Strategi Jasa Raharja Demi Perkuat Layanan Digital

Rabu, 04 September 2019 - 20:08 WIB
Strategi Jasa Raharja...
Strategi Jasa Raharja Demi Perkuat Layanan Digital
A A A
JAKARTA - PT Jasa Raharja (Persero) siapkan strategi memperkuat bisnis era digital, di antaranya seperti pengembangan fitur di aplikasi JRku, transaksi digital, hingga penggunaan QR code. Layanan digital diyakini akan menjadi peluang dan tantangan sekaligus mendongkrak kinerja keuangan.

Direktur Keuangan Jasa Raharja Myland mengatakan, ada dua hal yang jadi perhatian dalam era digital yaitu penghimpunan dana dan bina lingkungan. "Tahun ini kita targetkan untuk cashless dan paperless. Selama ini masyarakat yang kami layani segmen menengah ke bawah yang terbiasa dengan uang tunai. Sedangkan ini tidak efisien,” ujar Myland di Jakarta, Rabu (4/9/2019).

Lebih lanjut Ia menyampaikan, dalam pelayanan santunan kepada korban atau ahli waris korban yang tertimpa musibah kecelakaan, perseroan senantiasa mengedepankan kemudahan bagi korban/ahli waris korban dalam menerima dana santunan. Inovasi yang dilakukan dalam penyerahan santunan salah satunya adalah transformasi proses pembayaran santunan secara digital melalui layanan Cash Management perbankan.

Sehingga diharapkan akan mempercepat proses transfer ke seluruh rekening para penerima santunan. "Santunan secara online dan akun virtual mempersingkat penyerahan santunan menjadi 1 hari 16 jam. Sebelumnya kami butuh 14 hari. Kami menggandeng BRI dan BNI," ujarnya.

Hal ini tentunya, terang Myland sangat memudahkan pihak korban maupun ahli waris korban dalam menerima santunan, khususnya santunan meninggal dunia. Sedangkan bagi korban kecelakaan yang mengalami luka-Iuka saat ini melalui proses overbooking ke rekening rumah sakit dengan sebelumnya diterbitkan surat jaminan dari Jasa Raharja atas biaya perawatan korban. Sampai dengan batas maksimal biaya perawatan yang berlaku.

Sambung dia menjelaskan transformasi di bidang keuangan tidak hanya dirasakan oleh korban atau ahli waris, namun juga oleh para perusahaan otobus yang hendak melakukan pembayaran luran Wajib atau premi. “Khususnya IWKBU dimana saat ini proses pembayarannya dapat dilakukan melalui aplikasi JRku yang terkoneksi dengan BRI virtual account sehingga memudahkan bagi perusahaan otobus daIam pembayaran,” jelasnya.

Selain itu, transformasi juga dilakukan di internal perusahaan seperti penggunaan cash card BRI untuk transaksi ke masing-masing unit kerja dengan tujuan mengurangi transaksi tunai dan mencegah terjadinya fraud. Serta kemudahan dalam pembayaran kepada vendor atau supplier perusahaan melalui CMS BNI dan Bank Mandiri.

Diharapkan kedepannya akan bertambah jumlah bank yang bekerja sama untuk peningkatan pelayanan tersebut. “Kami juga menggunakan aplikasi LinkAja untuk transaksi yang memudahkan karyawan,” tambah Myland.

Sementara Kepala Divisi ICT Jasa Raharja Tri Haryanto mengungkapkan, pengembangan aplikasi JRku terus dilakukan dengan penambahan fitur-fitur baru khususnya untuk pembelian dan pembayaran. Masyarakat dapat mengakses Samsat online yang sangat efektif, pembelian pulsa, listrik, hingga BPJS Kesehatan.

"Sejak Mei 2019 sampai sekarang sudah ada transaksi pembayaran iuran wajib mencapai Rp480 juta. Aplikasi kami juga menyediakan informasi kecelakaan yang menggabungkan google maps dan input dari masyarakat. Sehingga pengguna jalan bisa menghindari jalan yang terjadi kecelakaan," ujar Tri menambahkan.

Sepanjang tahun 2019, kinerja perusahaan cukup baik di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik. Kinerja positif tercermin dari laba perusahaan hingga JuIi 2019 mencapai Rp915 miliar. Sementara Return on Equity (RoE) mencapai 8,85% dan Return on Assets (RoA) mencapai 8.02%. Pada tahun 2019 perseroan mendapatkan peringkat “AAA" stable outlook dari lembaga pemeringkat Pefindo sebagai hasil atas kinerja perusahaan tahun 2018.

Pengelolaan investasi mendapatkan imbal hasil atau Yield On Investment hingga Juli 2019 mencapai 4,83%. Nilai ini jauh diatas rata rata industri yang berarti dikelola secara baik dengan memperhatikan prinsip Good Corporate Governance (GCG) dan prudent, serta Rasio Kecukupan Investasi (RKI) mencapai 474.35% dimana perusahaan sanggup membayar semua santunan secara penuh. "Strategi kami hanya penempatan proposional sesuai instrumen investasi yang sedang bagus," ujarnya.

Menurut aturan Otoritas Jasa Keuangan nomor 71/POJK.05/2016 tentang kesehatan keuangan perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi, posisi perseroan mencapai 605,10% atau jauh diatas minimal yang ditetapkan OJK. Sedangkan dari sisi likuiditas, perusahaan masih Iikuid yang mencapai 331.59%. Dengan demikian perusahaan mampu untuk membayar semua kewajiban jangka pendek tanpa terkecuali.

Tahun ini perseroan telah memberikan kontribusi kepada negara dan masyarakat yang tercermin dari deviden yang disetorkan pada tahun 2019 sebesar Rp891 Miliar, santunan ke masyarakat hingga Juli 2019 sebesar Rp1,47 Triliun, serta Rp289 Miliar pajak yang telah dibayarkan kepada DJP.

Jasa Raharja merupakan BUMN untuk menyelenggarakan Perlindungan Dasar sesuai dengan UU Nomor 33 Tahun 1964 Tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU Nomor 34 Tahun 1964 Tentang Dana Kecalakaan Lalu Lintas Jalan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.140)