Harga Emas Antam Tergelincir Saat Emas Dunia Diuntungkan Gejolak Ekonomi

Kamis, 29 Agustus 2019 - 11:33 WIB
Harga Emas Antam Tergelincir...
Harga Emas Antam Tergelincir Saat Emas Dunia Diuntungkan Gejolak Ekonomi
A A A
JAKARTA - Harga jual emas PT. Aneka Tambang Tbk (Antam) pada perdagangan hari ini tergelincir, setelah kemarin sempat mencetak rebound untuk kembali meroket sedangkan harga beli kembali (buyback) meningkat. Namun emas dalam negeri gagal menjaga tren positif saat emas dunia masih terus menanjak naik usai mengambil keuntungan dari gejolak ekonomi serta politik.

Dikutip dari laman resmi Logammulia.com, Rabu (28/8/2019) harga emas Antam lebih rendah Rp1.000 menjadi Rp778.000 per gram dibandingkan kemarin yang menyentuh level Rp779.000/gram. Sedangkan harga buyback emas Antam justru menanjak naik ke posisi Rp699.000/gram dari sebelumnya Rp698.000 per gram.

Selanjutnya emas dengan ukuran 0,5 gram dihargai sebesar Rp418.000 sedangkan pada ukuran 2 gram dibanderol Rp1.504.000. Harga emas 3 gram dipatok pada posisi Rp2.236.000 untuk mengiringi emas ukuran 5 gram seharga Rp3.709.000.

Sementara harga emas 10 gram dijual Rp7.330.000 ketika ukuran emas 25 gram dijual Rp18.187.500 pada perdagangan hari ini. Harga emas 50 gram dihargai sebesar Rp36.205.000 saat emas 100 gram dijual dengan harga sebesar Rp72.290.000.

Harga emas 250 gram mencapai Rp180.337.500 dengan emas ukuran 500 gram dihargai Rp360.375.000. Ada juga ukuran 1.000 yang dijual mencapai Rp703.600.000 dengan kecenderungan menyusut. Posisi harga jual emas Antam di Pulogadung juga diperdagangkan lebih rendah ke posisi Rp771.000 per gram.

Di sisi lain seperti dilansir Reuters, Harga emas naik pada hari Kamis, karenakekhawatiran perlambatan ekonomi terus berlanjut di tengah berlarut-larutnya perang dagang antara AS versus China. Konflik perdagangan dan ekspektasi stimulus moneter menjaga logam simpanan dalam permintaan.

Pada pasar spot, harga emas naik 0,2% menjadi USD1.542,35 per ons pada pukul 01.42 GMT. Sedangkan harga emas berjangka AS meningkat 0,1% pada posisi USD1.550,50 per ons.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2198 seconds (0.1#10.140)