Dorong Penggunaan Yuan di Seluruh Dunia, China Ingin Buat Mata Uang Digital

Jum'at, 13 September 2019 - 14:12 WIB
Dorong Penggunaan Yuan di Seluruh Dunia, China Ingin Buat Mata Uang Digital
Dorong Penggunaan Yuan di Seluruh Dunia, China Ingin Buat Mata Uang Digital
A A A
NEW YORK - Bank Rakyat China (People's Bank of China/POBC) mengumumkan rencana peluncuran mata uang digital sendiri. Jika jadi, POBC menjadi bank sentral pertama di dunia yang meluncurkan mata uang digital selain mata uang fisik, yuan.

Alasan POBC, penerbitan mata uang digital sebagai langkah untuk "melindungi" kedaulatan valuta asingnya dan perubahan ekonomi dunia ke arah digital.

Bank Sentral China tersebut berencana meluncurkan mata uang digitalnya melalui sistem dua tingkat, dimana POBC dan bank komersial China akan menjadi penerbit yang sah. Sehingga mata uang digital ini memiliki nilai yang sama stabilnya dengan yuan fisik.

Sementara itu, CEO Circle Jeremy Allaire mengatakan rencana China membuat mata uang digital merupakan upaya mendorong penggunaan yuan di seluruh dunia. Circle merupakan perusahaan jasa keuangan dan mata uang digital asal Amerika Serikat.

Dengan membuat mata uang digital sendiri, maka China bisa melakukan mekanisme yuan sebagai transaksi sehari-hari di seluruh dunia. Ini merupakan upaya internasionalisasi yuan.

"Saya melihat peluncuran mata uang digital ini punya beberapa tujuan. Utamanya agar yuan China bisa didistribusikan secara global," kata Jeremy Allaire kepada CNBC, Jumat (13/9/2019).

Beijing sendiri dalam beberapa tahun terakhir berusaha keras untuk mendapatkan lebih banyak perusahaan internasional yang menggunakan yuan di luar China. Tujuannya untuk menggeser dominasi dolar Amerika Serikat sebagai "mata uang cadangan dunia".

Saat ini, dolar AS merupakan mata uang cadangan dunia, dimana 58% dari semua cadangan devisa di dunia dihitung dalam dolar AS. Dan sekitar 40% dari utang dunia menggunakan mata uang dolar, menurut catatan Dana Moneter Internasional (IMF).

Wakil Direktur Departemen Pembayaran PBOC, Mu Changchun, mengatakan bahwa mata uang digital China akan memiliki kesamaan dengan mata uang Libra yang diusulkan Facebook. "Ini akan sama amannya dengan uang kertas yang dikeluarkan oleh bank sentral," katanya.

Dan mata uang digital China ini akan digunakan pada aplikasi buatan perusahaan digital mereka, seperti Ant Financial dan Tencent Holdings Ltd, diantaranya aplikasi WeChat Pay. Bahkan bisa digunakan tanpa koneksi internet sekalipun.

Seperti halnya Libra yang diluncurkan pada Juni lalu, mata uang ini akan didukung oleh pemerintah agar nilainya relatif stabil, tidak seperti bitcoin dan mata uang kripto lainnya yang nilainya fluktuatif dan spekulatif.

Facebook mengatakan mata uang Libra dirancang agar memungkinkan siapa saja menyimpan uang secara aman di ponsel mereka. Dan memungkinkan orang mengirim dan menerima Libra dengan aman di seluruh dunia.

Tapi Allaire mengatakan, bahwa mata uang digital yang diusulkan China "melewati sistem perbankan Barat". "Mata uang digital merupakan alat yang cukup strategis. Karena Beijing akan mengontrolnya," ujarnya.

Melansir dari Bloomberg, peluncuran mata uang digital ini ada nuansa politik dari China. Dengan memiliki mata uang digital sendiri, maka Beijing bisa melacak uang secara elektronik saat berpindah tangan dan berguna dalam memerangi kegiatan ilegal lainnya.

Proyek ini dimulai oleh mantan Gubernur PBOC, Zhou Xiaochuan, yang pensiun pada Maret 2018. Zhou meluncurkan gagasan uni agar China memiliki sistem mata uang digital sendiri bukan bitcoin yang dikendalikan orang lain atau Libra milik Facebook.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3998 seconds (0.1#10.140)