Menhub Budi Karya: Transportasi Merajut Nusantara, Membangun Bangsa
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhib) Budi Karya Sumadi mengatakan, bahwa transportasi dapat merajut nusantara, membangun bangsa hingga ke pelosok negeri Indonesia. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah yang secara masif dalam lima tahun terakhir membangun proyek infrastruktur untuk memperkuat konektivitas.
"Upaya ini tidak hanya dilakukan di pulau Jawa, tapi sampai dengan pelosok tanah air. Tidak hanya di kota besar, tapi sampai dengan daerah terpencil. Tidak hanya melayani masyarakat maju, tapi juga masyarakat tertinggal. Tidak hanya di pusat bisnis dan pemerintahan, tapi juga sampai daerah terdepan dan terluar," ujar Menhub Budi di Jakarta, Minggu (15/9).
Lanjut dia menjelaskan, transportasi antar moda menjadi kunci untuk menjadi Indonesia maju, karena transportasi selalu hadir disetiap kegiatan sehari-hari seluruh masyarakat. "Perkembangan pun dapat dilakukan lebih optimal karena daya jangkau yang lebih luas sampai ke ujung-ujung Indonesia," tuturnya.
Tidak dapat dipungkiri lagi transportasi saat ini menjadi kunci untuk Indonesia maju. Dengan dukungan transportasi kuat, dapat mendorong efisiensi baik secara biaya kasat mata ataupun biaya implisit. Selain itu juga dapat meningkatkan produktivitas dalam beraktivitas di keseharian juga secara komersial.
"Kami mengambil tema Merajut Nusantara karena kami tidak hanya berfokus dalam menjalin konektivitas saja. Harapannya dengan transportasi unggul, kami dapat ikut merajut tali persaudaraan, persatuan, dan solidaritas antar daerah di Indonesia. Sedangkan membangun bangsa karena sekali lagi ditekankan bahwa transportasi berperanan besar pada kemajuan suatu bangsa," papar Menhub.
Transportasi telah hadir sejak zaman Romawi dan terbukti bahwa sarana serta prasarana transportasi dapat memperkuat daya saing. Ditambah juga mendorong perkembangan suatu bangsa seiring dengan hadirnya kecepatan waktu dan jarak tempuh.
Efisiensi biaya dan kemudahan bertransportasi, tingkat keselamatan dan keamanan lebih tinggi, maka akan semakin efektif juga pelayanan transportasi. "Mudah-mudahan dedikasi dan bakti kami sebagai insan perhubungan dapat mendorong Indonesia menjadi lebih maju lagi," tandasnya.
"Upaya ini tidak hanya dilakukan di pulau Jawa, tapi sampai dengan pelosok tanah air. Tidak hanya di kota besar, tapi sampai dengan daerah terpencil. Tidak hanya melayani masyarakat maju, tapi juga masyarakat tertinggal. Tidak hanya di pusat bisnis dan pemerintahan, tapi juga sampai daerah terdepan dan terluar," ujar Menhub Budi di Jakarta, Minggu (15/9).
Lanjut dia menjelaskan, transportasi antar moda menjadi kunci untuk menjadi Indonesia maju, karena transportasi selalu hadir disetiap kegiatan sehari-hari seluruh masyarakat. "Perkembangan pun dapat dilakukan lebih optimal karena daya jangkau yang lebih luas sampai ke ujung-ujung Indonesia," tuturnya.
Tidak dapat dipungkiri lagi transportasi saat ini menjadi kunci untuk Indonesia maju. Dengan dukungan transportasi kuat, dapat mendorong efisiensi baik secara biaya kasat mata ataupun biaya implisit. Selain itu juga dapat meningkatkan produktivitas dalam beraktivitas di keseharian juga secara komersial.
"Kami mengambil tema Merajut Nusantara karena kami tidak hanya berfokus dalam menjalin konektivitas saja. Harapannya dengan transportasi unggul, kami dapat ikut merajut tali persaudaraan, persatuan, dan solidaritas antar daerah di Indonesia. Sedangkan membangun bangsa karena sekali lagi ditekankan bahwa transportasi berperanan besar pada kemajuan suatu bangsa," papar Menhub.
Transportasi telah hadir sejak zaman Romawi dan terbukti bahwa sarana serta prasarana transportasi dapat memperkuat daya saing. Ditambah juga mendorong perkembangan suatu bangsa seiring dengan hadirnya kecepatan waktu dan jarak tempuh.
Efisiensi biaya dan kemudahan bertransportasi, tingkat keselamatan dan keamanan lebih tinggi, maka akan semakin efektif juga pelayanan transportasi. "Mudah-mudahan dedikasi dan bakti kami sebagai insan perhubungan dapat mendorong Indonesia menjadi lebih maju lagi," tandasnya.
(akr)