MNC Leasing-Sany Luncurkan Program Baru Pembiayaan Beli Unit Tanpa Duit
A
A
A
JAKARTA - Bisnis penjualan alat berat di Indonesia masih tetap prospektif meskipun ditengah dinamika dan tekanan ekonomi nasional dan global. Mencermati hal itu, perusahaan pembiayaan PT MNC Guna Usaha Indonesia (MNC Leasing) harus jeli melihat peluang bisnis ke depan.
Strategi yang digunakan perseroan dengan menggandeng PT Sany Perkasa, keduanya meluncurkan program pembiayaan 'Beli Unit Tanpa Duit'. Peluncuran program pembiayaan ini bagian dari acara Mining Expo 2019 yang berlangsung tanggal 18-21 September 2019 di JIExpo Kemayoran.
CEO MNC Leasing, Paulus Cholot Janala, mengatakan kerja sama MNC Leasing dengan Sany bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan terbaik Sany di Indonesia melalui program pembiayaan yang kompetitif. Sinergi antara MNC Leasing dengan PT Sany Perkasa sudah terjalin sejak akhir tahun 2017.
"Kami berharap dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis baik di sisi MNC Leasing maupun Sany," jelas Cholot usai menerima penghargaan sebagai leasing pendukung terbaik untuk Sany, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Dia menjelaskan program promo Beli Unit Tanpa Duit akan ditawarkan hingga akhir tahun 2019. Program ini merupakan pembiayaan dengan mengagunkan unit yang sudah dimiliki oleh konsumen untuk dilakukan refinancing.
Seluruh biaya untuk pembiayaan unit baru, uang muka, asuransi, biaya admin, dan provisi akan dibayarkan dengan refinancing unit yang dijaminkan. "Konsumen bisa melakukan refinancing unit yang sudah dimiliki. Sehingga bisa menutup biaya beli unit baru. Tenor untuk yang refinancing hanya untuk satu tahun," jelasnya.
Dalam hal kinerja perseroan dia mengatakan bisnis pembiayaan hingga semester pertama tahun ini cukup baik. Pihaknya telah menyiapkan beberapa rencana bisnis bersama Sany sebagai salah satu mitra penting.
Produk Sany sangat laris untuk sektor infrastruktur, agribisnis, dan kehutanan. Kinerja keuangan hingga semester pertama 2019 telah mencatat aset yang mencapai Rp1,1 triliun. Hingga akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp1,4 triliun.
Penyaluran pembiayaan juga mencapai Rp400 miliar atau hampir 90% dari target tahun ini. Sehingga pihaknya optimistis bisa melampaui target pembiayaan di 2019. "Porsi pembiayaan dengan Sany hampir 20% dari penyaluran pembiayaan. Kami akan kembangkan kerjasama lainnya dengan Sany," ujarnya.
Perseroan sebelumnya juga menyatakan optimistis bisa mencapai target aset menembus Rp2 triliun pada 2020, atau meningkat hampir 100% dibandingkan saat ini yang mencapai Rp1 triliun.
PT Sany Perkasa merupakan group usaha Sany Heavy Machinery Co Ltd (China) yang memproduksi alat berat dengan brand Sany seperti excavator, wheel loader, drilling dan lain-lain. Perusahaan tersebut sangat serius untuk membesarkan bisnis di Indonesia. Hal ini terbukti dengan cukup masifnya pertumbuhan populasi brand merk Sany di Indonesia.
Chief Marketing Officer PT Sany Perkasa, Hery Yudianto, mengatakan pihaknya meluncurkan produk baru yang berlangsung meriah dalam acara gala dinner. "Ada dua produk baru yang kami luncurkan di kategori excavator yakni SY330H dan SY415 untuk menambah kekuatan Sany di sektor pertambangan," ujar Hery di sela-sela acara peluncuran.
Pada acara tersebut juga dihadiri oleh Xiang Wen Bo, selaku CEO dari Sany Heavy Machinery Co. Ltd. Kedatangan Xiang bertujuan untuk lebih mengenal kebutuhan pasar alat berat di Indonesia, sehingga Sany dapat selalu memberikan produk dan layanan yang maksimal bagi konsumen loyalnya di Indonesia.
Dalam sambutannya Xiang menyampaikan bahwa Sany berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya dalam bentuk penyediaan alat berat yang tangguh, bervariasi serta layanan purna jual yang berkesinambungan.
VP of Sany Heavy Industry and International Marketing Manager for Sany Heavy Machinery Li Qin mengatakan Indonesia merupakan pangsa pasar dengan potensi yang sangat besar. Baik dari populasi penduduk maupun pertumbuhan ekonominya yang pesat menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat penting.
"Misalnya permintaan excavator dengan level di atas 10 ribu unit per tahun hanya ada pada 11 negara. Pasar Indonesia termasuk salah satunya," ujar Qin.
Strategi yang digunakan perseroan dengan menggandeng PT Sany Perkasa, keduanya meluncurkan program pembiayaan 'Beli Unit Tanpa Duit'. Peluncuran program pembiayaan ini bagian dari acara Mining Expo 2019 yang berlangsung tanggal 18-21 September 2019 di JIExpo Kemayoran.
CEO MNC Leasing, Paulus Cholot Janala, mengatakan kerja sama MNC Leasing dengan Sany bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi pelanggan terbaik Sany di Indonesia melalui program pembiayaan yang kompetitif. Sinergi antara MNC Leasing dengan PT Sany Perkasa sudah terjalin sejak akhir tahun 2017.
"Kami berharap dengan adanya program tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis baik di sisi MNC Leasing maupun Sany," jelas Cholot usai menerima penghargaan sebagai leasing pendukung terbaik untuk Sany, di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Dia menjelaskan program promo Beli Unit Tanpa Duit akan ditawarkan hingga akhir tahun 2019. Program ini merupakan pembiayaan dengan mengagunkan unit yang sudah dimiliki oleh konsumen untuk dilakukan refinancing.
Seluruh biaya untuk pembiayaan unit baru, uang muka, asuransi, biaya admin, dan provisi akan dibayarkan dengan refinancing unit yang dijaminkan. "Konsumen bisa melakukan refinancing unit yang sudah dimiliki. Sehingga bisa menutup biaya beli unit baru. Tenor untuk yang refinancing hanya untuk satu tahun," jelasnya.
Dalam hal kinerja perseroan dia mengatakan bisnis pembiayaan hingga semester pertama tahun ini cukup baik. Pihaknya telah menyiapkan beberapa rencana bisnis bersama Sany sebagai salah satu mitra penting.
Produk Sany sangat laris untuk sektor infrastruktur, agribisnis, dan kehutanan. Kinerja keuangan hingga semester pertama 2019 telah mencatat aset yang mencapai Rp1,1 triliun. Hingga akhir tahun ini diharapkan bisa mencapai Rp1,4 triliun.
Penyaluran pembiayaan juga mencapai Rp400 miliar atau hampir 90% dari target tahun ini. Sehingga pihaknya optimistis bisa melampaui target pembiayaan di 2019. "Porsi pembiayaan dengan Sany hampir 20% dari penyaluran pembiayaan. Kami akan kembangkan kerjasama lainnya dengan Sany," ujarnya.
Perseroan sebelumnya juga menyatakan optimistis bisa mencapai target aset menembus Rp2 triliun pada 2020, atau meningkat hampir 100% dibandingkan saat ini yang mencapai Rp1 triliun.
PT Sany Perkasa merupakan group usaha Sany Heavy Machinery Co Ltd (China) yang memproduksi alat berat dengan brand Sany seperti excavator, wheel loader, drilling dan lain-lain. Perusahaan tersebut sangat serius untuk membesarkan bisnis di Indonesia. Hal ini terbukti dengan cukup masifnya pertumbuhan populasi brand merk Sany di Indonesia.
Chief Marketing Officer PT Sany Perkasa, Hery Yudianto, mengatakan pihaknya meluncurkan produk baru yang berlangsung meriah dalam acara gala dinner. "Ada dua produk baru yang kami luncurkan di kategori excavator yakni SY330H dan SY415 untuk menambah kekuatan Sany di sektor pertambangan," ujar Hery di sela-sela acara peluncuran.
Pada acara tersebut juga dihadiri oleh Xiang Wen Bo, selaku CEO dari Sany Heavy Machinery Co. Ltd. Kedatangan Xiang bertujuan untuk lebih mengenal kebutuhan pasar alat berat di Indonesia, sehingga Sany dapat selalu memberikan produk dan layanan yang maksimal bagi konsumen loyalnya di Indonesia.
Dalam sambutannya Xiang menyampaikan bahwa Sany berkomitmen untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi konsumennya dalam bentuk penyediaan alat berat yang tangguh, bervariasi serta layanan purna jual yang berkesinambungan.
VP of Sany Heavy Industry and International Marketing Manager for Sany Heavy Machinery Li Qin mengatakan Indonesia merupakan pangsa pasar dengan potensi yang sangat besar. Baik dari populasi penduduk maupun pertumbuhan ekonominya yang pesat menjadikan Indonesia sebagai pasar yang sangat penting.
"Misalnya permintaan excavator dengan level di atas 10 ribu unit per tahun hanya ada pada 11 negara. Pasar Indonesia termasuk salah satunya," ujar Qin.
(ven)