Duo Wamen BUMN Budi Sadikin dan Kartika Dapat Tugas Khusus
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erik Thohir memberikan tugas khusus kepada dua wakil menterinya yakni Budi Gunadi Sadikin serta Kartika Wirjoatmodjo. Menindaklanjuti investasi Saudi Aramco pada kilang Cilacap menjadi tanggung jawab Budi Sadikin, sedangkan Kartika bertugas memperbaiki kinerja Jiwasraya yang sedang bermasalah.
"Secara brief saya sudah bilang Pak Tiko ini ada isu mengenai Jiwasraya. Pak Budi ini ada investasi dari Saudi Aramco yang bisa mencapai USD 3 miliar," kata Erik Thohir di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Sabtu (26/10).
Menurutnya, investasi Saudi Aramco pada kilang Cilacap yang mandek harus ditindaklanjuti, namun untuk detailnya dia menyerahkan ke Budi Gunadi Sadikin mencari solusinya. "Iya, nanti tanya Pak Budi, kita bagi-bagi (mengenai) kilang," ujarnya.
Sambung dia mengungkapkan, dengan dilanjutinya investasi pembangunan kilang oleh perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Arab Saudi tersebut, akan menampik anggapan investasi asing di Indonesia hanya berasal dari China. "Ketika ada investasi dari sahabat kita, dari negara Saudi Arabia mau masuk kok nggak terjadi? Nanti selalu bahasnya oh investasi kok dari China saja? Sebenarnya investasi dari Jepang, Korea nggak pernah didengar," tuturnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, mendatangkan investasi dari luar negeri merupakan salah satu cara untuk mengatasi devisit anggaran negara, sebab proyek yang direncanakan tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). "Pak Presiden kan menekankan bagaimana defisit anggaran harus kita carikan solusi. Salah satunya investasi," tandasnya.
"Secara brief saya sudah bilang Pak Tiko ini ada isu mengenai Jiwasraya. Pak Budi ini ada investasi dari Saudi Aramco yang bisa mencapai USD 3 miliar," kata Erik Thohir di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Sabtu (26/10).
Menurutnya, investasi Saudi Aramco pada kilang Cilacap yang mandek harus ditindaklanjuti, namun untuk detailnya dia menyerahkan ke Budi Gunadi Sadikin mencari solusinya. "Iya, nanti tanya Pak Budi, kita bagi-bagi (mengenai) kilang," ujarnya.
Sambung dia mengungkapkan, dengan dilanjutinya investasi pembangunan kilang oleh perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Arab Saudi tersebut, akan menampik anggapan investasi asing di Indonesia hanya berasal dari China. "Ketika ada investasi dari sahabat kita, dari negara Saudi Arabia mau masuk kok nggak terjadi? Nanti selalu bahasnya oh investasi kok dari China saja? Sebenarnya investasi dari Jepang, Korea nggak pernah didengar," tuturnya.
Lebih lanjut dia menerangkan, mendatangkan investasi dari luar negeri merupakan salah satu cara untuk mengatasi devisit anggaran negara, sebab proyek yang direncanakan tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). "Pak Presiden kan menekankan bagaimana defisit anggaran harus kita carikan solusi. Salah satunya investasi," tandasnya.
(akr)