Riset Trade20 Standard Chartered, Potensi Perdagangan RI Nomor 7 di Dunia

Selasa, 24 September 2019 - 15:56 WIB
Riset Trade20 Standard Chartered, Potensi Perdagangan RI Nomor 7 di Dunia
Riset Trade20 Standard Chartered, Potensi Perdagangan RI Nomor 7 di Dunia
A A A
JAKARTA - Riset terbaru dari Standard Chartered memperlihatkan bahwa sejumlah negara memiliki potensi besar untuk pertumbuhan dagang di masa depan, dengan lima negara dari ASEAN masuk dalam daftar 20 negara yang akan naik daun dalam bidang perdagangan internasional. Riset terbaru yang dinamakan “Trade20” ini menelaah 66 perekonomian dunia.

Indonesia sendiri menempati posisi ketujuh dari 20 negara dengan potensi pertumbuhan dagang terbesar di dunia. Riset ini meneliti potensi pertumbuhan dagang tiap negara dengan menganalisis perubahan-perubahan di sejumlah rentang variabel yang luas dan dikelompokkan ke dalam tiga pilar utama yang diukur dengan bobot setara kedinamisan ekonomi, kesiapan dagang, dan keragaman ekspor.

Indonesia, Vietnam dan Thailand menunjukkan performa yang sangat baik di pilar kesiapan dagang, yang mana pilar ini didefinisikan sebagai pondasi bagi pertumbuhan dagang masa depan. Nilai tinggi kesiapan dagang Indonesia dan Vietnam didorong oleh perbaikan-perbaikan dalam bidang infrastruktur dan kemudahan usaha.

Pertumbuhan drastis Thailand dalam bidang e-commerce juga berkontribusi menaikkan peringkat negara tersebut. Sedangkan Filipina dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, berkat pertumbuhan ekspor dan produk domestik bruto-nya (PDB).

Singapura juga dinilai baik dalam hal kedinamisan ekonomi, mengingat berbagai upaya negara ini untuk terus meningkatkan potensi pertumbuhan dagang serta investasi langsung/foreign direct investment (FDI). Kelima negara tersebut, dijuluki sebagai “Akselerator ASEAN”.

Untuk Indonesia sendiri, tingginya angka penilaian dalam hal kesiapan dagang, terutama didorong oleh pertumbuhan infrastruktur dan kemudahan menjalankan usaha. Khusus untuk pilar kesiapan dagang, Indonesia berada di peringkat kelima setelah China, India, Kenya dan Pantai Gading.

Hal ini berkat kontribusi kenaikan signifikan dari ketersediaan peladen (server) internet yang aman dengan kenaikan sebesar 16.368% dari tahun 2013 ke 2018, serta 13% kenaikan pengguna internet di periode yang sama (sesuai data World Development Indicators dari Bank Dunia).

CEO Standard Chartered Bank Indonesia Rino Donosepoetro menjelaskan, laporan ini semakin membuktikan potensi kuat Indonesia untuk menjadi salah satu negara pengekspor utama dunia.

"Pertumbuhan ekspor Indonesia memang terus menunjukan peningkatan pada beberapa tahun Pemerintah pun sedang menggarap berbagai inisiatif seperti membuat perjanjian dagang, berekspansi ke pasar non-tradisional dan berupaya menciptakan lingkungan dagang yang kondusif," ujar Rino di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

Dengan pengalaman lebih dari 150 tahun di Indonesia dan sebagai satu-satunya bank internasional yang hadir di 10 negara ASEAN, Standard Chartered senantiasa bekerja erat dengan klien dan pemerintah untuk mendorong kapasitas ekspor Indonesia dengan menyediakan layanan “trade services” kelas dunia yang juga didukung oleh Straight2Bank.

Sebuah Platform perbankan elektronik yang diperuntukan bagi nasabah korporasi untuk melakukan transaksi perdagangan online, 24 jam sehari dan telah mendapatkan berbagai penghargaan internasional. "Kami juga memfasilitasi perdagangan Indonesia dengan pasar-pasar baru seperti di Afrika dan Asia Selatan. Jaringan global kami yang kuat di lebih dari 60 negara lebih jauh memosisikan Standard Chartered Bank sebagai mitra bisnis yang handal dalam memfasilitasi perdagangan internasional," jelasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5627 seconds (0.1#10.140)