Bea Cukai Siapkan Strategi Penuhi Target Penerimaan Tahun 2019
A
A
A
JAKARTA - Target penerimaan Bea Cukai tahun 2019 telah ditetapkan sebesar Rp208,8 triliun. Target ini naik jika dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp194,1 triliun. Dengan target yang terus meningkat dan di tengah pelemahan ekonomi global, Bea Cukai dituntut untuk tetap dapat mengumpulkan penerimaan negara secara optimal.
Oleh karena itu, Bea Cukai telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai revenue collector.
Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi mengungkapkan bahwa Bea Cukai telah menyiapkan beberapa langkah strategis sebagai extra effort untuk mengoptimalkan penerimaan.
“Melalui program Reformasi Kepabeanan dan Cukai telah disusun berbagai langkah strategis seperti joint program dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), serta program Penertiban Impor, Cukai dan Ekspor Berisiko Tinggi (PICE-BT) yang bertujuan menciptakan fair and level playing field,” ungkap Heru.
Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan internal maupun eksternal yang berpotensi melemahkan kinerja penerimaan, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga bulan Agustus 2019 tercatat memiliki tren positif.
“Hingga Agustus 2019, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai Rp119 triliun. Kinerja ini tumbuh 10,1 persen jika dibandingkan capaian tahun lalu dalam periode yang sama,” tambah Heru.
Capaian tersebut merupakan 56,89 persen dari target yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, penerimaan pajak dalam rangka impor (PDRI) lainnya telah mencapai Rp150,89 triliun sehingga total penerimaan yang terdiri dari bea masuk, bea keluar, cukai dan PDRI yang telah dikumpulkan Bea Cukai mencapai Rp269,89 triliun.
Upaya untuk mencapai target penerimaan APBN menjadi salah satu tanggung jawab yang diemban Bea Cukai setiap tahunnya untuk direalisasikan mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat. Beberapa manfaat tersebut di antaranya untuk membiayai pembangunan infrastruktur, membiayai desa-desa yang masih tertinggal menyediakan dana pendidikan untuk generasi mendatang dan membiayai penyelenggaraan kesehatan untuk masyarakat.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah diupayakan Bea Cukai optimis dapat mencapai target penerimaan tahun ini. Sementara untuk tahun depan diharapkan ada tambahan penerimaan dari sektor cukai dikarenakan kebijakan baru untuk cukai rokok.
Meski tujuan utamanya bukan untuk mendorong penerimaan, melainkan untuk mengontrol konsumsi dan perhatian terhadap kesehatan masyarakat namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan kenaikan tarif cukai rokok maka akan ikut mendorong penerimaan.
Oleh karena itu, Bea Cukai telah menyiapkan sejumlah strategi untuk dapat menjalankan salah satu fungsinya sebagai revenue collector.
Direktur Jenderal Bea Cukai, Heru Pambudi mengungkapkan bahwa Bea Cukai telah menyiapkan beberapa langkah strategis sebagai extra effort untuk mengoptimalkan penerimaan.
“Melalui program Reformasi Kepabeanan dan Cukai telah disusun berbagai langkah strategis seperti joint program dengan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), serta program Penertiban Impor, Cukai dan Ekspor Berisiko Tinggi (PICE-BT) yang bertujuan menciptakan fair and level playing field,” ungkap Heru.
Meskipun dihadapkan dengan berbagai tantangan internal maupun eksternal yang berpotensi melemahkan kinerja penerimaan, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai hingga bulan Agustus 2019 tercatat memiliki tren positif.
“Hingga Agustus 2019, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai Rp119 triliun. Kinerja ini tumbuh 10,1 persen jika dibandingkan capaian tahun lalu dalam periode yang sama,” tambah Heru.
Capaian tersebut merupakan 56,89 persen dari target yang ditetapkan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sementara itu, penerimaan pajak dalam rangka impor (PDRI) lainnya telah mencapai Rp150,89 triliun sehingga total penerimaan yang terdiri dari bea masuk, bea keluar, cukai dan PDRI yang telah dikumpulkan Bea Cukai mencapai Rp269,89 triliun.
Upaya untuk mencapai target penerimaan APBN menjadi salah satu tanggung jawab yang diemban Bea Cukai setiap tahunnya untuk direalisasikan mengingat manfaatnya yang besar bagi masyarakat. Beberapa manfaat tersebut di antaranya untuk membiayai pembangunan infrastruktur, membiayai desa-desa yang masih tertinggal menyediakan dana pendidikan untuk generasi mendatang dan membiayai penyelenggaraan kesehatan untuk masyarakat.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah diupayakan Bea Cukai optimis dapat mencapai target penerimaan tahun ini. Sementara untuk tahun depan diharapkan ada tambahan penerimaan dari sektor cukai dikarenakan kebijakan baru untuk cukai rokok.
Meski tujuan utamanya bukan untuk mendorong penerimaan, melainkan untuk mengontrol konsumsi dan perhatian terhadap kesehatan masyarakat namun tidak dapat dipungkiri bahwa dengan kenaikan tarif cukai rokok maka akan ikut mendorong penerimaan.
(alf)