Soal Tarif LRT Jabodebek, Menhub Bersikeras Minta Subsidi
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya berencana meminta subsidi ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebelum menentukan tarif Light Rail Transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodebek). Sementara itu sejauh ini Kemenhub dan Kemenkeu masih mengkaji besaran subsidi dan belum juga ditentukan.
"Kita kontribusai dengan Kemenkeu untuk subsidi, kita ingin subsidi yang memberikan dampak, bukan tidak memberikan dampak," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (15/9/2019).
Lebih lanjut terang dia, sesuai dengan arahan LRT Jabodebek untuk ruas Cibubur sampai Dukuh Atas sebenarnya siap beroperasi, tapi akan dievaluasi terlebih dulu. Menurutnya jika dipaksakan tahun ini, hanya akan mendapatkan penumpang yang sedikit dikarenakan pengoeprasian LRT hanya rute Cibubur dan Cawang
"Akan kita lihat kalau dari segi teknis dari Cibubur sampai Cawang ini penumpangnya dikit. Nah kita enggak mau kalau subsidi diberikan tidak memberikan dampak. Pokoknya Satu minggu ini kita putuskan apakah Cawang-Cibubur bisa dioperasikan," jelasnya.
Menurutnya subsidi untuk moda transportasi masal yang dikucurkan diharapkan bisa memberikan daya tarik untuk masyarakat menggunakan LRT. Pada akhir tahun ini sepertinya LRT ruas Cibubur-Cawang belum bisa beroperasi. Padahal sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno optimis LRT sudah dapat beroperasi pada bulan November 2019.
Sementara itu progres pembangunan jalur LRT itu dipastikan sudah mencapai 90%. Namun operasional harus menunggu sampai jalur Cawang-Dukuh Atas selesai. Saat ini satu rangkaian kereta LRT telah disiapkan dan menunggu ujicoba untuk mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Satu set kereta LRT yang terdiri atas enam gerbang mampu menampung penumpang sekitar 1.300 orang. Akses dari Stasiun Cibubur akan melalui Kwarnas. Untuk jalur I Cibubur-Cawang akan melintasi stasiun Cibubur-Ciracas-Kampung Rambutan-TMII-Cawang. Saat ini progres pembangunan lintasan dan stasiun Cibubur-Cawang sudah mencapai 85%.
"Kita kontribusai dengan Kemenkeu untuk subsidi, kita ingin subsidi yang memberikan dampak, bukan tidak memberikan dampak," ujar Menhub Budi Karya Sumadi di Jakarta, Minggu (15/9/2019).
Lebih lanjut terang dia, sesuai dengan arahan LRT Jabodebek untuk ruas Cibubur sampai Dukuh Atas sebenarnya siap beroperasi, tapi akan dievaluasi terlebih dulu. Menurutnya jika dipaksakan tahun ini, hanya akan mendapatkan penumpang yang sedikit dikarenakan pengoeprasian LRT hanya rute Cibubur dan Cawang
"Akan kita lihat kalau dari segi teknis dari Cibubur sampai Cawang ini penumpangnya dikit. Nah kita enggak mau kalau subsidi diberikan tidak memberikan dampak. Pokoknya Satu minggu ini kita putuskan apakah Cawang-Cibubur bisa dioperasikan," jelasnya.
Menurutnya subsidi untuk moda transportasi masal yang dikucurkan diharapkan bisa memberikan daya tarik untuk masyarakat menggunakan LRT. Pada akhir tahun ini sepertinya LRT ruas Cibubur-Cawang belum bisa beroperasi. Padahal sebelumnya Menteri BUMN Rini Soemarno optimis LRT sudah dapat beroperasi pada bulan November 2019.
Sementara itu progres pembangunan jalur LRT itu dipastikan sudah mencapai 90%. Namun operasional harus menunggu sampai jalur Cawang-Dukuh Atas selesai. Saat ini satu rangkaian kereta LRT telah disiapkan dan menunggu ujicoba untuk mendapatkan sertifikasi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Satu set kereta LRT yang terdiri atas enam gerbang mampu menampung penumpang sekitar 1.300 orang. Akses dari Stasiun Cibubur akan melalui Kwarnas. Untuk jalur I Cibubur-Cawang akan melintasi stasiun Cibubur-Ciracas-Kampung Rambutan-TMII-Cawang. Saat ini progres pembangunan lintasan dan stasiun Cibubur-Cawang sudah mencapai 85%.
(akr)