Target Ekspor ke Amerika, Oneject Bangun Pabrik Baru Alat Suntik Rp350 M

Senin, 07 Oktober 2019 - 22:33 WIB
Target Ekspor ke Amerika, Oneject Bangun Pabrik Baru Alat Suntik Rp350 M
Target Ekspor ke Amerika, Oneject Bangun Pabrik Baru Alat Suntik Rp350 M
A A A
JAKARTA - PT Oneject Indonesia mengganggarkan investasi untuk pembangunan pabrik ke-2 dengan senilai total Rp350 miliar. Untuk pembangunan pabrik tahap pertama, perseroan menghabiskan dana Rp175 miliar, sementara tahap berikutnya senilai Rp175 miliar.

Direktur Utama PT Oneject Indonesia Jahja Tear Tjahjana mengatakan, pabrik ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi sebanyak 900 juta buah per tahun Alat Suntik Sekali Pakai (Auto Disable Syringe), dan 1,2 miliar buah per tahun Jarum suntik dengan Pengaman/Safety Needle.

"Selain kedua produk tersebut, pabrik ke-2 Oneject Indonesia ini juga memproduksi fasilitas sterilisasi untuk alat-alat kesehatan," kata Jahja saat peresmian dimulainya pembangunan pabrik ke-2 PT Oneject Indonesia di Cikarang, Senin (7/10/2019).

Jahja melanjutkan, pembangunan tahap pertama pabrik ke-2 ini dalam rangka menunjang program pemerintah untuk memperluas penggunaan produk dalam negeri dalam bidang alat kesehatan.

Selain itu, lantaran kapasitas pabrik pertama perseroan yang sulit untuk dikembangkan lagi di lokasi yang lama sehingga perseroan memutuskan untuk segera membangun pabrik baru ini.

"Adapun pada pabrik pertama yang berada di kawasan Sentul, Bogor memiliki kapasitas sebesar 300 juta buah jarum suntik per tahun," katanya. Pihaknya pun optimistis pembangunan konstruksi akan rampung pada Mei 2020.

Pabrik ke-2 yang mulai dibangun ini akan memproduksi alat suntik model baru yaitu Apiject yang berupa alat suntik terisi awal, atau prefill syringes yang terbuat dari plastik. Ini berbeda dengan prefill syringes yang sudah beredar selama ini yang terbuat dari gelas/kaca.

Adapun keuntungan dari Apiject/plastic prefill syringes ini antara lain praktis penggunaannya sekaligus aman, karena tidak diperlukan lagi vial/multidose yang selama ini digunakan. Selain itu juga berbahan plastik sehingga jauh lebih murah harganya dibanding glass prefill syringe.

"High transportable juga tahan banting, sehingga dapat dikirim melalui drone, untuk daerah-daerah yang terpencil," imbuh Jahja. Ke depan, dengan adanya pabrik ke-2 ini diharapkan perseroan dapat melebarkan sayap untuk melakukan ekspor bukan hanya di Asia bahkan ke Amerika.

"Ibu menteri kesehatan menginginkan kita ekspor di Asia tapi kita berani untuk melakukan ekspor sampai ke Amerika. Mudah-mudahan bisa kita tembus, karena pasar terbesar untuk melakukan ekspor itu di Amerika," jelasnya.

Menteri Kesehatan Nila F Moeloek mengungkapkan, pembangunan pabrik baru ini sebagai tindak lanjut instruksi Presiden Joko Widodo dalam rangka mendorong alat kesehatan dalam negeri.

"Sudah banyak yang dikembangkan, ini manfaatnya sangat banyak buat masyarakat. Jadi kita tidak perlu lagi impor karena kita pakai produk dalam negeri," ungkap Nila.

Dengan adanya pabrik baru ini, maka diharapkan dapat meningkatkan daya saing Indonesia. Dia juga optimistis berdirinya fasilitas produksi ini bisa menembus pasar ekspor minimal pasar Asia.

"Dengan berdirinya fasilitas produksi ini diharapkan kita bisa ekspor sehingga dapat memenuhi pasar dengan efisien dan efektif," ujar Nila.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5132 seconds (0.1#10.140)