Awal Oktober, Rupiah Diprediksi Masih Melemah
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan awal Oktober ini berpotensi melanjutkan pelemahan. Senin kemarin, pasar spot Bloomberg mencatat rupiah melemah 23 poin atau 0,16% ke level Rp14.195 per USD.
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menerangkan pelemahan rupiah ini dikarenakan pemerintahan Trump mempertimbangkan untuk menghapus daftar perusahaan China dari pasar saham AS, setelah menyaring laporan dari pejabat Departemen Keuangan AS.
Ibrahim menambahkan, negosiasi antara China dan Amerika Serikat tidak akan mengarah pada kesepakatan perdagangan, sehingga menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Hal ini membuat investor masih memiliki aset safe haven seperti USD.
Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi periode September 2019. Berdasarkan ekspektasi para analis akan terjadi deflasi sebesar 0,15% (month to month/mtm), sementara inflasi secara tahunan (year on year/yoy) diproyeksikan berada di level 3,52%.
Mata uang Garuda pun diprediksi masih melemah. "Awal Oktober ini, rupiah diperdagangkan masih melemah dan berada di kisaran Rp14.160-Rp14.210 per USD," jelasnya, Selasa (1/10/2019).
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menerangkan pelemahan rupiah ini dikarenakan pemerintahan Trump mempertimbangkan untuk menghapus daftar perusahaan China dari pasar saham AS, setelah menyaring laporan dari pejabat Departemen Keuangan AS.
Ibrahim menambahkan, negosiasi antara China dan Amerika Serikat tidak akan mengarah pada kesepakatan perdagangan, sehingga menambah kekhawatiran perlambatan ekonomi global. Hal ini membuat investor masih memiliki aset safe haven seperti USD.
Sementara itu, dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data inflasi periode September 2019. Berdasarkan ekspektasi para analis akan terjadi deflasi sebesar 0,15% (month to month/mtm), sementara inflasi secara tahunan (year on year/yoy) diproyeksikan berada di level 3,52%.
Mata uang Garuda pun diprediksi masih melemah. "Awal Oktober ini, rupiah diperdagangkan masih melemah dan berada di kisaran Rp14.160-Rp14.210 per USD," jelasnya, Selasa (1/10/2019).
(ven)