Utomodeck Bangun Bisnis Panel Surya Terintegrasi
A
A
A
JAKARTA - Pemanfaatan energi listrik tenaga surya kini menjadi salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk menyuplai kebutuhan listrik yang lebih ramah lingkungan. Tak hanya itu, pemanfaatan energi surya atau solar cell ini disebut-sebut dapat menghemat biaya listrik hingga mencapai 30%.
Karena itu, tak heran bila semakin banyak bangunan komersial dan industri yang memanfaatkan energi surya dengan menggunakan atap solar, kaca solar, maupun solar pedestrian. Terlebih dengan adanya Permen ESDM No 49/2018, pemilik gedung dapat memanfaatkan PV Surya sebagai sumber utama listrik tanpa baterai dalam sistem ekspor-impor ke PLN dengan berbagai aplikasi seperti PV Glass Window, Solar Rooftop atau PV Road.
Melihat potensi tersebut, PT Utomodeck Metal Works, salah satu produsen atap bangunan di Indonesia, melakukan inovasi bisnis dengan menyediakan panel surya atau solar PV.
"Seiring tingginya permintaan PLTS kami pun bertransformasi menjadi perusahaan atap terintegrasi yang tidak hanya menyediakan atap, tapi juga menyediakan panel surya yang dapat dipasang di atas bangunan sebagai PLTS Rooftop. Diperkirakan pemanfaatannya bisa menghemat biaya listrik sekitar 15-30%," ujar Direktur Pengelolaan dan Pengembangan PT Utomodeck Metal Works Anthony Utomo di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Dalam memasarkan produknya, Utomodeck menggunakan sistem sewa untuk penggunaan hingga 30 tahun, khususnya untuk segmen komersial dan industri. Sementara untuk residensial, pihaknya menggunakan sistem jual beli.
Saat ini, pihaknya telah menjalin kerja sama sewa panel surya untuk menghasilkan listrik sebesar 660 kwp (kilo watt peak) yang tersebar di 11 lokasi. Adapun biaya sewa alat menurutnya sangat tergantung dengan lokasi pengguna.
Untuk pemasangan panel surya Utomodeck mengenakan biaya sekitar Rp15.000 per WP. Dengan perbandingan, 1 KWP sama dengan 10 meter persegi, dan untuk menghasilkan 1 megawatt listrik dibutuhkan luasan sekitar 1 hektare.
Karena itu, tak heran bila semakin banyak bangunan komersial dan industri yang memanfaatkan energi surya dengan menggunakan atap solar, kaca solar, maupun solar pedestrian. Terlebih dengan adanya Permen ESDM No 49/2018, pemilik gedung dapat memanfaatkan PV Surya sebagai sumber utama listrik tanpa baterai dalam sistem ekspor-impor ke PLN dengan berbagai aplikasi seperti PV Glass Window, Solar Rooftop atau PV Road.
Melihat potensi tersebut, PT Utomodeck Metal Works, salah satu produsen atap bangunan di Indonesia, melakukan inovasi bisnis dengan menyediakan panel surya atau solar PV.
"Seiring tingginya permintaan PLTS kami pun bertransformasi menjadi perusahaan atap terintegrasi yang tidak hanya menyediakan atap, tapi juga menyediakan panel surya yang dapat dipasang di atas bangunan sebagai PLTS Rooftop. Diperkirakan pemanfaatannya bisa menghemat biaya listrik sekitar 15-30%," ujar Direktur Pengelolaan dan Pengembangan PT Utomodeck Metal Works Anthony Utomo di Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Dalam memasarkan produknya, Utomodeck menggunakan sistem sewa untuk penggunaan hingga 30 tahun, khususnya untuk segmen komersial dan industri. Sementara untuk residensial, pihaknya menggunakan sistem jual beli.
Saat ini, pihaknya telah menjalin kerja sama sewa panel surya untuk menghasilkan listrik sebesar 660 kwp (kilo watt peak) yang tersebar di 11 lokasi. Adapun biaya sewa alat menurutnya sangat tergantung dengan lokasi pengguna.
Untuk pemasangan panel surya Utomodeck mengenakan biaya sekitar Rp15.000 per WP. Dengan perbandingan, 1 KWP sama dengan 10 meter persegi, dan untuk menghasilkan 1 megawatt listrik dibutuhkan luasan sekitar 1 hektare.
(fjo)