Martabe Targetkan Produksi 400.000 Oz Emas di 2019
A
A
A
BATANGTORU - PT Agincourt Resources, pengelola tambang emas Martabe, tahun ini menargetkan produksi emas sebesar 400.000 oz, tak jauh berbeda dibandingkan realisasi produksi tahun lalu yang sebesar 412.000 oz. Proyeksi tersebut berkaitan dengan kualitas grade bijih (ore) yang diproduksi tahun ini.
"Produksi itu tergantung grade ore-nya kan. Nah, grade-nya memang agak turun," jelas President Director Agincourt Resources Muliady Sutio di acara kunjungan media ke Tambang Martabe di Kecamatan Batangoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Selasa (20/8/2019).
Kendati demikian, Muliady optimistis kinerja perusahaan secara keseluruhan tahun ini tetap positif. Terlebih, harga logam mulia dalam dua bulan belakangan terus merangkak naik. Tahun lalu, selain emas sebesar 412.000 oz, penjualan perak dari Tambang Martabe mencapai 3,3 juta oz, meningkat dari 2,39 juta oz di tahun sebelumnya.
Hal senada dikatakan Vice President Director & CEO Agincourt Resources Tim Duffy. Kenaikan harga emas belakangan ini menurutnya pasti akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. "Tentunya kami sangat senang dengan perkembangan harga emas belakangan ini. Seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan belum bisa kita katakan, tapi yang pasti dampaknya akan sangat positif," tuturnya.
Terlepas dari itu, Tim menegaskan bahwa perusahaan akan tetap fokus pada upaya optimalisasi produksi serta peningkatan efisiensi dan produktivitas guna mendongkrak kinerja keuangan. Hal itu, jelas dia, akan diupayakan melalui efisiensi dan peningkatan produksi agar sesuai dengan kapasitas optimal pabrik pengolahan sebesar 5,5 juta ton per tahun. "Operasi Tambang Martabe ini terbilang sangat kompak dan efisien," tegasnya.
Lebih lanjut, Tim mengatakan bahwa Agincourt juga secara agresif terus melakukan eksplorasi. Tahun ini, kata dia, perusahaan menyiapkan dana eksplorasi sebesar USD25 juta atau sekitar Rp350 miliar. Saat ini, produksi emas Tambang Martabe dihasilkan dari tiga tambang terbuka yakni Purnama, Barani dan Ramba Joring. Di luar itu, Agincourt tengah mengeksplorasi tiga deposit lain yakni di Uluala Hulu, Tor Uluala dan Tor Uluala West.
Berdasarkan catatan perusahaan, per 31 Desember 2018, total cadangan mineral yang dimiliki tambang ini mencapai 8,1 juta oz emas dan 69 juta oz perak. Sementara kapasitas produksi saat ini sebesar 5,5 juta ton bijih per tahun yang menghasilkan 350.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak. Dengan jumlah cadangan tersebut, Tambang Martabe diperkirakan dapat terus dioperasikan hingga 16 tahun ke depan.
"Produksi itu tergantung grade ore-nya kan. Nah, grade-nya memang agak turun," jelas President Director Agincourt Resources Muliady Sutio di acara kunjungan media ke Tambang Martabe di Kecamatan Batangoru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Selasa (20/8/2019).
Kendati demikian, Muliady optimistis kinerja perusahaan secara keseluruhan tahun ini tetap positif. Terlebih, harga logam mulia dalam dua bulan belakangan terus merangkak naik. Tahun lalu, selain emas sebesar 412.000 oz, penjualan perak dari Tambang Martabe mencapai 3,3 juta oz, meningkat dari 2,39 juta oz di tahun sebelumnya.
Hal senada dikatakan Vice President Director & CEO Agincourt Resources Tim Duffy. Kenaikan harga emas belakangan ini menurutnya pasti akan berdampak positif terhadap kinerja keuangan perusahaan. "Tentunya kami sangat senang dengan perkembangan harga emas belakangan ini. Seberapa besar pengaruhnya terhadap pendapatan belum bisa kita katakan, tapi yang pasti dampaknya akan sangat positif," tuturnya.
Terlepas dari itu, Tim menegaskan bahwa perusahaan akan tetap fokus pada upaya optimalisasi produksi serta peningkatan efisiensi dan produktivitas guna mendongkrak kinerja keuangan. Hal itu, jelas dia, akan diupayakan melalui efisiensi dan peningkatan produksi agar sesuai dengan kapasitas optimal pabrik pengolahan sebesar 5,5 juta ton per tahun. "Operasi Tambang Martabe ini terbilang sangat kompak dan efisien," tegasnya.
Lebih lanjut, Tim mengatakan bahwa Agincourt juga secara agresif terus melakukan eksplorasi. Tahun ini, kata dia, perusahaan menyiapkan dana eksplorasi sebesar USD25 juta atau sekitar Rp350 miliar. Saat ini, produksi emas Tambang Martabe dihasilkan dari tiga tambang terbuka yakni Purnama, Barani dan Ramba Joring. Di luar itu, Agincourt tengah mengeksplorasi tiga deposit lain yakni di Uluala Hulu, Tor Uluala dan Tor Uluala West.
Berdasarkan catatan perusahaan, per 31 Desember 2018, total cadangan mineral yang dimiliki tambang ini mencapai 8,1 juta oz emas dan 69 juta oz perak. Sementara kapasitas produksi saat ini sebesar 5,5 juta ton bijih per tahun yang menghasilkan 350.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak. Dengan jumlah cadangan tersebut, Tambang Martabe diperkirakan dapat terus dioperasikan hingga 16 tahun ke depan.
(fjo)