BTPN Syariah Cetak Kinerja Positif Sepanjang Semester I/2019
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) mempublikasikan hasil kinerja sampai dengan semester I tahun 2019 pada bulan Juli lalu di mana menunjukan hasil positif. Tercatat pertumbuhan pembiayaan perseroan mencapai sebesar 24% (yoy) menjadi Rp8,54 triliun dari Rp 6,87 triliun pada periode yang sama tahun 2018.
Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty menerangkan, pertumbuhan pembiayaan sejalan kemampuan bank menjaga kualitas kredit yang tercermin pada tingkat rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) sebesar 1,34%. Adapun, total aset BTPN Syariah tumbuh 30% menjadi Rp13,94 triliun dari Rp10,73 triliun (year on year).
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,88 triliun tumbuh 27% dari Rp7,02 triliun (year on year). Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di posisi 39,4%. "Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 610 miliar, tumbuh 36% dari Rp 449 miliar (year on year)," ungkap usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi dalam mengoperasikan bisnis dimana beban operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 60,4 %, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 62,9 %. Pertumbuhan yang sehat serta berkelanjutan ini merupakan buah dari konsistensi perusahaan untuk fokus melayani keluarga prasejahtera produktif sejak 2010.
Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty menerangkan, pertumbuhan pembiayaan sejalan kemampuan bank menjaga kualitas kredit yang tercermin pada tingkat rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) sebesar 1,34%. Adapun, total aset BTPN Syariah tumbuh 30% menjadi Rp13,94 triliun dari Rp10,73 triliun (year on year).
Sedangkan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp8,88 triliun tumbuh 27% dari Rp7,02 triliun (year on year). Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) berada di posisi 39,4%. "Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 610 miliar, tumbuh 36% dari Rp 449 miliar (year on year)," ungkap usai Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Jakarta, Senin (2/9/2019).
Perseroan juga berhasil meningkatkan efisiensi dalam mengoperasikan bisnis dimana beban operasional terhadap pendapatan operasional sebesar 60,4 %, lebih rendah dari periode yang sama tahun sebelumnya 62,9 %. Pertumbuhan yang sehat serta berkelanjutan ini merupakan buah dari konsistensi perusahaan untuk fokus melayani keluarga prasejahtera produktif sejak 2010.
(akr)