Masih Uji Coba, Distribusi Elpiji Tertutup Akan Diterapkan 2020
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah menargetkan distribusi elpiji 3 kilogram (kg) secara tertutup dilaksanakan tahun depan. Mekanisme penyalurannya, elpiji bersubsidi tersebut akan disalurkan kepada golongan masyarakat tidak mampu dengan menggunakan kartu identitas tertentu.
"Kalau bisa tahun depan itu bagus, tapi kalau belum bisa nanti kita coba lagi," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto, di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Menurut dia, distribusi elpiji 3 kg secara tertutup masih dalam tahap uji coba. Terkait implementasi masih akan dikoordinasikan dengan sejumlah pihak-pihak terkait salah satunya badan usaha pelaksana yakni PT Pertamina (Persero).
Tidak hanya itu, pihaknya juga sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat kurang mampu penerima subsidi elpiji sesuai data TNP2K. Nantinya akan ada penegakan hukum bagi pelaku pelanggaran penggunaan subsidi elpiji 3 kg. "Kita lagi kerja sama dengan Bareskrim, supaya nanti yang berhak saja yang menikmati," tandasnya.
Dia mengatakan bahwa pelaksanaan distribusi elpiji 3 kg tertutup terjadi perubahan mekanisme yaitu subsidi diberikan berdasarkan kartu identitas tertentu. Adapun nominal uang subsidi diberikan kepada masyarakat tidak mampu melalui uang elektronik atau nontunai yang dimasukkan ke dalam kartu identitas penerima. Nantinya jumlah nominal uang subsidi akan diisi saldo dengan besaran nominal yang telah ditentukan oleh pemerintah. "Penerapannya akan dilakukan bertahap. Untuk kotanya dilakukan di Jabodetabek selanjutnya bertahap ke kota lain," ucapnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mendukung pelaksanaan distribusi elpiji tertutup. Pertamina telah melakukan uji coba pengendalian subsidi elpiji 3 kg sejak Maret hingga April 2019.
Selama uji coba, kata Fajriyah, Pertamina memastikan ketersediaan produk dan menyiapkan serta mengedukasi pangkalan elpiji terdekat agar paham dengan proses uji coba. Namun, mengenai penerapan distribusi tertutup, Fajriyah menegaskan bahwa hal tu bukan menjadi kewenangan Pertamina. "Saat ini, kami menunggu arahan selanjutnya dari TNP2K," ucap Fajriyah.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai rencana distribusi elpiji tertutup hanya wacana minim implementasi. Rencana distribusi tertutup sudah mencuat sejak 2014 lalu tapi sampai sekarang tidak ada eksekusinya. Padahal seharusnya pemerintah menyadari apabila subsidi elpiji tersebut tidak tepat sasaran karena dinikmati juga oleh masyarakat mampu.
"Saya ragu pemerintah sudah punya model pelaksanaan subsidi tertutup untuk elpiji 3 kg. Padahal jelas tidak tepat sasaran karena secara luas bisa dibeli dan pembelinya tidak bisa dikontrol," tandasnya.
"Kalau bisa tahun depan itu bagus, tapi kalau belum bisa nanti kita coba lagi," ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Djoko Siswanto, di Jakarta, Selasa (10/9/2019).
Menurut dia, distribusi elpiji 3 kg secara tertutup masih dalam tahap uji coba. Terkait implementasi masih akan dikoordinasikan dengan sejumlah pihak-pihak terkait salah satunya badan usaha pelaksana yakni PT Pertamina (Persero).
Tidak hanya itu, pihaknya juga sedang melakukan sosialisasi kepada masyarakat kurang mampu penerima subsidi elpiji sesuai data TNP2K. Nantinya akan ada penegakan hukum bagi pelaku pelanggaran penggunaan subsidi elpiji 3 kg. "Kita lagi kerja sama dengan Bareskrim, supaya nanti yang berhak saja yang menikmati," tandasnya.
Dia mengatakan bahwa pelaksanaan distribusi elpiji 3 kg tertutup terjadi perubahan mekanisme yaitu subsidi diberikan berdasarkan kartu identitas tertentu. Adapun nominal uang subsidi diberikan kepada masyarakat tidak mampu melalui uang elektronik atau nontunai yang dimasukkan ke dalam kartu identitas penerima. Nantinya jumlah nominal uang subsidi akan diisi saldo dengan besaran nominal yang telah ditentukan oleh pemerintah. "Penerapannya akan dilakukan bertahap. Untuk kotanya dilakukan di Jabodetabek selanjutnya bertahap ke kota lain," ucapnya.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman mendukung pelaksanaan distribusi elpiji tertutup. Pertamina telah melakukan uji coba pengendalian subsidi elpiji 3 kg sejak Maret hingga April 2019.
Selama uji coba, kata Fajriyah, Pertamina memastikan ketersediaan produk dan menyiapkan serta mengedukasi pangkalan elpiji terdekat agar paham dengan proses uji coba. Namun, mengenai penerapan distribusi tertutup, Fajriyah menegaskan bahwa hal tu bukan menjadi kewenangan Pertamina. "Saat ini, kami menunggu arahan selanjutnya dari TNP2K," ucap Fajriyah.
Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa menilai rencana distribusi elpiji tertutup hanya wacana minim implementasi. Rencana distribusi tertutup sudah mencuat sejak 2014 lalu tapi sampai sekarang tidak ada eksekusinya. Padahal seharusnya pemerintah menyadari apabila subsidi elpiji tersebut tidak tepat sasaran karena dinikmati juga oleh masyarakat mampu.
"Saya ragu pemerintah sudah punya model pelaksanaan subsidi tertutup untuk elpiji 3 kg. Padahal jelas tidak tepat sasaran karena secara luas bisa dibeli dan pembelinya tidak bisa dikontrol," tandasnya.
(fjo)