Gandeng IWAPI, Universitas Indonesia Tularkan Kiat Memasarkan Produk UMKM
A
A
A
JAKARTA - Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia (PS-KPP SKSG UI), Dr. Ir. Lita Sari Barus, M.Si berpandangan, Universitas Indonesia mendukung kegiatan UMKM sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang perlu dibina.
Menurut Lita, salah satu problem yang kerapkali dialami pelaku usaha adalah barang tidak terjual dengan baik. Meski proses usaha memproduksi barang yang dilanjutkan dengan pengemasan, pengurusan perizinan dan pendistribusian sudah dilakukan. Akibatnya usaha yang dilakukan tidak berjalan lancar.
"Modal akan tertahan di barang dan pengusaha akan kesulitan untuk berproduksi barangnya kembali. Dalam konteks ini, kegiatan pemasaran menjadi sangat penting," kata Lita di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Sambung Lita menerangkan, bagian dari kegiatan pemasaran adalah branding produk, menjalin kerjasama perusahaan dengan organisasi-organisasi yang telah terhubung dengan pasar atau pembeli, serta pemasaran langsung ataupun pemasaran online.
Untuk menyikapi hal itu, tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia bersama DPC IWAPI Jakarta Timur menggelar kegiatan Kurasi Produk Unggulan di Best Western Hotel The Hive, Cawang, Jakarta, baru-baru ini.
Sementara Ketua DPC IWAPI Jakarta Timur, Isye Faizah memaparkan, IWAPI berdiri sejak tanggal 10 Februari 1975. IWAPI memiliki keanggotaan beragam di 256 cabang dan 33 provinsi. "Mayoritas anggota IWAPI adalah para pengusaha kecil sebanyak 85%, pengusaha menengah 12%, dan pengusaha golongan besar 3%," kata Isye.
Adapun kegiatan kurasi ini, lanjut Isye, bertujuan untuk membuka peluang bagi para anggota dan UKM binaan IWAPI Jakarta Timur dengan menunjukkan kualitas produknya. Tahapan kurasi ini ada dua tahap. Pertama, kurasi oleh tim IWAPI Jakarta Timur. Kedua, oleh tim ahli dari masing masing dept store, BUMN, dll, yang sudah ada kerja sama dengan IWAPI Jakarta Timur.
"Bagi yang lulus kurasi akan mendapatkan keuntungan, salah satunya adalah tempat untuk berpromosi dan peserta UMKM mendapat kesempatan pemasaran dan branding," ujar Isye.
Terkait kriteria kurasi produk unggulan, sambung Isye, terdiri dari tampilan, fungsi produk, kualitas produk, harga produk, kemasan produk, kecepatan produksi, dan material yang digunakan. Kurator yang hadir dari IWAPI Jakarta Timur adalah Hetty Sinaga, Nofalia (Butterfly), E. Yopie Yanti SE, ME (sentra oleh-oleh Bandara dan in flight Garuda), serta ibu Lily Mariasari (Elemwe).
Jenis-jenis UMKM yang disajikan mulai dari, produk fashion, garmen, tas, craft, body care, hingga kuliner. Pada kesempatan itu dilakukan juga dialog mengenai sistem pemasaran, kesulitan UMKM dalam produksi, pengemasan, permodalan, dan perizinan.
Menurut Lita, salah satu problem yang kerapkali dialami pelaku usaha adalah barang tidak terjual dengan baik. Meski proses usaha memproduksi barang yang dilanjutkan dengan pengemasan, pengurusan perizinan dan pendistribusian sudah dilakukan. Akibatnya usaha yang dilakukan tidak berjalan lancar.
"Modal akan tertahan di barang dan pengusaha akan kesulitan untuk berproduksi barangnya kembali. Dalam konteks ini, kegiatan pemasaran menjadi sangat penting," kata Lita di Jakarta, Kamis (29/8/2019).
Sambung Lita menerangkan, bagian dari kegiatan pemasaran adalah branding produk, menjalin kerjasama perusahaan dengan organisasi-organisasi yang telah terhubung dengan pasar atau pembeli, serta pemasaran langsung ataupun pemasaran online.
Untuk menyikapi hal itu, tim Pengabdian Masyarakat Program Studi Kajian Pengembangan Perkotaan, Sekolah Kajian Stratejik dan Global, Universitas Indonesia bersama DPC IWAPI Jakarta Timur menggelar kegiatan Kurasi Produk Unggulan di Best Western Hotel The Hive, Cawang, Jakarta, baru-baru ini.
Sementara Ketua DPC IWAPI Jakarta Timur, Isye Faizah memaparkan, IWAPI berdiri sejak tanggal 10 Februari 1975. IWAPI memiliki keanggotaan beragam di 256 cabang dan 33 provinsi. "Mayoritas anggota IWAPI adalah para pengusaha kecil sebanyak 85%, pengusaha menengah 12%, dan pengusaha golongan besar 3%," kata Isye.
Adapun kegiatan kurasi ini, lanjut Isye, bertujuan untuk membuka peluang bagi para anggota dan UKM binaan IWAPI Jakarta Timur dengan menunjukkan kualitas produknya. Tahapan kurasi ini ada dua tahap. Pertama, kurasi oleh tim IWAPI Jakarta Timur. Kedua, oleh tim ahli dari masing masing dept store, BUMN, dll, yang sudah ada kerja sama dengan IWAPI Jakarta Timur.
"Bagi yang lulus kurasi akan mendapatkan keuntungan, salah satunya adalah tempat untuk berpromosi dan peserta UMKM mendapat kesempatan pemasaran dan branding," ujar Isye.
Terkait kriteria kurasi produk unggulan, sambung Isye, terdiri dari tampilan, fungsi produk, kualitas produk, harga produk, kemasan produk, kecepatan produksi, dan material yang digunakan. Kurator yang hadir dari IWAPI Jakarta Timur adalah Hetty Sinaga, Nofalia (Butterfly), E. Yopie Yanti SE, ME (sentra oleh-oleh Bandara dan in flight Garuda), serta ibu Lily Mariasari (Elemwe).
Jenis-jenis UMKM yang disajikan mulai dari, produk fashion, garmen, tas, craft, body care, hingga kuliner. Pada kesempatan itu dilakukan juga dialog mengenai sistem pemasaran, kesulitan UMKM dalam produksi, pengemasan, permodalan, dan perizinan.
(akr)