Perusahaan Teknologi Tumbuh Paling Cepat
A
A
A
JAKARTA - Di tengah melambatnya ekonomi global dan meningkatnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China, pertumbuhan bisnis di sektor teknologi makin meningkat. Perusahaan-perusahaan teknologi yang terbilang baru justru merangsek menuju daftar korporasi dengan pertumbuhan paling cepat.
Teknologi merupakan salah satu sektor yang menjanjikan. Berdasarkan daftar 100 perusahaan dengan pertumbuhan tercepat pada 2019 versi majalah Fortune, sedikitnya terdapat 32 perusahaan teknologi yang masuk ranking. Sementara itu, sektor energi yang sempat mendominasi pada masa lalu tertinggal di belakang.
Sebanyak lima perusahaan teknologi juga masuk ranking 10 besar. Perusahaan dimaksud ialah Momo di urutan pertama, Micron Technology (3), Paycom Software (6), Nvidia (7), dan SS&C Technologies Holdings (10). Sisanya diisi Texas Pacific Land Trust (2), Corcept Therapeutics (4), Netflix (5), Nextar Media Group (8), dan Triton (9).
Seluruh daftar didominasi AS dan China, yakni masing-masing 87 dan enam perusahaan. Sisanya berasal dari Bermuda, Kanada, Israel, Kanada, Belanda, dan Inggris. Pada tahun ini, sektor makanan dan minuman terpuruk dan hanya diwakili satu perusahaan. Begitupun dengan energi yang hanya diwakili dua perusahaan.
“Selama dua tahun beruntun, teknologi mendominasi daftar kami. Tapi, tidak semua tumbuh karena produk era internet,” ungkap Fortune. “Usia rata-rata perusahaan pada tahun ini ialah 38 tahun. Namun, mereka semua merupakan juara pasar dengan rata-rata annual return sebesar 29% dalam tiga tahun terakhir.”
Fortune mengurutkan daftar berdasarkan pendapatan tahunan, keuntungan, dan imbal hasilsaham korporasi yang terdaftar di bursa. Perusahaan yang dipilih ialah yang rutin memberikan laporan per semester kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Saham Amerika Serikat (SEC) yang memiliki kapitalisasi pasar USD250 juta (Rp3,4 triliun) dan harga saham USD5 (Rp69.000).
Perusahaan yang dinilai juga terus melakukan perdagangan dengan pendapatan tahunan sedikitnya USD50 juta (Rp698 miliar) dan pendapatan bersih USD10 juta (Rp139 miliar) dalam 12 bulan sebelum 30 April 2019. Mereka juga memposting pertumbuhan tahunan pendapatan dan pendapatan per saham dalam tiga tahun terakhir.
“Perusahaan kemudian diurutkan berdasarkan angka pertumbuhan pendapatan, angka pertumbuhan EPS (earning per share), dan total return dalam tiga tahun terakhir sebelum daftar 100 besar terungkap,” ungkap Fortune. “Jika terjadi pertarungan yang sangat sengit, perusahaan dengan pendapatan terbesar yang akan menjadi juara.”
Perusahaan yang mengalami kerugian juga dikeluarkan dari daftar, terutama jika dampaknya signifikan. Begitupun dengan perusahaan yang hendak mengumumkan ulang keuangannya karena dikhawatirkan terjadi kekeliruan. Data itu diterima dari Zack Investment Research dan dicek S&P Global Market Intelligence.
Pendatang Baru
Momo, Micron Technology, Corcept Therapeutics, dan Triton merupakan pendatang baru yang berhasil tumbuh secara melejit pada tahun ini. Momo merupakan perusahaan teknologi yang menyediakan jasa instant messaging dan media sosial secara gratis. Para pengguna dapat menggunakannya melalui Wifi, 3G, dan 4G.
Momo beroperasi secara resmi pada Juli 2011. Tiga tahun berikutnya, Momo mendaftarkan diri di NASDAQ. Perusahaan dengan nilai pasar sekitar USD7,42 miliar itu didirikan Tang Yan, Zhang Sichuan, Lei Xiaoliang, Yong Li, dan Li Zhiwei. Tang Yan merupakan mantan Kepala Editor perusahaan teknologi China NetEase.
Semua pendiri Momo memiliki pengalaman mumpuni di bidang teknologi. Dengan kemampuan dan kegigihan, Momo berhasil menghadapi beragam tantangan. Pada Desember 2011, mereka memiliki 500.000 pengguna. Tiga bulan kemudian, angkanya naik menjadi dua juta. Momo pun memiliki 15 juta pengguna pada 2012.
Sesuai hasil survei App Aniie, Momo merupakan aplikasi non-game ke-2 terbesar berdasarkan pendapatan pada 2013. Jumlah penggunannya terus tumbuh dan mencapai 148 juta orang pada 2014. Pejabat eksekutif Momo juga mengklaim jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) Momo mencapai 52,4 juta orang.
Momo dilaporkan menerima suntikan dana USD2,5 juta dalam pendanaan Serie A dari PurpleSky Capital (ZiHui ChuangTou) dan Matrix Hong Kong. Adapun saham seri Serie B-nya sekitar USD100 juta. Perusahaan raksasa e-commerce China, Alibaba Group, juga dilaporkan turut mendanai operasi Momo.
Berbeda dengan Momo, Micron merupakan pemain lama. Perusahaan pembuat memori dan tempat penyimpanan data komputer itu memiliki nilai pasar sekitar USD42,59 milir. Micron didirikan di Boise, Idaho, AS pada 1978 oleh Ward Parkinson, Joe Parkinson, Dennis Wilson, dan Doug Pitman sebagai firma semikonduktor.
Mereka memperoleh dana dari pebisnis dan miliarder lokal. Pada tahun ini, Micron memperkenalkan kartu microSD yang memiliki kapasitas penyimpanan hingga satu terabyte (1TB). Perusahaan yang mengakuisisi Elpida Memory dan Powerchip itu juga masuk daftar perusahaan terbesar di AS di dalam Fortune 500. (Muh Shamil)
Teknologi merupakan salah satu sektor yang menjanjikan. Berdasarkan daftar 100 perusahaan dengan pertumbuhan tercepat pada 2019 versi majalah Fortune, sedikitnya terdapat 32 perusahaan teknologi yang masuk ranking. Sementara itu, sektor energi yang sempat mendominasi pada masa lalu tertinggal di belakang.
Sebanyak lima perusahaan teknologi juga masuk ranking 10 besar. Perusahaan dimaksud ialah Momo di urutan pertama, Micron Technology (3), Paycom Software (6), Nvidia (7), dan SS&C Technologies Holdings (10). Sisanya diisi Texas Pacific Land Trust (2), Corcept Therapeutics (4), Netflix (5), Nextar Media Group (8), dan Triton (9).
Seluruh daftar didominasi AS dan China, yakni masing-masing 87 dan enam perusahaan. Sisanya berasal dari Bermuda, Kanada, Israel, Kanada, Belanda, dan Inggris. Pada tahun ini, sektor makanan dan minuman terpuruk dan hanya diwakili satu perusahaan. Begitupun dengan energi yang hanya diwakili dua perusahaan.
“Selama dua tahun beruntun, teknologi mendominasi daftar kami. Tapi, tidak semua tumbuh karena produk era internet,” ungkap Fortune. “Usia rata-rata perusahaan pada tahun ini ialah 38 tahun. Namun, mereka semua merupakan juara pasar dengan rata-rata annual return sebesar 29% dalam tiga tahun terakhir.”
Fortune mengurutkan daftar berdasarkan pendapatan tahunan, keuntungan, dan imbal hasilsaham korporasi yang terdaftar di bursa. Perusahaan yang dipilih ialah yang rutin memberikan laporan per semester kepada Komisi Sekuritas dan Bursa Saham Amerika Serikat (SEC) yang memiliki kapitalisasi pasar USD250 juta (Rp3,4 triliun) dan harga saham USD5 (Rp69.000).
Perusahaan yang dinilai juga terus melakukan perdagangan dengan pendapatan tahunan sedikitnya USD50 juta (Rp698 miliar) dan pendapatan bersih USD10 juta (Rp139 miliar) dalam 12 bulan sebelum 30 April 2019. Mereka juga memposting pertumbuhan tahunan pendapatan dan pendapatan per saham dalam tiga tahun terakhir.
“Perusahaan kemudian diurutkan berdasarkan angka pertumbuhan pendapatan, angka pertumbuhan EPS (earning per share), dan total return dalam tiga tahun terakhir sebelum daftar 100 besar terungkap,” ungkap Fortune. “Jika terjadi pertarungan yang sangat sengit, perusahaan dengan pendapatan terbesar yang akan menjadi juara.”
Perusahaan yang mengalami kerugian juga dikeluarkan dari daftar, terutama jika dampaknya signifikan. Begitupun dengan perusahaan yang hendak mengumumkan ulang keuangannya karena dikhawatirkan terjadi kekeliruan. Data itu diterima dari Zack Investment Research dan dicek S&P Global Market Intelligence.
Pendatang Baru
Momo, Micron Technology, Corcept Therapeutics, dan Triton merupakan pendatang baru yang berhasil tumbuh secara melejit pada tahun ini. Momo merupakan perusahaan teknologi yang menyediakan jasa instant messaging dan media sosial secara gratis. Para pengguna dapat menggunakannya melalui Wifi, 3G, dan 4G.
Momo beroperasi secara resmi pada Juli 2011. Tiga tahun berikutnya, Momo mendaftarkan diri di NASDAQ. Perusahaan dengan nilai pasar sekitar USD7,42 miliar itu didirikan Tang Yan, Zhang Sichuan, Lei Xiaoliang, Yong Li, dan Li Zhiwei. Tang Yan merupakan mantan Kepala Editor perusahaan teknologi China NetEase.
Semua pendiri Momo memiliki pengalaman mumpuni di bidang teknologi. Dengan kemampuan dan kegigihan, Momo berhasil menghadapi beragam tantangan. Pada Desember 2011, mereka memiliki 500.000 pengguna. Tiga bulan kemudian, angkanya naik menjadi dua juta. Momo pun memiliki 15 juta pengguna pada 2012.
Sesuai hasil survei App Aniie, Momo merupakan aplikasi non-game ke-2 terbesar berdasarkan pendapatan pada 2013. Jumlah penggunannya terus tumbuh dan mencapai 148 juta orang pada 2014. Pejabat eksekutif Momo juga mengklaim jumlah pengguna aktif bulanan (MAU) Momo mencapai 52,4 juta orang.
Momo dilaporkan menerima suntikan dana USD2,5 juta dalam pendanaan Serie A dari PurpleSky Capital (ZiHui ChuangTou) dan Matrix Hong Kong. Adapun saham seri Serie B-nya sekitar USD100 juta. Perusahaan raksasa e-commerce China, Alibaba Group, juga dilaporkan turut mendanai operasi Momo.
Berbeda dengan Momo, Micron merupakan pemain lama. Perusahaan pembuat memori dan tempat penyimpanan data komputer itu memiliki nilai pasar sekitar USD42,59 milir. Micron didirikan di Boise, Idaho, AS pada 1978 oleh Ward Parkinson, Joe Parkinson, Dennis Wilson, dan Doug Pitman sebagai firma semikonduktor.
Mereka memperoleh dana dari pebisnis dan miliarder lokal. Pada tahun ini, Micron memperkenalkan kartu microSD yang memiliki kapasitas penyimpanan hingga satu terabyte (1TB). Perusahaan yang mengakuisisi Elpida Memory dan Powerchip itu juga masuk daftar perusahaan terbesar di AS di dalam Fortune 500. (Muh Shamil)
(nfl)