Tingkatkan Kualitas Layanan Penerbangan, AirNav Manado Hadirkan ILS
A
A
A
MANADO - Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau AirNav Indonesia Cabang Manado berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan navigasi penerbangan.
General Manager AirNav Cabang Manado, Danan Suseno, menjelaskan untuk fasilitas yang ada di Manado yang bisa dikatakan baru sebenarnya adalah ada instrument landing system (ILS).
"Ini merupakan suatu alat bantu navigasi pesawat di saat hendak mendarat. ILS memandu pesawat dalam dua dimensi. Yang pertama horisontal. Kedua vertikal. Sehingga kalau horisontal, bagaimana dia bisa lurus sampai di garis tengahnya dari landasan pacu," ujarnya, Kamis (26/9/2019).
Kemudian, sambung dia, kalau yang vertikal itu bagaimana supaya ada slope yang aman untuk mendarat sehingga tidak terlalu menukik atau tidak terlalu landai.
"Kalau landai juga khusus di Manado ini ada bukit-bukit di bawah sehingga ILS ini sangatsangat membantu pilot untuk melakukan pendaratan dengan nyaman," jelasnya.
Sistem pendekatan instrumen darat ini sangat penting. Karena memberikan panduan kepada sebuah pesawat yang mendekati landasan. Ini berlaku pada semuanya tapi khusus di Manado maupun daerah lain yang memiliki kountur bukit-bukit yang banyak, pilot sendiri tentu akan takut terlebih pada kondisi misalnya cuaca kurang bagus dan lainnya.
"Karena kalau kita pakai ILS, dia hanya melihat pada instrumen saja. Jadi katakanlah kondisi di luar gelap tetap dia akan mengikuti petunjuk indikator. Dan dia akan dipandu agar pilot mengetahui jarak pesawat terhadap area pendaratan (touchdown zone) pada runway," ujarnya.
Pemanduan dilakukan untuk mengatur posisi kanan kiri (center line) pesawat, sehingga dapat landing dengan tepat di garis tengah landasan. Bahkan tidak terlalu ke pinggir maupun tidak terlalu ke tengah atau tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
"Harapan kami, sistem ini dapat membantu pengelolaan keselamatan penerbangan yang lebih efektif sehingga dapat memberikan jaminan pelayanan keselamatan penerbangan lebih baik," pungkasnya.
General Manager AirNav Cabang Manado, Danan Suseno, menjelaskan untuk fasilitas yang ada di Manado yang bisa dikatakan baru sebenarnya adalah ada instrument landing system (ILS).
"Ini merupakan suatu alat bantu navigasi pesawat di saat hendak mendarat. ILS memandu pesawat dalam dua dimensi. Yang pertama horisontal. Kedua vertikal. Sehingga kalau horisontal, bagaimana dia bisa lurus sampai di garis tengahnya dari landasan pacu," ujarnya, Kamis (26/9/2019).
Kemudian, sambung dia, kalau yang vertikal itu bagaimana supaya ada slope yang aman untuk mendarat sehingga tidak terlalu menukik atau tidak terlalu landai.
"Kalau landai juga khusus di Manado ini ada bukit-bukit di bawah sehingga ILS ini sangatsangat membantu pilot untuk melakukan pendaratan dengan nyaman," jelasnya.
Sistem pendekatan instrumen darat ini sangat penting. Karena memberikan panduan kepada sebuah pesawat yang mendekati landasan. Ini berlaku pada semuanya tapi khusus di Manado maupun daerah lain yang memiliki kountur bukit-bukit yang banyak, pilot sendiri tentu akan takut terlebih pada kondisi misalnya cuaca kurang bagus dan lainnya.
"Karena kalau kita pakai ILS, dia hanya melihat pada instrumen saja. Jadi katakanlah kondisi di luar gelap tetap dia akan mengikuti petunjuk indikator. Dan dia akan dipandu agar pilot mengetahui jarak pesawat terhadap area pendaratan (touchdown zone) pada runway," ujarnya.
Pemanduan dilakukan untuk mengatur posisi kanan kiri (center line) pesawat, sehingga dapat landing dengan tepat di garis tengah landasan. Bahkan tidak terlalu ke pinggir maupun tidak terlalu ke tengah atau tidak terlalu tinggi maupun terlalu rendah.
"Harapan kami, sistem ini dapat membantu pengelolaan keselamatan penerbangan yang lebih efektif sehingga dapat memberikan jaminan pelayanan keselamatan penerbangan lebih baik," pungkasnya.
(ven)