Jokowi Janji Hati-hati Menggunakan Utang

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam memutuskan Nota dan Keuangan RABPN 2020. Dalam menutup defisit perdagangan dan pembangunan ekonomi, Jokowi mengatakan masih akan melakukan utang. Namun, Kepala Negara mengatakan utang akan dikelola secara hati-hati.

Jokowi berjanji, utang dikelola melalui kombinasi instrumen yang efisien, di antaranya dengan mempertimbangkan faktor risiko, serta pemanfaatannya secara lebih produktif.

"Utang akan dimanfaatkan antara lain untuk kegiatan yang mendukung program pembangunan nasional, baik di bidang pendidikan, kesehatan, perlindungan sosial, infrastruktur, maupun pertahanan dan keamanan," kata Jokowi dalam Sidang Tahunan DPR-MPR RI di Jakarta, Jumat (16/8/2019).

Jokowi menambahkan akan melakukan pembiayaan yang kreatif untuk akselerasi pembangunan infrastruktur dengan memberdayakan peran swasta, melalui skema Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Dia pun menegaskan agar pemerintah dan swasta saling bersinergi dalam mewujudkan kemajuan ekonomi Indonesia yang lebih baik.

"Mengajak semua agar mulai saat ini, mulai detik ini, kita gerakkan seluruh sumber daya ekonomi Indonesia untuk mewujudkan lompatan-lompatan kemajuan. Kita buktikan Indonesia memang layak dan mampu menjadi salah satu kekuatan ekonomi dunia. Kita tunjukkan bahwa ekonomi Indonesia dapat tumbuh sekaligus memberikan rasa keadilan. Kita wujudkan ekonomi Indonesia yang menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia," tandasnya.