Rupiah Diprediksi Lanjutkan Tren Pelemahan

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan Rabu ini, berpotensi melanjutkan tren pelemahan.

Selasa kemarin, kurs rupiah di pasar spot Bloomberg ditutup melemah 28 poin atau 0,20% ke level Rp14.113 per USD, dibandingkan sesi Senin di level Rp14.085 per USD.

Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan pelemahan rupiah dikarenakan Ketidakpastian ekonomi global menjadi beban bagi aset-aset berisiko salah satunya rilis data Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Jerman versi Markit periode September ada di 41,4. Turun dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 43,5.

Sementara PMI gabungan berada di 49,1. Juga turun dibandingkan Agustus yang sebesar 51,7. PMI dibawah 50 menunjukkan kontraksi, ada keengganan untuk ekspansi.

"Tanpa perbaikan, misalnya AS-China masih terus melanjutkan perang dagang, bukan tidak mungkin perlambatan ekonomi bertransformasi menjadi resesi," ujar Ibrahim di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Dia menambahkan nilai tukar rupiah pada hari ini kemungkinan masih akan melemah tetapi berkat intervensi Bank Indonesia, pelemahan rupiah tidak terlalu melebar.

"Jadi kisarannya bisa saja 10-15 poin. Rupiah hari ini berada di kisaran Rp14.070-Rp14.125 per USD," jelasnya.