Rupiah Berakhir Lesu di Tengah Penguatan Mata Uang Safe Haven
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan, Senin (7/10/2019) ditutup lesu untuk melengkapi laju pada jalur negatif sepanjang hari ini. Kemerosotan rupiah terjadi justru saat dolar AS mendapatkan tekanan dan mata uang safe haven berjaya.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange ambruk ke posisi Rp14.162/USD dibandingkan sesi penutupan akhir pekan, kemarin Rp14.190/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.138 hingga Rp14.163/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah naik tipis hingga menyentuh level Rp14.155/USD dari sebelumnya Rp14.190/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.130 - Rp14.190/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah anjlok pada posisi Rp14.170/USD atau jatuh semakin dalam dari level sebelumnya. Kurs rupiah cenderung masih tertekan di tengah faktor eksternal yang penuh ketidakpastian.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah di Rp14.156/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah menyusut usai sebelumnya Rp14.135/USD.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, Indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya berada pada posisi 98,860 atau menyusut dari sebelumnya 99,6. Yen Jepang yang sering dipandang sebagai mata uang Safe-Haven pada saat gejolak pasar, diperdagangkan pada level 106,87 per dolar.
Hal itu masih berada dalam jalur penguatan, meski sebelumnya sempat melesat di atas 108 pada minggu perdagangan sebelumnya. Dolar Australia juga sedikit meningkat dari pekan sebelumnya dengan bertengger di level 0,6752 per USD.
Posisi rupiah melihat data Bloomberg, pada perdagangan spot exchange ambruk ke posisi Rp14.162/USD dibandingkan sesi penutupan akhir pekan, kemarin Rp14.190/USD. Rupiah hari ini bergerak di antara level Rp14.138 hingga Rp14.163/USD.
Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah naik tipis hingga menyentuh level Rp14.155/USD dari sebelumnya Rp14.190/USD. Pergerakan harian rupiah pada hari ini berada pada kisaran Rp14.130 - Rp14.190/USD.
Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah anjlok pada posisi Rp14.170/USD atau jatuh semakin dalam dari level sebelumnya. Kurs rupiah cenderung masih tertekan di tengah faktor eksternal yang penuh ketidakpastian.
Menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah tertahan pada zona merah di Rp14.156/USD untuk menjadi sinyal keterpurukan mata uang Garuda. Posisi ini memperlihatkan rupiah menyusut usai sebelumnya Rp14.135/USD.
Di sisi lain seperti dilansir CNBC, Indeks dolar AS yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama lainnya berada pada posisi 98,860 atau menyusut dari sebelumnya 99,6. Yen Jepang yang sering dipandang sebagai mata uang Safe-Haven pada saat gejolak pasar, diperdagangkan pada level 106,87 per dolar.
Hal itu masih berada dalam jalur penguatan, meski sebelumnya sempat melesat di atas 108 pada minggu perdagangan sebelumnya. Dolar Australia juga sedikit meningkat dari pekan sebelumnya dengan bertengger di level 0,6752 per USD.
(akr)