Rupiah Diprediksi Menguat Imbas Jelang Pertemuan AS-China
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Jumat ini diprediksi fluktuatif dengan cenderung menguat tipis. Hal ini seiring pelonggaran Bank Sentral Eropa (ECB).
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan pelonggaran moneter ECB bisa mendorong Bank Sentral AS untuk melakukan pelonggaran moneter juga.
"Rupiah mungkin bisa menguat tipis hari ini karena optimisme penyelesaian perang dagang dan pelonggaran moneter Bank Sentral Eropa," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Dia menambahkan resolusi perang dagang AS dan China semakin terbuka lebar. Hal ini membuat mata uang garuda bisa kembali reli.
"Semalam ada twit Trump yang mengatakan bahwa AS bersedia membuat kesepakatan sementara dengan China. USD-IDR masih berpotensi bergerak di level support Rp13.890 dan resisten Rp14.000," jelasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan pelonggaran moneter ECB bisa mendorong Bank Sentral AS untuk melakukan pelonggaran moneter juga.
"Rupiah mungkin bisa menguat tipis hari ini karena optimisme penyelesaian perang dagang dan pelonggaran moneter Bank Sentral Eropa," ujar Ariston di Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Dia menambahkan resolusi perang dagang AS dan China semakin terbuka lebar. Hal ini membuat mata uang garuda bisa kembali reli.
"Semalam ada twit Trump yang mengatakan bahwa AS bersedia membuat kesepakatan sementara dengan China. USD-IDR masih berpotensi bergerak di level support Rp13.890 dan resisten Rp14.000," jelasnya.
(ven)