Le Minerale Lakukan Ekspor Perdana ke Singapura
A
A
A
PASURUAN - Setelah sukses menembus pasar ekspor ke beberapa negara, diantaranya Filipina, Brunei Darussalam, Papua New Guinea dan Timor Leste. Kini Le Minerale mengembangkan pasarnya ke Singapura.
Sebagai produk air mineral berkualitas di Indonesia, ekspor ini menjadi momen penting bagi industri air minuman kemasan asli tanah air, untuk membuktikan kualitas produk dalam negeri di ranah mancanegara. Ekspor perdana Le Minerale ke Singapura ini akan dilakukan pada 16 Oktober di Pasuruan, Jawa Timur.
Sejak berdiri tahun 2015, Le Minerale senantiasa memperhatikan kualitas produk air mineral yang dihasilkan. Le Minerale berasal dari sumber terpilih dan mengandung mineral alami yang dibutuhkan oleh tubuh.
Proses produksinya pun tidak tersentuh oleh tangan manusia dan diakhiri dengan proses pengemasan yang dilengkapi dengan mineral protection system untuk menjaga kandungan air mineral serta membuatnya aman dari pemalsuan.
Sehingga tidak mengherankan apabila Le Minerale berhasil menembus pangsa pasar Singapura yang kerap dijuluki Negeri Seribu Larangan, karena ketatnya peraturan yang diterapkan dalam negara tersebut.
Masyarakat Singapura, memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya air mineral, tuntutan aktifitas yang tinggi, membuat warga Singapura menyadari bahwa penting bagi tubuh untuk mendapatkan asupan air mineral yang rutin dan berkualitas.
Meski Singapura menyediakan air keran gratis, banyak warga yang lebih memilih air mineral dalam kemasan demi tujuan menjaga kesehatan. Pencapaian Le Minerale masuk ke negara tetangga ini, tidak lepas dari mutu produk Le Minerale yang dapat dinikmati tidak hanya oleh masyarakat Singapura tetapi juga para pendatang dan turis di Singapura.
Presiden Direktur Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja, mengatakan, misi melakukan ekspor juga untuk membuktikan bahwa produk dengan merek Indonesia juga berkelas dunia sehingga dapat mengangkat harga diri dan martabat Indonesia di mata dunia.
"Pencapaian Le Minerale kali ini, menjadi motivasi bagi kami untuk senantiasa mempertahankan kualitas serta memberikan produk terbaik agar dapat merambah pangsa pasar ke negara lainnya. Mayora berharap prestasi ini dapat memberikan inspirasi dan pada akhirnya membuat kita semakin bangga," ujarnya, Kamis (17/10/2019).
Dia menjelaskan, sejak didirikan tahun 1977, Mayora berkembang dan hingga saat ini mampu bersaing di pasar global. Mayora berhasil ekspor ke lebih dari 100 negara dan 50% dari total penjualan Mayora sebesar Rp35 triliun juga berasal dari pasar luar Indonesia. "Hal ini menjadikan Mayora Group sebagai eksportir terbesar dengan merek Indonesia," katanya.
Menurutnya, ekspor memiliki misi khusus, bukan sekadar cari keuntungan. Pihaknya ingin buktikan produk merek Indonesia mampu bersaing dengan merek dunia.
"Ekspor Indonesia harus mampu angkat gengsi atau harkat martabat di mata dunia. Dan BPOM aktif bantu pengembangan ekspor Mayora, seperti fasilitasi proses sterilisasi pangan untuk pasar Australia, sehingga produk mie kami dengan daging ayam asli bisa tembus pasar Australia," tegasnya.
BPOM memberikan klarifikasi labeling kembang gula yang diekspor ke Amerika Serikat. BPOM jelaskan kadar asam pada produk kopi Mayora di Malaysia, dan banyak lagi dukungan lain. Kali ini, berkat dukungan BPOM, pihaknya berhasil memenuhi syarat ketat di Singapura.
Internasional Group Country Mayora Grup, Hartono Gunawan, menjelaskan produk Le Minerale adalah mengenai air. Indonesia banyak pegunungan yang hasilkan mata air terbaik, sumber daya terbarukan selalu. Air mineral yang baik berasal dari sumber mata air pegunungan terpilih yang terfilter secara alami, melalui lapisan bumi dan batuan yang kaya sumber mineral.
Proses tersebut hasilkan air kaya mineral yang dibutuhkan tubuh, karena itu lahir air minum kaya mineral Le Minerale. “Kita lihat produk kami punya tiga keunggulan, pertama mengandung mineral alami, kedua berasal dari sumber pegunungan terpilih, dan dikemas khusus dan disegel cegah adanya pemalsuan. Mungkin tren ini satu satunya di Indonesia gunakan pencegahan pemalsuan tersebut," jelasnya.
Keunggulan itu dan konsumen Indonesia merespon dengan menghasilkan penjualan setiap tahun double digit. Tahun 2017, Mayora tumbuh 23%, dan akhir tahun 2019, pihaknya optimis akan tumbuh 31%.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito, menuturkan ekspor Le Minerale ini membuka lembaran baru kerja sama Indonesia dan Singapura. BPOM optimis produk dalam negeri akan terus mengepakkan sayap dalam perdangan global.
"Kami berharap awal kerja sama Mayora Group dengan lokal partner di Singapura akan memberikan peluang besar bagi Indonesia, sehingga dapat menunjukan eksistensi dan kualitas produk Indonesia di kancah internasional," pungkasnya.
Sebagai produk air mineral berkualitas di Indonesia, ekspor ini menjadi momen penting bagi industri air minuman kemasan asli tanah air, untuk membuktikan kualitas produk dalam negeri di ranah mancanegara. Ekspor perdana Le Minerale ke Singapura ini akan dilakukan pada 16 Oktober di Pasuruan, Jawa Timur.
Sejak berdiri tahun 2015, Le Minerale senantiasa memperhatikan kualitas produk air mineral yang dihasilkan. Le Minerale berasal dari sumber terpilih dan mengandung mineral alami yang dibutuhkan oleh tubuh.
Proses produksinya pun tidak tersentuh oleh tangan manusia dan diakhiri dengan proses pengemasan yang dilengkapi dengan mineral protection system untuk menjaga kandungan air mineral serta membuatnya aman dari pemalsuan.
Sehingga tidak mengherankan apabila Le Minerale berhasil menembus pangsa pasar Singapura yang kerap dijuluki Negeri Seribu Larangan, karena ketatnya peraturan yang diterapkan dalam negara tersebut.
Masyarakat Singapura, memiliki kesadaran yang tinggi akan pentingnya air mineral, tuntutan aktifitas yang tinggi, membuat warga Singapura menyadari bahwa penting bagi tubuh untuk mendapatkan asupan air mineral yang rutin dan berkualitas.
Meski Singapura menyediakan air keran gratis, banyak warga yang lebih memilih air mineral dalam kemasan demi tujuan menjaga kesehatan. Pencapaian Le Minerale masuk ke negara tetangga ini, tidak lepas dari mutu produk Le Minerale yang dapat dinikmati tidak hanya oleh masyarakat Singapura tetapi juga para pendatang dan turis di Singapura.
Presiden Direktur Mayora Group, Andre Sukendra Atmadja, mengatakan, misi melakukan ekspor juga untuk membuktikan bahwa produk dengan merek Indonesia juga berkelas dunia sehingga dapat mengangkat harga diri dan martabat Indonesia di mata dunia.
"Pencapaian Le Minerale kali ini, menjadi motivasi bagi kami untuk senantiasa mempertahankan kualitas serta memberikan produk terbaik agar dapat merambah pangsa pasar ke negara lainnya. Mayora berharap prestasi ini dapat memberikan inspirasi dan pada akhirnya membuat kita semakin bangga," ujarnya, Kamis (17/10/2019).
Dia menjelaskan, sejak didirikan tahun 1977, Mayora berkembang dan hingga saat ini mampu bersaing di pasar global. Mayora berhasil ekspor ke lebih dari 100 negara dan 50% dari total penjualan Mayora sebesar Rp35 triliun juga berasal dari pasar luar Indonesia. "Hal ini menjadikan Mayora Group sebagai eksportir terbesar dengan merek Indonesia," katanya.
Menurutnya, ekspor memiliki misi khusus, bukan sekadar cari keuntungan. Pihaknya ingin buktikan produk merek Indonesia mampu bersaing dengan merek dunia.
"Ekspor Indonesia harus mampu angkat gengsi atau harkat martabat di mata dunia. Dan BPOM aktif bantu pengembangan ekspor Mayora, seperti fasilitasi proses sterilisasi pangan untuk pasar Australia, sehingga produk mie kami dengan daging ayam asli bisa tembus pasar Australia," tegasnya.
BPOM memberikan klarifikasi labeling kembang gula yang diekspor ke Amerika Serikat. BPOM jelaskan kadar asam pada produk kopi Mayora di Malaysia, dan banyak lagi dukungan lain. Kali ini, berkat dukungan BPOM, pihaknya berhasil memenuhi syarat ketat di Singapura.
Internasional Group Country Mayora Grup, Hartono Gunawan, menjelaskan produk Le Minerale adalah mengenai air. Indonesia banyak pegunungan yang hasilkan mata air terbaik, sumber daya terbarukan selalu. Air mineral yang baik berasal dari sumber mata air pegunungan terpilih yang terfilter secara alami, melalui lapisan bumi dan batuan yang kaya sumber mineral.
Proses tersebut hasilkan air kaya mineral yang dibutuhkan tubuh, karena itu lahir air minum kaya mineral Le Minerale. “Kita lihat produk kami punya tiga keunggulan, pertama mengandung mineral alami, kedua berasal dari sumber pegunungan terpilih, dan dikemas khusus dan disegel cegah adanya pemalsuan. Mungkin tren ini satu satunya di Indonesia gunakan pencegahan pemalsuan tersebut," jelasnya.
Keunggulan itu dan konsumen Indonesia merespon dengan menghasilkan penjualan setiap tahun double digit. Tahun 2017, Mayora tumbuh 23%, dan akhir tahun 2019, pihaknya optimis akan tumbuh 31%.
Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Penny K. Lukito, menuturkan ekspor Le Minerale ini membuka lembaran baru kerja sama Indonesia dan Singapura. BPOM optimis produk dalam negeri akan terus mengepakkan sayap dalam perdangan global.
"Kami berharap awal kerja sama Mayora Group dengan lokal partner di Singapura akan memberikan peluang besar bagi Indonesia, sehingga dapat menunjukan eksistensi dan kualitas produk Indonesia di kancah internasional," pungkasnya.
(ven)