Proyek Infrastruktur Jabar Bakal Ditawarkan ke Investor Asing
A
A
A
BANDUNG - Sejumlah proyek infrastruktur di Jawa Barat (Jabar) bakal ditawarkan ke investor domestik dan asing. Proyek tersebut diantaranya pembangunan monorail Bandung Raya dan pembangunan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka dan Ciayumajakuning.
Selain itu juga terdapat proyek pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Jatigede dan Bandung Raya, Proyek pembangunan Aerocity BIJB, pembangunan kawasan Industri Segitiga Rebana (Cirebon Subang Majalengka), Proyek pembangunan Kawasan Industri Lido Kabupaten Bogor, Sukabumi serta Kabupaten Pangandaran.
"Selain investor domestik, beberapa investor asing yang telah menunjukkan minat terhadap project itu dari Inggris, Belgia, Perancis. Dari Amerika ada AS dan Kanada, Kawasan Timur Tengah ada Kuwait, Pakistan, dan Sudan. Sedangkan kawasan Asia ada Singapura, Korea Selatan, Malaysia, dan Tiongkok," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Donny P Joewono dalam siaran persnya, Senin (14/10/2019).
Menurut dia, proyek infrastruktur Jabar itu akan ditawarkan melalui acara West Java Investment Summit (WJIS) 2019 yang merupakan output dari forum West Java Incorporated. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 18 Oktober 2019 bertempat di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung.
WJIS 2019 nantinya akan terbagi menjadi 5 kegiatan utama yaitu high level session, penandatanganan MOU/Kesepakatan investasi dan perdagangan, protect consultation, One-on-one meeting, dan Pameran Investasi dan UMKM.
Menurut dia, kondisi ekonomi global yang tidak pasti perlu dicermati. Salah satunya dengan menggenjot investasi. Apalagi kondlsl iklim investasi yang kondusif turut menjadikan Jawa Barat salah satu daerah tujuan investasi paling menarik di Indonesia.
Berdasarkan Asean Competitiveness Index, tingkat daya saing Jawa Barat yang meningkat ke posisi 3 pada tahun 2018 dari posisi 5 pada tahun 2017.
Tak kalah penting lainnya, penduduk Jawa Barat sebesar 48 Juta jiwa (2018) dan didukung dengan beberapa universitas ternama sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia berkualitas.
Selain itu juga terdapat proyek pembangunan Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) Jatigede dan Bandung Raya, Proyek pembangunan Aerocity BIJB, pembangunan kawasan Industri Segitiga Rebana (Cirebon Subang Majalengka), Proyek pembangunan Kawasan Industri Lido Kabupaten Bogor, Sukabumi serta Kabupaten Pangandaran.
"Selain investor domestik, beberapa investor asing yang telah menunjukkan minat terhadap project itu dari Inggris, Belgia, Perancis. Dari Amerika ada AS dan Kanada, Kawasan Timur Tengah ada Kuwait, Pakistan, dan Sudan. Sedangkan kawasan Asia ada Singapura, Korea Selatan, Malaysia, dan Tiongkok," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat Donny P Joewono dalam siaran persnya, Senin (14/10/2019).
Menurut dia, proyek infrastruktur Jabar itu akan ditawarkan melalui acara West Java Investment Summit (WJIS) 2019 yang merupakan output dari forum West Java Incorporated. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 18 Oktober 2019 bertempat di Trans Luxury Hotel, Kota Bandung.
WJIS 2019 nantinya akan terbagi menjadi 5 kegiatan utama yaitu high level session, penandatanganan MOU/Kesepakatan investasi dan perdagangan, protect consultation, One-on-one meeting, dan Pameran Investasi dan UMKM.
Menurut dia, kondisi ekonomi global yang tidak pasti perlu dicermati. Salah satunya dengan menggenjot investasi. Apalagi kondlsl iklim investasi yang kondusif turut menjadikan Jawa Barat salah satu daerah tujuan investasi paling menarik di Indonesia.
Berdasarkan Asean Competitiveness Index, tingkat daya saing Jawa Barat yang meningkat ke posisi 3 pada tahun 2018 dari posisi 5 pada tahun 2017.
Tak kalah penting lainnya, penduduk Jawa Barat sebesar 48 Juta jiwa (2018) dan didukung dengan beberapa universitas ternama sehingga mampu menciptakan sumber daya manusia berkualitas.
(ind)