chandran Rama Muthy.

"Rute baru Malindo Air ini sangat positif. Dipenerbangan perdananya saja, rute ini sudah membawa 141 penumpang yang terbagi dalam dua kelas. Yang kelas bisnis ada 12 penumpang dan kelas ekonomi diisi oleh 129 penumpang," ujar Judi, Kamis (15/8).

Hasil ini jelas sangat baik. Apalagi tingkat keterisian penumpang sudah sangat baik dipenerbangan pertama. Maka sangatlah wajar Kemenpar pun ikut antusias menyambut rute penerbangan tersebut. Judi menambahkan, acara inaugural yang dilakukan Kemenpar pun juga dilakukan pada saat penerbangan. Alunan gameran rindik Bali ikut mewarnai penerbangan tersebut. Disamping itu, Kemenpar pun menyediakan cupcake, dan souvenir untuk selurub penumpang.

"Pendukungan ini merupakan komitmen Kemenpar terhadap upaya peningkatan kunjungan wisman dari Australia ke Indonesia. Sebagai salah satu fokus pasar, pembukaan rute ini menjadi berita yang sangat baik karena akan menambah pilihan akses bagi wisatawan," ungkap Judi.

Lebih lanjut Judi mengatakan, langkah Malindo Air membuka rute tersebut sangat tepat. Pasalnya Bali menjadi selama ini menjadi pilihan utama wisatawan Australia. Tercatat, lebih dari 1,2 juta wisatawan Australia berkunjung ke Indonesia dalam periode 12 bulan yang berakhir pada Oktober 2018. Menurut ABS Overseas Arrivals and Departures, Australia, angka tersebut meningkat sebesar 200 persen jika dibandingkan dengan satu dekade silam.

Selain itu, riset yang dilakukan oleh Roy Morgan Leading Indicator Report - Holiday Travel Intention menunjukkan bahwa 10 persen warga Australia berencana mengunjungi Bali dalam 12 bulan berikutnya. Riset tersebut dilakukan pada bulan Juli 2018. Padahal 10 tahun lalu, hanya 6 persen warga Australia yang tercatat berencana demikian.

"Keberadaan airlines sangat penting bagi Indonesia. Secara khusus, wisman Australia sekitar 90% datang ke indonesia melalui jalur udara. Saya sangat mengapresiasi Malindo yang cukup subur membuka rute baru ke indonesia. Kedepannya semoga kerjasama ini akan semakin baik dan kita harapkan Malindo dapat membuka rute lainnya selain Bali. Terlebih ke destinasi super prioritas yang saat ini tengah kita genjot bersama," tutup Judi.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata Rizki Handayani mengatakan, dibukanya akses ini akan membuat jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Indonesia semakin meningkat.

“Akses udara sangat penting untuk wisatawan mancanegara. Semakin banyak akses udara, akan semakin mudah wisatawan menjangkau destinasi. Dan ini akan menguntungkan kita. Apalagi, yang menjadi tujuan Bali, salah satu destinasi terbaik dunia. Pulau Dewata adalah daya tarik buat wisatawan Australia,” papar Rizki.

Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi langkah strategis yang dilakukan Malindo Air dalam membuka akses yang semakin besar dari Australia. Karena jelas, Australia adalah salah satu pasar utama bagi Indonesia. Disamping Itu, Bali selalu menjadi favorit destinasi bagi warga Australia.

"Bali masih menjadi magnet terbesar bagi wisatawan Australia. Bahkan seperti rumah kedua bagi mereka. Tidak salah bila Malindo Air membuka penerbangan rute Denpasar. Peluangnya sangat bagus," ujar Menpar Arief Yahya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, 60 persen wisman Australia adalah merupakan repeater. Itu berarti mereka sudah berwisata ke Indonesia lebih dari satu kali. Karena itu penting untuk bisa memperkenalkan daerah lain yang tak kalah indahnya.

"Nantinya kita bisa kembangkan kerjasama dengan membuka rute penerbangan ke destinasi lainnya. Seperti Yogyakarta yang telah memiliki bandara internasional baru. Atau Danau Toba yang juga sudah siap. Ini peluang yang jika tidak ditangkap dengan baik maka akan di ambil oleh maskapai lainnya," pungkas Menpar Arief.
(atk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0974 seconds (0.1#10.140)