Petani Gorontalo Dipersilakan Pinjam Alsintan di Brigade
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) mengapresiasi peran Brigade Alsintan sebagai pengelola dan pengendali distribusi pemanfaatan alat mesin pertanian. Sehingga petani dapat memanfaatkannya dengan sistem pinjaman untuk meningkatkan produksi pertanian mendukung program UPSUS Pajale di Provinsi Gorontalo.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan petani dipersilakan memanfaatkan alsintan yang tersimpan di Dinas Pertanian atau Kodim setempat. Petani tinggal membuat surat permohonan melalui Gabungan Kelompok Tani di wilayah masing-masing.
"Di Brigade Alsintan tersedia berbagai alat pertanian modern. Seperti traktor roda dua, traktor roda empat, transplanter (penanam) dan pompa air serta excavator atau backhoe yang semuanya dalam kondisi baik," ungkap Sarwo Edhy, Minggu (1/9/2019).
Menurut Sarwo Edhy, alsintan tersebut dititipkan Kementan untuk membantu petani dalam rangka mewujudkan swasembada tanam. Terkait mekanisme peminjaman, petani tinggal berkoordinasi dengan Distan atau Babinsa dan membuat surat permohonan yang berisi peminjaman alsintan melalui Gapoktan.
"Mekanisme peminjaman tersebut untuk memperjelas siapa yang bertanggungjawab atas peminjaman. Silakan membuat surat melalui Gapoktan. Kalau alsintan yang dimaksud tersedia atau tidak sedang dipakai petani lain, bisa langsung dipakai," ujarnya.
Penanggung Jawab Upsus Pajale Gorontalo, Leli Nuryati saat meninjau Brigade Alsintan Pemprov Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango, menyaksikan sendiri bahwa alsintan yang ada di Brigade Alsintan Gorontalo bisa dipinjam secara gratis.
"Kami mengapresiasi Brigade Alsintan yang dikelola dinas pertanian, siapa pun boleh meminjam alsintan, baik perorangan maupun kelompok tanpa dipungut bayaran atau gratis," kata Leli Nuryati, yang juga menjabat Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP Kementan) di Gorontalo.
Hampir 11.000 unit alsintan, sebagian besar adalah wadah semai (seedling tray) sebanyak 10.750 unit, traktor roda dua (TR2) 186 unit, TR4 186 unit, 22 unit rice transplantert, 285 unit pompa air, 55 unit cultivator, tiga unit penyiang padi (power weder), satu unit motor roda tiga Viar, dua excavator, 30 unit power sprayer, 40 unit hand sprayer, dan 102 unit alat tanam jagung dan kedelai.
Kadistan, Muljadi D Mario, mengatakan, siapa saja boleh meminjam alsintan dari Brigade Alsintan tanpa dipungut biaya. Asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku dengan mengajukan permohon peminjaman kepada Brigade Alsintan.
Hal itu mengacu pada latar belakang terbentuknya Brigade Alsintan Pemprov Gorontalo adalah untuk mengatasi penguasaan alsintan lebih dominan ke perseorangan, tidak tersedianya biaya pemeliharaan, pendeknya umur guna, mahalnya biaya sewa, dan tidak berfungsinya mekanisme usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA).
Kabid Penyuluhan, Rina, menambahkan Brigade Alsintan juga bertujuan mengatasi kesulitan petani ketika alsintan rusak dan membutuhkan perbaikan yang biayanya cukup besar, apalagi kalau suku cadang harus dipesan dari luar Gorontalo sehingga harus lama menunggu.
PJ Upsus Leli Nuryati mengharapkan Brigade Alsintan Pemprov Gorontalo dapat meningkatkan perannya membantu dan memberikan pelayanan terbaik kepada petani untuk mendukung tercapainya peningkatan produksi pertanian.
"Petani juga diharapkan memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya mengoperasionalkan alsintan, kalau perlu dapat memperbaiki sendiri alsintan yang rusak," pungkasnya.
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy, mengatakan petani dipersilakan memanfaatkan alsintan yang tersimpan di Dinas Pertanian atau Kodim setempat. Petani tinggal membuat surat permohonan melalui Gabungan Kelompok Tani di wilayah masing-masing.
"Di Brigade Alsintan tersedia berbagai alat pertanian modern. Seperti traktor roda dua, traktor roda empat, transplanter (penanam) dan pompa air serta excavator atau backhoe yang semuanya dalam kondisi baik," ungkap Sarwo Edhy, Minggu (1/9/2019).
Menurut Sarwo Edhy, alsintan tersebut dititipkan Kementan untuk membantu petani dalam rangka mewujudkan swasembada tanam. Terkait mekanisme peminjaman, petani tinggal berkoordinasi dengan Distan atau Babinsa dan membuat surat permohonan yang berisi peminjaman alsintan melalui Gapoktan.
"Mekanisme peminjaman tersebut untuk memperjelas siapa yang bertanggungjawab atas peminjaman. Silakan membuat surat melalui Gapoktan. Kalau alsintan yang dimaksud tersedia atau tidak sedang dipakai petani lain, bisa langsung dipakai," ujarnya.
Penanggung Jawab Upsus Pajale Gorontalo, Leli Nuryati saat meninjau Brigade Alsintan Pemprov Gorontalo di Kabupaten Bone Bolango, menyaksikan sendiri bahwa alsintan yang ada di Brigade Alsintan Gorontalo bisa dipinjam secara gratis.
"Kami mengapresiasi Brigade Alsintan yang dikelola dinas pertanian, siapa pun boleh meminjam alsintan, baik perorangan maupun kelompok tanpa dipungut bayaran atau gratis," kata Leli Nuryati, yang juga menjabat Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Pusluhtan BPPSDMP Kementan) di Gorontalo.
Hampir 11.000 unit alsintan, sebagian besar adalah wadah semai (seedling tray) sebanyak 10.750 unit, traktor roda dua (TR2) 186 unit, TR4 186 unit, 22 unit rice transplantert, 285 unit pompa air, 55 unit cultivator, tiga unit penyiang padi (power weder), satu unit motor roda tiga Viar, dua excavator, 30 unit power sprayer, 40 unit hand sprayer, dan 102 unit alat tanam jagung dan kedelai.
Kadistan, Muljadi D Mario, mengatakan, siapa saja boleh meminjam alsintan dari Brigade Alsintan tanpa dipungut biaya. Asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku dengan mengajukan permohon peminjaman kepada Brigade Alsintan.
Hal itu mengacu pada latar belakang terbentuknya Brigade Alsintan Pemprov Gorontalo adalah untuk mengatasi penguasaan alsintan lebih dominan ke perseorangan, tidak tersedianya biaya pemeliharaan, pendeknya umur guna, mahalnya biaya sewa, dan tidak berfungsinya mekanisme usaha pelayanan jasa alsintan (UPJA).
Kabid Penyuluhan, Rina, menambahkan Brigade Alsintan juga bertujuan mengatasi kesulitan petani ketika alsintan rusak dan membutuhkan perbaikan yang biayanya cukup besar, apalagi kalau suku cadang harus dipesan dari luar Gorontalo sehingga harus lama menunggu.
PJ Upsus Leli Nuryati mengharapkan Brigade Alsintan Pemprov Gorontalo dapat meningkatkan perannya membantu dan memberikan pelayanan terbaik kepada petani untuk mendukung tercapainya peningkatan produksi pertanian.
"Petani juga diharapkan memiliki kemauan untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilannya mengoperasionalkan alsintan, kalau perlu dapat memperbaiki sendiri alsintan yang rusak," pungkasnya.
(ven)