Sri Mulyani Sedih Fasilitas Negara Sering Dirusak
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengaku kecewa saat fasilitas negara yang dibangun dari uang rakyat, dalam hal ini dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sering kali dirusak hingga dibakar dengan mudahnya. Hal ini dilakukan oleh orang yang tidak bertanggung jawab.
Padahal fasilitas yang dibangun ini tidaklah mudah dalam mendapatkan anggaran. Dengan merusak fasilitas membuat kembali mengeluarkan anggaran yang seharusnya bisa dihemat.
"Saya sangat sedih kalau melihat ada bangunan-bangunan yang sangat mudah dirusak atau dibakar. Karena ini dibangunnya dengan setiap rupiah yang kita kumpulkan dengan susah payah," ujar Sri Mulyani di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Dia pun menambahkan anggaran penbetulan ini tidak sesuai dengan penerimaan yang didapatkan. Apalagi saat ini penerimaan pajak melambat dan kemungkinan akan terjadi penurunan penerimanaan pajak.
"Untuk short fall pajak akan kita lihat sampai bulan Desember kedepan," jelasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak sampai dengan Agustus 2019 mencapai Rp801,16 triliun. Jumlah itu baru setara 50,78% dari target Rp1.577,56 triliun dalam APBN 2019.
Lambatnya pertumbuhan penerimaan pajak disebabkan semakin nyatanya perlambatan ekonomi global. Di mana negara-negara maju mulai mengalami perlambatan ekonomi yang berdampak pada ekonomi nasional.
Padahal fasilitas yang dibangun ini tidaklah mudah dalam mendapatkan anggaran. Dengan merusak fasilitas membuat kembali mengeluarkan anggaran yang seharusnya bisa dihemat.
"Saya sangat sedih kalau melihat ada bangunan-bangunan yang sangat mudah dirusak atau dibakar. Karena ini dibangunnya dengan setiap rupiah yang kita kumpulkan dengan susah payah," ujar Sri Mulyani di Gedung Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Selasa (24/9/2019).
Dia pun menambahkan anggaran penbetulan ini tidak sesuai dengan penerimaan yang didapatkan. Apalagi saat ini penerimaan pajak melambat dan kemungkinan akan terjadi penurunan penerimanaan pajak.
"Untuk short fall pajak akan kita lihat sampai bulan Desember kedepan," jelasnya.
Sebagai informasi, Kementerian Keuangan mencatat realisasi penerimaan pajak sampai dengan Agustus 2019 mencapai Rp801,16 triliun. Jumlah itu baru setara 50,78% dari target Rp1.577,56 triliun dalam APBN 2019.
Lambatnya pertumbuhan penerimaan pajak disebabkan semakin nyatanya perlambatan ekonomi global. Di mana negara-negara maju mulai mengalami perlambatan ekonomi yang berdampak pada ekonomi nasional.
(ven)