Penyaluran Bansos Bikin BI Pede Inklusi Keuangan Tembus 60% Tahun Ini

Rabu, 04 September 2019 - 18:13 WIB
Penyaluran Bansos Bikin...
Penyaluran Bansos Bikin BI Pede Inklusi Keuangan Tembus 60% Tahun Ini
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyakini inklusi keuangan di Indonesia akan terus meningkat tahun ini yang diprediksi bakal tembus mencapai 60%. Hal ini menyusul peningkatan persentase inklusi keuangan masyakarat Indonesia didorong oleh tambahan penyaluran bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengungkapkan, kenaikan inklusi keuangan ini dipengaruhi oleh program bantuan sosial atau bansos yang disiapkan pemerintah untuk 10 juta keluarga penerima manfaat. "Memang dulu-dulunya di bawah 40% sekarang naik 51%, tahun ini bisa 60 sekian persen, terutama karena tambahan penyaluran bansos," ujar Perry Warjiyo di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Inklusi keuangan sendiri mengacu kepada jumlah masyarakat yang tersentuh layanan keuangan. Menurutnya, inklusi keuangan tidak hanya dipengaruhi oleh layanan program pemerintah sehingga tidak mendalam dirasakan oleh masyarakat.

Kehadiran Fintech dirasakan sebagai peluang besar dalam meningkatkan inklusi keuangan. "Inilah bentuk yang paling baik, anak-anak muda berinovasi kemudian mengembangkan pengetahuan, berinteraksi, sharing dan juga mengembangkan inovasi sekaligus kemudian mengembangkan wirausaha terhubung dalam perbankan dan kemudian muncul sumber daya manusia unggul ke depan," jelasnya

Perry juga mengaku, optimistis pemerataan layanan akses keuangan bisa secara optimal terdistribusi bagi setiap masyarakat Indonesia dengan adanya kehadiran financial technology atau fintech. Sebab, fintech mampu digunakan oleh setiap masyarakat di Indonesia dengan hanya adanya layanan internet.

"Tapi itu baru menyambungkan ke dunia keuangan baik melalui uang elektronik dan rekening bank. Masalahnya bagaimana mengembangkan inovasi keuangan ekonomi dengan kepentingan stabilitas manajemen risiko, cyber maupun maraknya investor asing untuk masuk ke Indonesia," paparnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1567 seconds (0.1#10.140)